tag:blogger.com,1999:blog-59788217018708810212024-03-05T16:26:05.181+08:00CAHAYA ALAMhttp://adwa-alam.blogspot.com
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06508620498020062829noreply@blogger.comBlogger28125tag:blogger.com,1999:blog-5978821701870881021.post-62031185712063003962014-09-23T00:05:00.002+08:002014-09-23T00:05:41.389+08:00Antara Waktu-waktu dan Tempat-tempat Doa yang Mustajab<br />
<br />
(1) Sepertiga Akhir Malam<br />
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu bahawasanya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:<br />
<br />
"Ertinya : Sesungguhnya Rabb kami yang Maha Berkah lagi Maha Tinggi turun setiap malam ke langit dunia hingga berbaki sepertiga akhir malam, lalu berfirman ; barangsiapa yang berdoa, maka Aku akan kabulkan, barangsiapa yang memohon, pasti Aku akan perkenankan dan barangsiapa yang meminta ampun, pasti Aku akan mengampuninya" . (Shahih Al-Bukhari, kitab Da'awaat bab Doa Nisfullail 7/149-150)<br />
<br />
<br />
(2) Tatkala Berbuka Puasa Bagi Orang Yang Berpuasa<br />
Dari Abdullah bin 'Amr bin 'Ash Radhiyallahu 'anhu bahawa dia mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.<br />
"Ertinya : Sesungguhnya bagi orang yang berpuasa ketika saat berbuka ada doa yang tidak ditolak". (Sunan Ibnu Majah, bab Fis Siyam La Turaddu Da'watuhu 1/321 No. 1775. Hakim dalam kitab Mustadrak 1/422. Dishahihkan sanadnya oleh Bushairi dalam Misbahuz Zujaj 2/17)<br />
<br />
(3) Setiap Selepas Shalat Fardhu<br />
Dari Abu Umamah, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam ditanya tentang doa yang paling didengari oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala, baginda Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab.<br />
<br />
"Ertinya : Di pertengahan malam yang akhir dan setiap selesai shalat fardhu".<br />
<br />
(Sunan At-Tirmidzi, bab Jamiud Da'awaat 13/30. Dishahihkan oleh Al-Albani di dalam Shahih Sunan At-Tirmidzi 3/167-168 No. 2782)<br />
<br />
(4). Ketika Saat Azan dan Ketika Perang Berkecamuk<br />
<br />
<br />
Dari Sahl bin Sa'ad Radhiyallahu 'anhu bahawa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:<br />
<br />
<br />
"Ertinya : Ada dua doa yang tidak tertolak atau jarang tertolak ; doa ketika saat adzan dan doa ketika perang berkecamuk". (Sunan Abu Daud, kitab Jihad 3/21 No. 2540. Sunan Baihaqi, bab Shalat Istisqa' 3/360. Hakim dalam Mustadrak 1/189. Dishahihkan Imam Nawawi dalam Al-Adzkaar hal. 341. Dan Al-Albani dalam Ta'liq Alal Misykat 1/212 No. 672).<br />
<br />
(5) Satu waktu ketika Hari Jumaat<br />
<br />
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu bahawa Abul Qasim Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:<br />
"Ertinya : Sesungguhnya pada hari Jum'at ada satu waktu yang tidaklah bertepatan seorang hamba muslim shalat dan memohon sesuatu kebaikan kepada Allah melainkan akan diberikan padanya, beliau berisyarat dengan tangannya akan sedikitnya waktu tersebut". (Shahih Al-Bukhari, kitab Da'awaat 7/166. Shahih Muslim, kitab Jumuah 3/5-6).<br />
<br />
Satu waktu itu tidak boleh diketahui secara tepat dan masing-masing riwayat menyebutkan waktu tersebut secara berbeza-beza, sebagaimana yang telah disebutkan oleh Ibnu Hajar di dalam Fathul Bari 11/203.<br />
<br />
Dan kemungkinan besar waktu tersebut berada ketika masa imam atau khatib naik ke mimbar sehingga selesai shalat Jum'at atau sehingga selesai waktu shalat ashar bagi orang yang menunggu shalat maghrib.<br />
<br />
(6) Ketika Waktu Bangun Tidur Pada Malam Hari Bagi Orang Yang Sebelum Tidur Dalam Keadaan Suci dan Berdzikir Kepada Allah<br />
<br />
<br />
Dari 'Amr bin 'Anbasah Radhiyallahu 'anhu bahawa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:<br />
"Ertinya :Tidaklah seorang hamba tidur dalam keadaan suci lalu terbangun pada malam hari kemudian memohon sesuatu tentang urusan dunia atau akhirat melainkan Allah akan mengabulkannya" . (Sunan Ibnu Majah, bab Doa 2/352 No. 3924. Dishahihkan oleh Al-Mundziri 1/371 No. 595)<br />
<br />
(7) Doa Di antara Adzan dan Iqamah<br />
Dari Anas bin Malik Radhiyallahu 'anhu bahawa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:<br />
"Ertinya : Doa tidak akan ditolak di antara adzan dan iqamah". (Sunan Abu Daud, kitab Shalat 1/144 No. 521. Sunan At-Tirmidzi, bab Jamiud Da'waat 13/87. Sunan Al-Baihaqi, kitab Shalat 1/410. Dishahihkan oleh Al-Albani, kitab Tamamul Minnah hal. 139)<br />
<br />
(8) Doa Ketika Waktu Sujud di Dalam Shalat<br />
"Sesungguhnya saat yg paling dekat antara seorang hamba dgn Tuhannya adalah ketika ia sedang bersujud." (HR Muslim)<br />
<br />
Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu 'anhu bahawa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Adapun pada waktu sujud, maka bersungguh-sungguhlah berdoa kerana saat itu sangat tepat untuk dikabulkan". (Shahih Muslim, kitab Shalat bab Nahi An Qiratul Qur'an fi Ruku' wa Sujud 2/48)<br />
<br />
Yang dimaksudkan adalah sangat tepat dan layak untuk dikabulkan doa kamu.<br />
<br />
<br />
(9) Ketika Saat Sedang Hujan<br />
Dari Sahl bin a'ad Radhiyallahu 'anhu bahawasanya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:<br />
"Ertinya : Dua doa yang tidak pernah ditolak ; doa ketika waktu adzan dan doa ketika waktu hujan". (Mustadrak Hakim dan dishahihkan oleh Adz-Dzahabi 2/113-114. Dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahihul Jami' No. 3078).<br />
<br />
<br />
<br />
Imam An-Nawawi berkata bahawa penyebab doa pada waktu hujan tidak ditolak atau jarang ditolak ialah kerana pada saat itu sedang turun rahmat khususnya curahan hujan pertama di awal musim. (Fathul Qadir 3/340)<br />
<br />
(10) Ketika Saat Ajal Tiba<br />
<br />
Dari Ummu Salamah bahawa Rasulullah 'alaihi wasallam mendatangi rumah Abu Salamah (pada hari wafatnya), dan beliau mendapati kedua mata Abu Salamah terbuka lalu beliau 'alaihi wasallam memejamkannya kemudian bersabda:<br />
<br />
<br />
"Ertinya : Sesungguhnya tatkala ruh dicabut, maka pandangan mata akan<br />
<br />
mengikutinya' . Semua keluarga histeria. Baginda 'alaihi wasallam bersabda : 'Janganlah kalian berdoa untuk diri kalian kecuali kebaikan, kerana para malaikat mengamini apa yang kamu ucapkan". (Shahih Muslim, kitab Janaiz 3/38)<br />
<br />
<br />
<br />
(11) Ketika Lailatul Qadar<br />
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:<br />
"Ertinya : Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu penuh kesejahteraan sehingga terbit fajar". (Al-Qadr : 3-5)<br />
Imam As-Syaukani berkata bahawa kemuliaan Lailatul Qadar mengharuskan doa setiap orang pasti dikabulkan. (Tuhfatud Dzakirin hal. 56)<br />
<br />
(12) Doa Ketika Hari Arafah<br />
Dari 'Amr bin Syu'aib Radhiyallahu 'anhu dari bapaknya dari datuknya bahawasanya Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.<br />
<br />
"Ertinya : Sebaik-baik doa adalah pada hari Arafah". (Sunan At-Tirmidzi, bab Jamiud Da'waat 13/83. Dihasankan oleh Al-Albani dalam Ta'liq alal Misykat 2/797 No. 2598)Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06508620498020062829noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5978821701870881021.post-5866279862303277552014-09-22T23:29:00.000+08:002014-09-22T23:30:48.698+08:00Konspirasi di Balik Tragedi Karbala dn Terbunuhnya Hussien RA...<br />
<br />
Al-Husain bin ‘Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘anhu, atau yang dikenal sebagai Husain Radhiyallahu ‘anhu, adalah cucu Rosululloh Shallalahu alaihi wa sallam, buah hati dan kecintaannya di dunia. Ia adalah saudara Hasan bin ‘Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘anhu, penghulu pemuda penduduk surga. Kedudukan tinggi tersebut tidak ia peroleh, kecuali ia lakoni dengan ujian dan cobaan, dan sungguh Husain Radhiyallahu ‘anhu telah berhasil melewati ujian tersebut secara penuh dengan kesabaran dan keteguhan (tsabat) yang sempurna hingga menemui Alloh Subhanahu wa Ta’ala. Rosululloh Shallalahu alaihi wa sallam pernah bersabda kepada Hudzaifah Radhiyallahu ‘anhu, “Sesungguhnya ini adalah malaikat yang belum pernah turun ke bumi sebelum ini, ia meminta izin kepada Robbnya untuk mengucapkan salam kepadaku dan menyampaikan kabar gembira bahwa Fathimah adalah penghulu kaum wanita penghuni surga dan bahwasanya Hasan serta Husain adalah penghulu para pemuda penghuni surga.” (HR. Tirmidzi, dishahihkan oleh al-Albani).<br />
<br />
Husain Radhiyallahu ‘anhu dan Kronologis Syahidnya<br />
<br />
Setelah kekhilafahan dilimpahkan kaum Muslimin kepada Hasan bin ‘Ali Radhiyallahu ‘anhu, kemudian ia turun (lengser) darinya untuk diberikan kepada Mu’awiyah Radhiyallahu ‘anhu untuk memelihara darah kaum Muslimin, dengan syarat selanjutnya Mu’awiyah sendiri yang akan menyerahkan kembali kekhilafahan kepada Hasan Radhiyallahu ‘anhu. Akan tetapi Hasan meninggal dunia sebelum Mu’awiyah meninggal. Maka ketika itu Mu’awiyah memberikan kekhilafahan kepada anaknya, Yazid. Tatkala Mu’awiyah meninggal, maka Yazid memegang perintah, dan Husain enggan memba’iatnya, lalu ia keluar dari Madinah menuju ke Mekkah dan menetap di sana.<br />
<br />
Kemudian golongan pendukung ayahnya dari Syi’ah Kufah mengirim surat kepada Husain agar ia keluar bergabung menemui mereka. Mereka menjanjikan akan menolongnya jika ia telah bergabung. Maka Husain tertipu dengan janji mereka, dan mengira bahwa mereka akan merealisasikannya untuk memperbaiki kebijakan yang buruk dan untuk meluruskan penyelisihan yang diawali pada kekhilafahan Yazid bin Mu’awiyah.<br />
<br />
Perbuatan Husain Radhiyallahu ‘anhu untuk bergabung dengan penduduk Kufah sendiri dinilai salah oleh para penasehatnya. Di antara mereka adalah Ibnu ‘Abbas, Ibnu ‘Umar, ‘Abdulloh bin Ja’far Radhiyallahu ‘anhum dan lainnya. Bahkan ‘Abdulloh bin ‘Umar Radhiyallahu ‘anhu terus mendesak kepada Husain agar tetap tinggal di Mekkah dan tidak keluar. Namun dengan dilandasi baik sangka, Husain menyelisihi permusyawarahan mereka dan keluar, lalu Ibnu ‘Umar Radhiyallahu ‘anhu berkata kepadanya, “Aku menitipkanmu kepada Alloh dari pembunuhan!”.<br />
<br />
Begitu Husain Radhiyallahu ‘anhu keluar, ia menemui Farozdaq di jalan yang berkata kepadanya, “Berhati-hatilah engkau, mereka bersamamu namun pedang-pedang mereka bersama Bani Umayyah. Mereka adalah Syi’ah yang mengirim surat kepadamu, dan mereka menginginkanmu untuk keluar (ke tempat mereka), tetapi hati-hati mereka tidak bersamamu. Secara hakiki mereka mencintaimu, akan tetapi pedang-pedang mereka terhunus bersama Bani Umayyah!”<br />
<br />
Akhirnya, sangat jelas sekali tampaklah pengkhianatan Syi’ah ahli Kufah, walau mereka sendiri yang mengharapkan kedatangan Husain Radhiyallahu ‘anhu. Maka wakil penguasa Bani Umayyah, ‘Ubaidillah bin Ziyad yang mengetahui sepak terjang Muslim bin ‘Aqil yang telah membai’at Husain, segera mendatangi Muslim dan langsung membunuhnya sekaligus tuan rumah yang menjamunya, Hani bin Urwah al-Muradi. Dan kaum Syi’ah Kufah hanya diam seribu bahasa melihat pembantaian dan tidak memberikan bantuan apa-apa, bahkan mereka mengingkari janji mereka terhadap Husain Radhiyallahu ‘anhu. Hal itu mereka lakukan karena ‘Ubaidillah bin Ziyad telah memberikan segepok uang kepada mereka.<br />
<br />
Maka ketika Husain Radhiyallahu ‘anhu keluar bersama keluarga dan pengikutnya, berangkat pula Ibnu Ziyad untuk menghancurkannya di medan peperangan, maka terbunuhlah Husain Radhiyallahu ‘anhu dan terbunuh pula semua sahabat yang mendampinginya secara terzhalimi dan dapat dianggap sebagai pembantaian sadis. Kepala mulianya terpotong, lalu diambil oleh para wanita dan anak-anak yang berada di antara pasukan dan diberikan paksa kepada Yazid di Damaskus. Ketika melihat kepala Husain dibawa ke hadapannya saat itu, Yazid pun sedih dan menangis. Kemudian para wanita dan anak-anak dikembalikan ke kota, sedangkan anak laki-laki ikut terbunuh, sehingga tidak tersisa dari anak-anak (Husain) kecuali ‘Ali Zainul Abidin yang ketika itu masih kecil.<br />
<br />
Kemanakah Syi’ah Kufah Pendusta dan Pengkhianat?<br />
Sejak pertama, Syi’ah Kufah sudah takut berperang dan telah “siap” menjual kehormatan mereka dengan harta. Mereka merencanakan pengkhianatan untuk mendapatkan kekayaan dan kedudukan semata, walaupun hal itu harus dibayar dengan menyerahkan salah seorang tokoh Ahlul Bait, Husain Radhiyallahu ‘anhu. Mereka tidak memberikan pertolongan kepada Muslim bin ‘Aqil, dan ternyata tidak pula ikut berperang membantu Husain Radhiyallahu ‘anhu.<br />
Dalam tragedi mengenaskan ini, di antara Ahlul Bait lainnya yang gugur bersama Husain Radhiyallahu ‘anhu adalah putera ‘Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘anhu lainnya, yaitu Abu Bakar bin ‘Ali, ‘Umar bin ‘Ali, dan ‘Utsman bin ‘Ali Radhiyallahu ‘anhu. Juga putera Hasan sendiri, Abu Bakar bin Hasan Radhiyallahu ‘anhu. Namun anehnya, ketika kita mendengar kaset-kaset, ataupun membaca buku-buku Syi’ah yang menceritakan kisah pembunuhan Husain Radhiyallahu ‘anhu, keempat Ahlul Bait tersebut tidak pernah diungkit. Lantas, apa tujuannya?<br />
Tentu saja, agar para pengikut Syi’ah tidak memberi nama anak-anak mereka dengan tiga nama sahabat Rosululloh Shallalahualaihi wa sallam yang paling dibenci orang-orang Syi’ah, bahkan yang dilaknat oleh mereka setiap harinya.<br />
Melihat kebusukan perangai dan pengkhinatan Syi’ah, Husain Radhiyallahu ‘anhu dalam doanya yang sangat terkenal sebelum wafat atas mereka adalah “Ya Alloh, apabila Engkau memberi mereka kenikmatan, maka cerai-beraikanlah mereka, jadikanlah mereka menempuh jalan yang berbeda-beda, dan janganlah restui para pemimpin mereka selamanya, karena mereka telah mengundang kami untuk menolong kami, namun ternyata malah memusuhi kami dan membunuh kami!”.<br />
Konspirasi dibalik Terbunuhnya Husain Radhiyallahu ‘anhu<br />
Di balik tragedi Karbala, yaitu terbunuhnya Husain Radhiyallahu ‘anhu dan banyak Ahlul Bait lainnya serta rombongan yang menyertainya, ada rahasia besar yang harus diketahui, yaitu:<br />
1. Ternyata yang membunuh Husain Radhiyallahu ‘anhu adalah ‘Ubaidillah bin Ziyad yang berkolaborasi dengan Syi’ah Husain.<br />
Fakta ini bahkan diakui oleh sejarawan Syi’ah sendiri, Mulla Baqir al-Majlisi, Qadhi Nurullah Syustri dan lainnya, tentunya selain fakta sejarah yang jelas dan mengedepankan nilai ilmiah yang selama ini telah banyak beredar.<br />
Mereka adalah para pengkhianat, musuh-musuh semua kaum Muslimin, bukan hanya bagi Ahlus Sunnah saja.<br />
2. Kecintaan Syi’ah terhadap Ahlul Bait hanyalah isapan jempol dan kebohongan yang dipropagandakan.<br />
Bahkan yang Syi’ah da’wahkan tiada lain merupakan upaya untuk menghidupkan kembali pemikiran-pemikiran Majusi Saba’iyah (pengikut Abdulloh bin Saba’).<br />
3. Keadaan Syi’ah yang selalu diburu dan dihukum oleh kerajaan-kerajaan Islam di sepanjang masa dalam sejarah membuktikan dikabulkannya doa Husain Radhiyallahu ‘anhu di medan Karbala akan adzab Syi’ah.<br />
4. Upacara dan ritual Asyura’-an, seperti menyiksa badan dengan cara memukul-mukul tubuh dengan rantai, pisau dan pedang pada 10 Muharram dalam bentuk perkabungan yang dilakukan oleh Syi’ah sehingga mengalirkan darah, juga merupakan bukti diterimanya doa Husain Radhiyallahu ‘anhu, bahkan mereka terhina dengan tangan mereka sendiri.<br />
Dari upaya menelusuri tragedi terbunuhnya Husain Rahimahullah dapat ditarik kesimpulan bahwa:<br />
1. Syi’ah bukanlah Ahlul Bait, dan Ahlul Bait berlepas diri dari Syi’ah, diantara keduanya terdapat perbedaan yang sangat jauh, bagaikan timur dan barat, bahkan lebih jauh lagi.<br />
2. Barangsiapa yang mengaku-ngaku mencintai dan mengikuti jejak Ahlul Bait namun ternyata mereka berlepas diri dari orang-orang yang dicintai Ahlul Bait tersebut, maka yang ada hanyalah klaim kedustaan dan propaganda kesesatan.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06508620498020062829noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5978821701870881021.post-63420677874085623672013-04-04T00:00:00.003+08:002013-04-04T00:00:36.045+08:00Iblis Terpaksa Bertamu Kepada Rasulullah SAW<br />
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">(dari Muadz bin Jabal dari Ibn Abbas)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ketika kami sedang bersama Rasulullah SAW di kediaman
seorang sahabat Anshar, tiba-tiba terdengar panggilan seseorang dari luar
rumah: “Wahai penghuni rumah, bolehkah aku masuk? Sebab kalian akan
membutuhkanku.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Rasulullah bersabda: “Tahukah kalian siapa yang memanggil?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Kami menjawab: “Allah dan rasulNya yang lebih tahu.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Beliau melanjutkan, “Itu Iblis, laknat Allah bersamanya.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Umar bin Khattab berkata: “Izinkan aku membunuhnya wahai
Rasulullah”.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Nabi menahannya: “Sabar wahai Umar, bukankah kamu tahu bahwa
Allah memberinya kesempatan hingga hari kiamat? Lebih baik bukakan pintu
untuknya, sebab dia telah diperintahkan oleh Allah untuk ini, pahamilah apa
yang hendak ia katakan dan dengarkan dengan baik.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ibnu Abbas RA berkata: pintu lalu dibuka, ternyata dia
seperti seorang kakek yang cacat satu matanya. Di janggutnya terdapat 7 helai
rambut seperti rambut kuda, taringnya terlihat seperti taring babi, bibirnya
seperti bibir sapi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Iblis berkata: “Salam untukmu Muhammad. Salam untukmu para
hadirin…”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Rasulullah SAW lalu menjawab: “Salam hanya milik Allah SWT,
sebagai mahluk terlaknat, apa keperluanmu?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Iblis menjawab: “Wahai Muhammad, aku datang ke sini bukan
atas kemauanku, namun karena terpaksa.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Siapa yang memaksamu?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Seorang malaikat dari utusan Allah telah mendatangiku dan
berkata:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Allah SWT memerintahkanmu untuk mendatangi Muhammad sambil
menundukkan diri.beritahu Muhammad tentang caramu dalam menggoda manusia.
jawabalah dengan jujur semua pertanyaannya. Demi kebesaran Allah, andai kau
berdusta satu kali saja, maka Allah akan jadikan dirimu debu yang ditiup
angin.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Oleh karena itu aku sekarang mendatangimu. Tanyalah apa
yang hendak kau tanyakan. Jika aku berdusta, aku akan dicaci oleh setiap
musuhku. Tidak ada sesuatu pun yang paling besar menimpaku daripada cacian
musuh.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Orang Yang Dibenci Iblis<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Rasulullah SAW lalu bertanya kepada Iblis: “Kalau kau benar
jujur, siapakah manusia yang paling kau benci?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Iblis segera menjawab: “Kamu, kamu dan orang sepertimu
adalah mahkluk Allah yang paling aku benci.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Siapa selanjutnya?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Pemuda yang bertakwa yang memberikan dirinya mengabdi
kepada Allah SWT.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“lalu siapa lagi?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Orang Aliim dan wara’ (Loyal)”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Lalu siapa lagi?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Orang yang selalu bersuci.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Siapa lagi?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Seorang fakir yang sabar dan tak pernah mengeluhkan
kesulitannnya kepda orang lain.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Apa tanda kesabarannya?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Wahai Muhammad, jika ia tidak mengeluhkan kesulitannya
kepada orang lain selama 3 hari, Allah akan memberi pahala orang -orang yang
sabar.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">” Selanjutnya apa?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Orang kaya yang bersyukur.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Apa tanda kesyukurannya?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Ia mengambil kekayaannya dari tempatnya, dan
mengeluarkannya juga dari tempatnya.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Orang seperti apa Abu Bakar menurutmu?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Ia tidak pernah menurutiku di masa jahiliyah, apalagi dalam
Islam.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Umar bin Khattab?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Demi Allah setiap berjumpa dengannya aku pasti kabur.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Usman bin Affan?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Aku malu kepada orang yang malaikat pun malu kepadanya.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Ali bin Abi Thalib?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Aku berharap darinya agar kepalaku selamat, dan berharap ia
melepaskanku dan aku melepaskannya. tetapi ia tak akan mau melakukan itu.” (Ali
bin Abi Thalib selau berdzikir terhadap Allah SWT).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Amalan Yang Dapat Menyakiti Iblis<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Apa yang kau rasakan jika melihat seseorang dari umatku
yang hendak shalat?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Aku merasa panas dingin dan gemetar.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Kenapa?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Sebab, setiap seorang hamba bersujud 1x kepada Allah, Allah
mengangkatnya 1 derajat.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Jika seorang umatku berpuasa?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Tubuhku terasa terikat hingga ia berbuka.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Jika ia berhaji?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Aku seperti orang gila.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Jika ia membaca al-Quran?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Aku merasa meleleh laksana timah diatas api.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Jika ia bersedekah?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Itu sama saja orang tersebut membelah tubuhku dengan
gergaji.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Mengapa bisa begitu?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Sebab dalam sedekah ada 4 keuntungan baginya. Yaitu
keberkahan dalam hartanya, hidupnya disukai, sedekah itu kelak akan menjadi
hijab antara dirinya dengan api neraka dan segala macam musibah akan terhalau
dari dirinya.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Apa yang dapat mematahkan pinggangmu?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Suara kuda perang di jalan Allah.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Apa yang dapat melelehkan tubuhmu?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Taubat orang yang bertaubat.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Apa yang dapat membakar hatimu?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Istighfar di waktu siang dan malam.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Apa yang dapat mencoreng wajahmu?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Sedekah yang diam – diam.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Apa yang dapat menusuk matamu?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Shalat fajar.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Apa yang dapat memukul kepalamu?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Shalat berjamaah.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Apa yang paling mengganggumu?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Majelis para ulama.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Bagaimana cara makanmu?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Dengan tangan kiri dan jariku.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Dimanakah kau menaungi anak – anakmu di musim panas?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Di bawah kuku manusia.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Manusia Yang Menjadi Teman Iblis<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Nabi lalu bertanya : “Siapa temanmu wahai Iblis?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Pemakan riba.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Siapa sahabatmu?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Pezina.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Siapa teman tidurmu?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Pemabuk.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Siapa tamumu?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Pencuri.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Siapa utusanmu?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Tukang sihir.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Apa yang membuatmu gembira?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Bersumpah dengan cerai.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Siapa kekasihmu?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Orang yang meninggalkan shalat jumaat”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Siapa manusia yang paling membahagiakanmu?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Orang yang meninggalkan shalatnya dengan sengaja.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Iblis Tidak Berdaya Di hadapan Orang Yang Ikhlas<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Rasulullah SAW lalu bersabda : “Segala puji bagi Allah yang
telah membahagiakan umatku dan menyengsarakanmu.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Iblis segera menimpali:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Tidak,tidak.. tak akan ada kebahagiaan selama aku hidup
hingga hari akhir. Bagaimana kau bisa berbahagia dengan umatmu, sementara aku
bisa masuk ke dalam aliran darah mereka dan mereka tak bisa melihatku. Demi
yang menciptakan diriku dan memberikanku kesempatan hingga hari akhir, aku akan
menyesatkan mereka semua. Baik yang bodoh, atau yang pintar, yang bisa membaca
dan tidak bisa membaca, yang durjana dan yang shaleh, kecuali hamba Allah yang
ikhlas.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Siapa orang yang ikhlas menurutmu?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Tidakkah kau tahu wahai Muhammad, bahwa barang siapa yang
menyukai emas dan perak, ia bukan orang yang ikhlas. "<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Jika kau lihat seseorang yang tidak menyukai dinar dan
dirham, tidak suka pujian dan sanjunang, aku bisa pastikan bahwa ia orang yang
ikhlas, maka aku meninggalkannya. "<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Selama seorang hamba masih menyukai harta dan
sanjungan dan hatinya selalu terikat dengan kesenangan dunia, ia sangat patuh
padaku.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Iblis Dibantu oleh 70.000 Anak-Anaknya<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Tahukah kamu Muhammad, bahwa aku mempunyai 70.000 anak. Dan
setiap anak memiliki 70.000 syaithan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Sebagian ada yang aku tugaskan untuk mengganggu ulama.
Sebagian untuk menggangu anak – anak muda, sebagian untuk menganggu orang
-orang tua, sebagian untuk menggangu wanta – wanita tua, sebagian anak -anakku
juga aku tugaskan kepada para Zahid.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Aku punya anak yang suka mengencingi telinga manusia
sehingga ia tidur pada shalat berjamaah. tanpanya, manusia tidak akan mengantuk
pada waktu shalat berjamaah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Aku punya anak yang suka menaburkan sesuatu di mata orang
yang sedang mendengarkan ceramah ulama hingga mereka tertidur dan pahalanya
terhapus.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Aku punya anak yang senang berada di lidah manusia, jika
seseorang melakukan kebajikan lalu ia beberkan kepada manusia, maka 99%
pahalanya akan terhapus.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Pada setiap seorang wanita yang berjalan, anakku dan syaithan
duduk di pinggul dan pahanya, lalu menghiasinya agar setiap orang
memandanginya.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Syaithan juga berkata, “keluarkan tanganmu”, lalu ia
mengeluarkan tangannya lalu syaithan pun menghiasi kukunya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Mereka, anak – anakku selalu meyusup dan berubah dari satu
kondisi ke kondisi lainnya, dari satu pintu ke pintu yang lainnya untuk
menggoda manusia hingga mereka terhempas dari keikhlasan mereka.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Akhirnya mereka menyembah Allah tanpa ikhlas, namun mereka
tidak merasa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Tahukah kamu, Muhammad? bahwa ada rahib yang telah beribadat
kepada Allah selama 70 tahun. Setiap orang sakit yang didoakan olehnya, sembuh
seketika. Aku terus menggodanya hingga ia berzina, membunuh dan kufur.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Cara Iblis Menggoda<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Tahukah kau Muhammad, dusta berasal dari diriku?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Akulah mahluk pertama yang berdusta.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Pendusta adalah sahabatku. barangsiapa bersumpah dengan
berdusta, ia kekasihku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Tahukah kau Muhammad?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Aku bersumpah kepada Adam dan Hawa dengan nama Allah bahwa
aku benar – benar menasihatinya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Sumpah dusta adalah kegemaranku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ghibah (gossip) dan Namimah (Adu domba) kesenanganku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Kesaksian palsu kegembiraanku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Orang yang bersumpah untuk menceraikan istrinya ia berada di
pinggir dosa walau hanya sekali dan walaupun ia benar. Sebab barang siapa
membiasakan dengan kata – kata cerai, isterinya menjadi haram baginya. Kemudian
ia akan beranak cucu hingga hari kiamat. jadi semua anak – anak zina dan ia
masuk neraka hanya karena satu kalimat, CERAI.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Wahai Muhammad, umatmu ada yang suka mengulur ulur shalat.
Setiap ia hendak berdiri untuk shalat, aku bisikan padanya waktu masih lama,
kamu masih sibuk, lalu ia manundanya hingga ia melaksanakan shalat di luar
waktu, maka shalat itu dipukulkannya kemukanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Jika ia berhasil mengalahkanku, aku biarkan ia shalat. Namun
aku bisikkan ke telinganya ‘lihat kiri dan kananmu’, iapun menoleh. pada saat
iatu aku usap dengan tanganku dan kucium keningnya serta aku katakan ’shalatmu
tidak sah’<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Bukankah kamu tahu Muhammad, orang yang banyak menoleh dalam
shalatnya akan dipukul.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Jika ia shalat sendirian, aku suruh dia untuk bergegas. ia
pun shalat seperti ayam yang mematuk beras.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">jika ia berhasil mengalahkanku dan ia shalat berjamaah, aku
ikat lehernya dengan tali, hingga ia mengangkat kepalanya sebelum imam, atau
meletakkannya sebelum imam.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Kamu tahu bahwa melakukan itu batal shalatnya dan wajahnya
akan dirubah menjadi wajah keledai.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Jika ia berhasil mengalahkanku, aku tiup hidungnya hingga ia
menguap dalam shalat. Jika ia tidak menutup mulutnya ketika mnguap, syaithan
akan masuk ke dalamdirinya, dan membuatnya menjadi bertambah serakah dan gila
dunia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dan iapun semakin taat padaku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Kebahagiaan apa untukmu, sedang aku memerintahkan orang
miskin agar meninggalkan shalat. aku katakan padaknya, ‘kamu tidak wajib
shalat, shalat hanya wajib untuk orang yang berkecukupan dan sehat. orang sakit
dan miskin tidak, jika kehidupanmu telah berubah baru kau shalat.’<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ia pun mati dalam kekafiran. Jika ia mati sambil
meninggalkan shalat maka Allah akan menemuinya dalam kemurkaan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Wahai Muhammad, jika aku berdusta Allah akan menjadikanku
debu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Wahai Muhammad, apakah kau akan bergembira dengan umatmu
padahal aku mengeluarkan seperenam mereka dari islam?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">10 Hal Permintaan Iblis kepada Allah SWT<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Berapa hal yang kau pinta dari Tuhanmu?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“10 macam” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Apa saja?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Aku minta agar Allah membiarkanku berbagi dalam harta dan
anak manusia, Allah mengizinkan.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Allah berfirman,<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Berbagilah dengan manusia dalam harta dan anak. dan
janjikanlah mereka, tidaklah janji setan kecuali tipuan.” (QS Al-Isra :64)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Harta yang tidak dizakatkan, aku makan darinya. Aku juga
makan dari makanan haram dan yang bercampur dengan riba, aku juga makan dari
makanan yang tidak dibacakan nama Allah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Aku minta agar Allah membiarkanku ikut bersama dengan orang
yang berhubungan dengan istrinya tanpa berlindung dengan Allah, maka setan ikut
bersamanya dan anak yang dilahirkan akan sangat patuh kepada syaithan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Aku minta agar bisa ikut bersama dengan orang yang menaiki
kendaraan bukan untuk tujuan yang halal.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Aku minta agar Allah menjadikan kamar mandi sebagai rumahku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Aku minta agar Allah menjadikan pasar sebagai masjidku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Aku minta agar Allah menjadikan syair sebagai Quranku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Aku minta agar Allah menjadikan pemabuk sebagai teman
tidurku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Aku minta agar Allah memberikanku saudara, maka Ia jadikan
orang yang membelanjakan hartanya untuk <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">maksiat sebagai saudaraku.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Allah berfirman,<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Orang -orang boros adalah saudara – saudara syaithan. ” (QS
Al-Isra : 27).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Wahai Muhammad, aku minta agar Allah membuatku bisa melihat
manusia sementara mereka tidak bisa melihatku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dan aku minta agar Allah memberiku kemampuan untuk mengalir
dalam aliran darah manusia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Allah menjawab, “silahkan”, dan aku bangga dengan hal itu hingga
hari kiamat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Sebagian besar manusia bersamaku di hari kiamat.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Iblis berkata : “Wahai muhammad, aku tak bisa menyesatkan
orang sedikitpun, aku hanya bisa membisikan dan menggoda.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Jika aku bisa menyesatkan, tak akan tersisa seorangpun…!!!<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Sebagaimana dirimu, kamu tidak bisa memberi hidayah
sedikitpun, engkau hanya rasul yang menyampaikan amanah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Jika kau bisa memberi hidayah, tak akan ada seorang kafir
pun di muka bumi ini. Kau hanya bisa menjadi penyebab untuk orang yang telah
ditentukan sengsara.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Orang yang bahagia adalah orang yang telah ditulis bahagia
sejak di perut ibunya. Dan orang yang sengsara adalah orang yang telah ditulis
sengsara semenjak dalam kandungan ibunya.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Rasulullah SAW lalu membaca ayat :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Mereka akan terus berselisih kecuali orang yang dirahmati
oleh Allah SWT” (QS Hud :118 - 119)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">juga membaca,<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Sesungguhnya ketentuan Allah pasti berlaku” (QS Al-Ahzab :
38)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Iblis lalu berkata:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Wahai Muhammad Rasulullah, takdir telah ditentukan dan pena
takdir telah kering. Maha Suci Allah yang menjadikanmu pemimpin para nabi dan
rasul, pemimpin penduduk surga, dan yang telah menjadikan aku pemimpin mahluk
mahluk celaka dan pemimpin penduduk neraka. aku si celaka yang terusir, ini
akhir yang ingin aku sampaikan kepadamu. dan aku tak berbohong.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Sampaikanlah risalah ini kepada saudara-saudara kita, agar
mereka mengerti dengan benar, apakah tugas-tugas dari Iblis atau Syaithan tsb.
Sehingga kita semua dapat mengetahui dan dapat mencegahnya dan tidak menuruti
bisikan dan godaan Iblis atau Syaithan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Mudah-mudahan dengan demikian kita dapat setidak-setidaknya
membuat hidup ini lebih nyaman dan membuat tempat serta lingkungan kita lebih
aman.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Allahualam bi shawab<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Lahaula walaquata illabillahi 'aliyuladziim..</span><o:p></o:p></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06508620498020062829noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5978821701870881021.post-71730038178882154612013-03-31T14:48:00.000+08:002013-03-31T15:06:38.140+08:00Empat Asas Utama Lahirkan Umat Bersifat Mulia<br />
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Perlaksanaan Undang-undang Pastikan Kehidupan Tersusun</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Undang-undang di cipta untuk menjadikan kehidupan manusia
sentiasa dalam keadaan tersusun dan sistematik. Di ciptakan undang-undang jalan
raya, pusat pengajian, perniagaan, hiburan, jabatan awam dan swasta adalah
untuk mencorakkan system kehidupan yang stabil.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Namun segala undang-undang ini tidak memadai untuk memdidik
tabiat manusia yg gemar malanggar peraturan yang di tetapkan. Segala
undang-undang di cipta tidak mencapai matlamat secara menyeluruh kerana ia
bersifat luaran semata-mata tanpa didikkan dalaman.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Undang-undang ini hanya berperanan kepada masyarakat umum
sahaja, manakala peranan individu penting utk merealisasikannya. Kita mendapati
kekuatan yang ada hanyalah hukuman yang di kenakan kepada pesalah berdasarkan
system keadilan yang sedia ada.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Bagi mereka yang bebas daripada kesalahan, tidak mendapat
apa-apa ganjaran di dunia. Apa yang perlu adalah wujudnya kefahaman bahawa
mereka akan tetap mendapat ganjaran di akhirat.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Syiekh Jamaluddin Al-Afghani berkata, “Tidak cukup untuk
kita menghukum pesalah semata-mata kerana di sana masaih ada yang rosak dalaman
mereka sehingga sanggup menipu, melakukan maksiat, hasad dengki, penganiayaan
dan banyak kerosakkan di muka bumi ini. Terkadang ia tidak dapat di kesan dan
mereka terselamat daripada hukuman dunia.”</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Dr. Abdullah Darraz dalam bukunya ADDIN menyebut. “Tiada
kehidupan dalam mesyarakat yang hanya menumpukan kebaikkan pada zahir tanpa
menghiraukan urusan jiwa yg tersembunyi.”</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><b>Allah SWT berfirman</b>.
<i>“Mereka hanya mengetahui perkara zahir
yang nyata daripada kehidupan dunia dan mereka tidak pernah ingat hendak
mengambil tahu mengenai hari akhirat.”</i> – <b>Surah Ar-rum ayat 7.<o:p></o:p></b></span></div>
<div class="MsoNormal">
<b><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Ini contoh mereka yang hanya memandang dari sudut duniawi
semata-mata tanpa melihat ganjaran pahala yang di sediakan Allah SWT. Sifat ini
hanya akan merugikan seseorang kerana habuan dunia yang hanyalah bersifat sementara.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Imam Ghazali meletakkan empat asas utama sifat mulia di sisi
Allah SWT iaitu;</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">1 1. Kebijaksanaan yang dapat membezakan benar dan
salah</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">2 2. Keberanian menahan atau mengarahkan kemarahan
dengan menggunakan akal</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">3 3. <!--[endif]-->Kebersihan jiwa bagi menahan keinginan menahan
syahwat dengan mendidiknya untuk tunduk kepada akal dan syarak.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">4 4. <!--[endif]-->Keadilan iaitu kekuatan jiwa yang boleh
mengatasi sifat marah dan keinginan syahwat lalu membimbingnya kearah
kebijaksanaan.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><b>Rasulullah SAW
bersabda</b><i>, “Siapa yang kasihkan dunia,
maka dia membahayakan akhiratnya dan siapa yang kasihkan akhiratnya maka dia
membahayakan dunianya. Justeru itu, ingatlah utamakan sesuatu yang
kekal(akhirat) daripada yang akan rosak binasa(dunia</i>)”- <b>Riwayat Ahmad bin Hakim<o:p></o:p></b></span></div>
<div class="MsoNormal">
<b><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Jika di perhatikan maksud kasih di sini ialah cenderung dan
gemar terhadap dunia, bukanlah meninggalkan dunia secara keseluruhan kerana
kita di tuntut untuk mendapatkan kedua-duanya.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><b>Firman Allah SWT,</b>
<i>“Katakanlah wahai Muhammad; Hai kaumku,
sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan yang sementara dan
sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal.Barang siapa mengerjakan perbuatan
jahat, maka dia tidak akan dibalas melainkan sebanding dengan kejahatan itu.”</i>
– <b>Surah Ghafir, ayat 39</b> –</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Hati dan jiwa dalaman adalah pusat yang mengerakkan tubuh
untuk melakukan kebaikkan. Hati adalah perkara yang utama untuk memperbaiki
akhlak manusia. Nabi SAW menganggapnya sebagai perkara utama dalam diri
manusia, jika ia baik, maka baiklah seluruh anggota manusia.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br />
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><b>Allah SWT berfirman
bermaksud</b>, “<i>Sesungguhnya berjayalah
orang yang menjadikan dirinya yang sedia bersih bertambah-tambah bersih (dengan
iman dan amal kebajikkan) . Dan sesungguhnya rugilah orang yang menjadikan
dirinya yg sedia bersih itu susut dan terbenam kebersihannya” </i>–
<b>Surah Asy-Syams, ayat 9-10</b> -</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Manusia bergerak melalui urusan dalaman jiwa berteraskan
agama yang mana terletaknya kekuatan sebenar. Kekuatan ini akan mencetuskan
disiplin kuat untuk melaksanakan undang-undang, seterusnya merealisasikan
matlamat di ciptakan undang-undang itu.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Undang-undang yang baik akan berkesan jika manusia bertindak
mengikut landasan agama. Iman al-Ghazali berkata, “Saya hairan dengan manusia
yang sangat mengutamakan kebersihan dan keindahan tubuh, sedangkan hatinya
tidak mereka bersihkan daripada kekotoran batin.”</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><b>Firman Allah SWT</b> , <i>“Demi diri manusia dan yang akan
menyempurnakan kejadiannya(dengan kelengkapan yang sesuai dengan
keadaannya. Serta mengilhamkannya(untuk
mengenal) jalan yang membawanya kepada kejahatan, dan yang membawanya kepada
bertakwa. Sesungguhnya berjayalah orang yang menjadikan dirinya yang sedia
bersih bertambah-tambah bersih (dengan iman dan amal kebajikkan) . Dan
sesungguhnya hampalah orang yang menjadikan dirinya yg sedia bersih itu susut
dan terbenam kebersihannya (dengan sebab kekotoran maksiat/kejahatan)” </i>– </span><b><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Surah asy-Syams, ayat 7-10 –</span><o:p></o:p></b></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06508620498020062829noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5978821701870881021.post-70560760579894445522013-03-22T11:55:00.004+08:002013-03-22T11:55:55.354+08:00Kembalikan Melayu Kepada Akar Kegemilangan<br />
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; text-indent: 36pt;">Menelusuri sejarah moden</span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; text-indent: 36pt;"> </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; text-indent: 36pt;">tamadun manusia, kita akan bertemu dengan
beberapa peristiwa yang mencabar institusi rasional kita. Kekejam ALDOF HILTER
dalam mengarahkan pembunuhan beramai-ramai bangsa Yahudi dedalangan menggunakan
gas beracun dalam peristiwa HOLOCAUST, kegilaan SLOBODAN MILOSEVIC dalam kempen
pembersihan etnik Bosnia oleh bangsa Serbia d dan Croatia, keganasan rejim
Zionis yang mengebom dan memusnahkan khemah pelarian di Sabra dan Shatilla tanpa
mengenal usia dan jantina dan yang terbaru pengusiran etnik Rohingya dari
Myanmar hanya kerana keturunan dan agama.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Tercetusnya Perang Dunia Kedua
juga di latari oleh perjuangan bangsa. Bangsa Jepun contohnya, mahu
merealisasikan cita-cita ingin menjandi bangsa yang agung dan mampu menguasai
Asia.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Bangsa Aryan yang di tindas oleh
Yahudi di Jerman di tiup semangat juang oleh Hitler membela dan membalas dendam
terhadap kekejaman yang di lakukan oleh bangsa Yahudi dengan pendekatan di luar
batasan kemanusiaan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Persoalannya, adakah ini yg di
namakan perjuangan bangsa..? Membalas dendam, menghalau, menyingki r, membunuh,
memusnah dan mencurigai mereka yang tidak sebangsa dengan kita..? Menakluk,
perluasan sempadan Negara, memperhamba dan melakukan sewenang-wenangnya hanya
dengan semangat kebangsaan tanpa mengira nilai kemanusiaan.. Adakah ini yang di
namakan perjuangan bangsa..??</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dari sudut yang lain, hakikat
kewujudan bangsa kita mestii di terima seutuhnya. Ini di tegaskan dalam
al-Quran mengenai hakikat kelahiran manusia di muka bumi ini menerusi konsep
bangsa. Setiap manusia yg lahir pasti mempunyai leluhur yang berkaitan dengan
bangsa. Bangsa silih berganti. Ada bangsa yang sudah pun pupus dan di gantikan
dengan bangsa yang lain. Keadaan ini akan berterusan sehingga hari kiamat.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Kita juga akan dapati nabi-nabi
yang di lahirkan dikaitkan dengan bangsa seperti kaum A`ad, Tsamud, Israil dan
pelbagai lagi. Ini menunjukkan kewujudan bangsa adalah satu fitrah dan hakikat
yang mesti di terima oleh setiap daripada kita. Namun, ini bukanlah alas an
untuk kita memperjuangkan bangsa tanpa batasan. Lesen untuk melakukan
penganiayaan atas nama keagungan bangsa, sebab untuk membalas dendam semahunya,
melakukan penipuan atas nama kepentingan bangsa dan seumpamanya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Satu fenomena yg menarik berlaku
apabila bangsa Tartar menakluki Kerajaan Abassiyah. Dengan strategi perang yang
hebat dan sistematik, Kerajaan Abassiyah yang mempunyai segala ketinggian
teknologi dan pengetahuan saintifik, tumbang di serang oleh satu bangsa barbar
yang ganas dan jahil. Rupa-rupanya penaklukkan itu atau secara khususnya
Baghdad membuka ruang interaksi antara kaum.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ia juga sekaligus membuka ruang
dan peluang dakwah yang akhirnya membawa kepada pengislaman bangsa Tartar tanpa
mengurangi kehebatan bangsa berkenaan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Begitu juga dengan ketundukkan
bangsa Jerman terhadap nilai dan falsafah Romawi. Walaupun Imperaturia Romawi
ditakluki secara fizikal oleh bangsa Jerman, akhirnya bangsa Jerman ini dapat
di kalahkan secara maknawi apabila terpaksa akur dengan falsafah dan kebudayaan
Romawi ketika itu.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Daripada catatan ini, kita
mendapati perjuangan bangsa bukan di lambing dengan penganiayaan dan pemerasan
bangsa lain. Ia adalah perjuangan membentuk nilai bangsa. Nilai bangsa yang
unggul akan memelihara keagungan sesebuah bangsa.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Oleh itu, dalam berdepan Pilihan
Raya Umum ke-13(PRU-13), orang Melayu
perlu kembali kepada akar kegemilangan bangsa. Bangsa Melayu di bina seutuhnya
menerusi penghayatan nilai rabbani yang hakiki.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Inilah yang memartabatkan bangsa
Melayu sehingga di hormati oleh bangsa lain. Bangsa Melayu di percayai amanah
dan jujur. Ikhlas dan telus. Adil dan sederhana sehingga di yakini untuk
menjadi tempat berpaut dan berlindung bangsa lain.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Kita mesti berhati-hati dengan
tiupan semangat bangsa yang melulu. Ia bukan sahaja menghancurkan bangsa tetapi
memusnahkan Negara. Bangsa kita akan selamat dan di pelihara Allah SWT jika
berada dalam tangan pemimpin yang sentiasa menghayati nilai rabbani ini.
“TAKKAN MELAYU HILANG DI DUNIA” pesanan Laksamana Hang Tuag akan terbukti
dengan terbinanya Melayu di atas nilai yang hakiki.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06508620498020062829noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5978821701870881021.post-28007270042752227762013-03-20T02:14:00.000+08:002013-03-20T02:14:45.215+08:00Cara Bicara Rasulullah SAW<br />
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 18.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #333333; font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“Rasulullah saw. tidak
berbicara cepat sebagaimana kalian. Tetapi beliau berbicara dengan kata-kata
yang jelas dan tegas. Orang yang duduk bersamanya akan dapat menghafal
(kata-katanya)<br />
(Diriwayatkan oleh Humaid bin Mas’adah al Bashriyyi, dari Humaid al Aswad, dari
Usamah bin Zaid, dari Zuhri, dari `Urwah, yang bersumber dari `Aisyah r.a.)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 18.0pt; margin-bottom: 18.0pt; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #333333; font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“Rasulullah saw. suka mengulang kata-kata yang diucapkannya
sebanyak tiga kali agar dapat dipahami.”(Diriwayatkan oleh Muhammad bin Yahya,
dari Abu Qutaibah –Muslim bin Qutaibah-. dari `Abdullah bin al Mutsani, dari
Tsumamah, yang bersumber dari Anas bin Malik r.a.)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 18.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt; vertical-align: baseline;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #333333; font-family: Wingdings; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: Wingdings;">§<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><b><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 12pt;">CARA
RASULULLAH SAW TERTAWA</span></b><span style="color: #333333; font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 18.0pt; margin-bottom: 18.0pt; vertical-align: baseline;">
<i><span style="color: #333333; font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“Betis Rasulullah saw kecil (tidak gemuk). Beliau tidak tertawa
kecuali tersenyum.Bila aku memandangkepadanya, aku berkata (dalam hati);
“Betapa hitam pelupuk matanya, padahal tidak dihitami.”(Diriwayatkan oleh Ahmad
bin Mani’, dari `Abbad bin al `Awwam, dari al Hajjaj –Ibnu Arthah-*, dari Simak
bin Harb, yang bersumber dari Jabir bin Samurah r.a.)<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 18.0pt; margin-bottom: 18.0pt; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #333333; font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">• Al Hajjaj (Ibnu Arthah) didla’ifkan oleh jamaah “Tiadalah
tertawa Rasulullah saw kecuali tersenyum.”(Diriwayatkan oleh Ahmad bin Khalid
al Khilal, dari Yahya bin Ishaq, as Sailihani, dari Laits bin Sa’id, dari Yazid
bin Abi Habib, yang bersumber dari`Abdullah bin al Harits r.a)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 18.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l2 level1 lfo2; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt; vertical-align: baseline;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #333333; font-family: Wingdings; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: Wingdings;">§<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><b><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 12pt;">MINYAK
WANGI RASULULLAH SAW</span></b><span style="color: #333333; font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 18.0pt; margin-bottom: 18.0pt; vertical-align: baseline;">
<i><span style="color: #333333; font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“Rasulullah saw. bersabda :”Wewangian laki-laki ialah yang harum
baunya dan tersembunyi warnanya. Sedangkan wewangian wanita ialah yang
cemerlang warnanya dan tersembunyi baunya.”(Diriwayatkan oleh Mahmud bin
Ghailan, dari Abu Daud al Hafariyyi, dari Sufyan, dari al Jurairi, dari Abi
Nadhrah, dari seseorang*, yang bersumber dari Abu Hurairah r.a.)<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 18.0pt; margin-bottom: 18.0pt; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #333333; font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">• Dalam riwayat lain yang juga bersumber dari Abu Hurairah r.a.,
sanadnya adalah:Diriwayatkan oleh `Ali bin Hujr, dari Isma’il bin Ibrahim, dari
al Jurairi, dari Abi Nadhrah, dari at Thawafi, yang bersumber dari Abu hurairah
r.a.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 18.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l1 level1 lfo3; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt; vertical-align: baseline;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #333333; font-family: Wingdings; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: Wingdings;">§<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><b><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 12pt;">KELAKAR
RASULULLAH SAW</span></b><span style="color: #333333; font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 18.0pt; margin-bottom: 18.0pt; vertical-align: baseline;">
<i><span style="color: #333333; font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“Sesungguhnya Rasulullah saw. bergaul akrab dengan kami,
sehingga beliau bersabda kepada adikku yang masih kecil :”Wahai Abu `Umair
(bapak Umair), apa yang dapat dikerjakan burung sekecil itu?”(Diriwayatkan oleh
Hannad bin asSariyyi, dari Waki’, dari Syu’bah, dari Abit Tayyah, yang
bersumber dari Anas bin Malik r.a.)<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 18.0pt; margin-bottom: 18.0pt; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #333333; font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">• Ia adalah saudara seibu Anas bin Malik r.a., namanya adalah
Ibnu Abi Thalhah Zaid bin Sahl al Anshari, sedangkan ibu bagi keduanya adalah
Ummu Sulaim binti Malhan. Ibnu Abi Thalhah (Abu `Umair) wafat sewaktu masih
kecil yakni dimasa Nabi saw. masih hidup.<br />
• Imam Tirmidzi berkata :” Maksud Hadist ini, Rasulullah saw. bergurau. Di
dalam pergurauannya, beliau memberi gelar kepad seorang anak kecil dengan
sebutan bapak:”Wahai Abu `Umair (Wahai bapak `Umair). Pada hadist inipun
terdapat suatu hukum,bahwa memberi mainan kepada anak-anak berupa burung tidak
apa-apa. Nabi saw.<br />
bersabda: “Wahai Abu `Umair apa yang dapat dikerjakan oleh burung sekecil itu
?”Maksudnya adalah : Anak kecil itu mempunyai burung kecil sebagai mainannya.
Kemudian burung itu mati , maka anak tersebut berduka cita karenanya. Untuk
mengobati dukanya Nabi saw bersenda gurau kepadanya.<br />
“Mereka (para sahabat) bertanya: “Wahai Rasulullah! apakah Anda suka bergurau
kepada kami?” Beliau bersabda : “Benar! Hanya saja apa yang kukatakan, tidak
lain hanyalah kebenaran.”(Diriwayatkan oleh `Abbas bin Muhammad ad Duri, dari
`Ali bin al Hassan bin Syaqiq, dari `Abdullah bin al Mubarak, dari Usamah Ibnu
Zaid, dari Sa’id al Maqbari, yang bersumber dari Abu Hurairah r.a.)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 18.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt; vertical-align: baseline;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #333333; font-family: Wingdings; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: Wingdings;">§<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><b><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 12pt;">SYI’IR
YANG DIBACA RASULULLAH SAW</span></b><span style="color: #333333; font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 18.0pt; margin-bottom: 18.0pt; vertical-align: baseline;">
<i><span style="color: #333333; font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Aisyah r.a. bertanya :”Apakah Rasulullah saw. pernah membaca
syi’ir?” Ia menjawab : “Beliau pernah membaca Syi’ir Ibnu Rawahah r.a.dan juga
pernah membaca syi’ir yang berbunyi: “Berita-berita akan datang kepadamu Dibawa
oleh orang yang tak kau beri bekal.”(Diriwayatkan oleh `Ali bin Hujr, dari
Syarik, dari al Miqdambin Syuraih, dari bapaknya,yang bersumber dari `Aisyah
r.a.)<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 18.0pt; margin-bottom: 18.0pt; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #333333; font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">• Permulaan baitnya berbunyi: Hari demi hari akan menyingkap
kejelasan bagimu. Walau kau sebelumnya tidak tahu.<br />
Rasulullah saw. bersabda :”Syi’ir yang terbaik (paling benar) yang pernah
dibacakan seorang penya’ir adalah Syi’ir Labid* (bin Abi Rabi’ah al Amiri),
yang berbunyi: “Ingat! Segala sesuatu selain Allah pasti binasa.” Dan hampir
saja Ummayah bin Abis Shalt* menjadi muslim (karena syi’ir-syi’irnya)
.”(Diriwayatkan oleh Muhammad bin Basyar, dari `Abdurrahman bin Mahdi, dari
Sufyan as Tsauri, dari `Abdul Malik bin`Umair,dari Abu Salamah,yang bersumber
dari Abu Hurairah r.a.)<br />
• Pada masa jahiliyah, Labid adalah seorang yang mulia demikian pula setelah ia
masuk Islam. Ia merupakan penyair Arab yang terkenal saat itu. Namun setelah
turun ayat-ayat Al-Qur’an ia berhenti membuat syi’ir dan ia hanya mencukupkan
dengan al-Qur’an saja. Ia wafat pada tahun 41 H pada usia 140 tahun.<br />
• Tentang Ummayah bin Abis Shalt, Rasulullah pernah bersabda: “Syi’irnya
beriman, namun hatinya tetap kafir.”<br />
“Aku pernah berada di belakang Nabi saw. (dibonceng), kepadanya kubacakan
seratus qafiah (sajak) Syi’ir gubahanUmmayah bin Abis Shalt as Tsaqaf.Manakala
kubacakan kepadanya sebait syi’ir, Nabi saw. bersabda : “Tambahkan lagi!”
Sehingga kepadanya kubacakan seratus bait syi’ir, kemudian Nabi saw bersabda :
“Sesungguhnya Ummayah itu hampir saja menjadi muslim.”(Diriwayatkan oleh Ahmad
bin Mani’, dari Marwan bin Mu’awiyah*, dari `Abdullah bin `Abdurrahman at
Thaifi, dari `Amr bin Syarid, yang bersumber dari ayahnya)<br />
• Marwan bin Mu’awiyah bin Harits al kufi, ia dinyatakan tsiqat oleh jamaah. ia
wafat tahun 193 H.<br />
“Rasulullah saw. meletakkan mimbar untuk Hasan bin Tsabit di dalam masjid agar
ia bersyi’ir yang membesarkan hati Rasulullah saaw., atau (perawi ragu) agar ia
mempertahankan Rasulullah saw. Rasulullah saw. bersabda : “Sesungguhnya Allah
swt. menolong Hasan lewat Jibril tatkala ia mempertahankan (atau membesarkan
hati) Rasulullah saw. (dengan syi’irnya)” (Diriwayatkan oleh Isma’il bin Musa
al Fazari, dan diriwayatkan oleh `Ali bin Hujr (semakna), keduanya menerima
dari `Abdurrahman bin Zinad, dari Hisyam bin `Urwah, dari bapaknya (`Urwah),
yang bersumber dari `Aisyah r.a.)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06508620498020062829noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5978821701870881021.post-86635049255228860342013-03-05T20:23:00.002+08:002013-03-05T20:23:29.152+08:00Petua Lembutkan Hati Anak, Isteri atau Suami<br />
<div class="MsoNormal">
<span style="color: grey; line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br />
<span style="background-color: white;">1. Semasa anak, isteri atau suami sedang tidur
inilah waktu yang paling sesuai terutamanya di waktu dua pertiga malam, kerana
minda ‘bawah sedarnya’ (subconscius mind) adalah paling optimum ketika ini.
Yang tidur hanyalah conscius mind (minda sedar).</span><br />
<br />
</span><span style="background-color: white;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">2. Sentuhkan ibu jari anda ke langit<span class="textexposedshow">-langit dan kemudian sentuhlah dengan halus ibu jari anda
ke ubun-ubun orang yang ingin anda nasihati.</span><br />
<br />
<span class="textexposedshow">3. Semasa ibu jari di atas ubun-ubun, selawatlah ke
atas junjungan Nabi Muhammad dan bacalah surah al Fatihah. Kemudian terus
dengan berzikir di dalam hati dan jangan putuskan zikir anda.</span><br />
<br />
<span class="textexposedshow">4. Angkat ibu jari anda atau kalau boleh janganlah
diputuskan zikir di dalam hati dan bercakaplah dengan suara yang agak perlahan
agar tidak sampai mengejutkanya. Beritahulah apa yang ingin anda beritahunya.
Kebiasaannya nasihatinya agar tidak selalu melewatkan solat, banyakkan
berselawat, banyak bersabar, atau apa sahaja. Nasihatilah orang yang anda
sayangi dengan apa sahaja nasihat yang anda inginkan. Jangan putuskan zikir
anda, supaya zikir itu masuk bersama dengan nasihat anda.</span><br />
<br />
<span class="textexposedshow">5. Anda akan dapat melihat reaksi yang dia sedang
menerima pernyataan anda iaitu kelopak matanya bergerak-gerak. Insha Allah anda
akan berjaya dengan kaedah ini dengan pertolongan Allah SWT.</span><br />
<br />
<span class="textexposedshow">Pernah di zaman Imam Abu Hanifah (Hanafi An
Nu'man), seseorang pernah bertanya kepada bapa Imam Abu Hanifah. "Tuan,
bagaimanakah tuan mendidik Hanafi sehingga begini istimewa jadinya. Jawab bapa
Imam Abu Hanifah "saya didik Hanafi 40 tahun sebelum dia dilahirkan".
Kalau didengar pernyataan ini tentu aneh bagi kita bukan. Bagaimana mungkin
manusia yang belum dilahirkan sudah dididik. Namun apa yang ingin disampaikan
oleh Tsabit (bapa Imam Abu Hanifah) ialah dia sendiri telah diasuh, manakala isterinya
juga sudah dididik dan Hanafi sendiri sudah dididik sejak dari kandungan lagi.</span><br />
<br />
<span class="textexposedshow">Mengikut logik akal, acuan yang bulat mana mungkin
menghasilkan kuih segi empat. Begitu juga dengan anak dan isteri kita. Mereka
adalah cermin kepada diri kita sendiri.</span></span>
<!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br />
<!--[endif]--></span></span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06508620498020062829noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5978821701870881021.post-7365316373674921412013-02-28T16:35:00.000+08:002013-02-28T16:35:12.804+08:00Dr Yusuf Qardhawi mendhaifkan hadis sahih Muslim..??<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 9pt 0cm 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="background-color: #f3f3f3; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Penulisan ini tidaklah sehebat tinta dari
rakan seperjuangan sahabat saya, berbekalkan sedikit ilmu yang sudah pastinya
tidaklah sehebat mana, sahabat saya terpanggil untuk menyambung atau meneruskan
perbincangan mengenai perkara tajuk iaitu Dr Yusuf Qardhawi mendhaifkan hadis
sahih Muslim berkenaan "taat pemerintah walau dipukul punggung (belakang)
dan merampas harta" selain sama dengan pendapat Syaikh Mustafa al-`Adawiy
ia juga sama dengan pendapat al-`Allamah Dr. Yusuf al-Qaradhawi<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="background-color: #f3f3f3; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br />
Dr. Yusof Al-Qaradawi berkata: boleh berhimpun untuk menentang mungkar. Dan
golongan ulama di dalam PAS memakai kaedah Dr Yusuf Qardhawi ini. Artikel blog
ini bertajuk Dr Yusuf Qardhawi mendhaifkan hadis sahih Muslim?<br />
<a href="" name="more"></a>ini menerangkan kaedah bagaimana Dr Yusuf Qardhawi menghalalkan
mengguling pemerintah Ahlu Sunnah. Kita perlu bersabar, dan jangan terus gopoh
menghina ulama. Kita harus berlapang dada. Jika kita bersikap gemar menghina
ulama, tidak ada bezanya kita dengan khawarij dan syiah. Malah anatar dua puak
pelampau asya'irah dan puak pelampau wahabi yang saling sesat mensesatkan.
Fatwa Dr Yusuf adalah berkisar dalam komuniti negara Mesir dan ia tidak
terpakai di Malaysia. Kita ada Majlis Fatwa sendiri untuk hal maqasid syariah,
fiqh kenegaraan dan manhaj haraki. zaman sekarang kita tidak dapat rasai
zaman pemerintah merampas harta rakyat. Ia selalunya berlaku ketika zaman
perang, di mana pemerintah akan merampas harta rakyat bagi menampung kos
peperangan. Pada zaman aman pula, cara rampasan harta rakyat dilakukan
dengan lebih baik dan bukan dengan ugutan di mana kita kenali ia sebagai kaedah
kutipan cukai kerajaan. Dr Yusuf Qardhawi mengeluarkan fatwa dengan
mendhaifkan hadis yang akan kita bincangkan sebentar lagi kerana ia melibatkan
negara Mesir di mana ia menjadi dalil untuk menumbangkan Husni Mubarak
sedangkan kita sedia maklum bahawa Husni Mubarak seorang ahlu sunnah sedangkan
banyak lagi hadis lain yang sahih menceritakan kewajipan mentaati pemerintah
selama mana pemerintah itu Islam, ahlu sunnah dan bersolat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;">
<span style="background-color: #f3f3f3; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br />
Jika pemerintah itu Syiah pula bagaimana? Dibolehkan... tetapi dengan
syarat, kita wajib mengumpulkan tentera, memperkasakan tentera, aset peperangan
dan kelengkapan perang yang cukup. Dengan adanya kesemua itu, maka kita dapat
mempertahankan rakyat daripada menjadi mangsa pemerintah (contohnya kita lihat
kegagalan persiapan perang oleh Mujahid Syria yang mengakibatkan rakyat
menderita).<br />
al-Qaradawi seorang tokoh, dia bukan nabi. Pendapatnya boleh diterima dan
ditolak. Bertaklid kepada beliau dalam semua perkara bukanlah tindakan yang
betul keranasetiap pendapat dinilai dengan apa yang kita faham dari al-Quran
dan al-Sunnah. Yang baik diikuti, yang salah dihindari.<br />
1. Apa hukum tentera Amerika di Qatar?<br />
2. Apakah di Qatar dibolehkan demonstrasi bagi menentang kewujudan markas
tentera Amerika.<br />
3. Apakah di Qatar dibolehkan demonstrasi bagi menentang kewujudan markas
tentera Amerika di al-‘Udayy, Qatar. Sudah tentu ia akan merumitkan keadaan
beliau untuk berkata-kata.<br />
4. Apakah Qatar negara yang lebih baik dari Malaysia?<br />
5. Apakah ia menjalankan sistem Islam 100%?<br />
6. Apakah ia mengikut negara acuan Rasulullah?<br />
JIKA TIDAK MAKA MENGAPA DR QARADHAWI TIDAK PERNAH MENJENTIK AMER QATAR DAN
MENYURUH RAKYATNYA DEMONSTRASI?<br />
Baiklah, kita teruskan dengan kaedah Dr Yusuf Qardhawi yang
mengisytiharkan bolehnya menggulingkan pemerintah di mana kaedah ini pernah
dipakai oleh Muhammad bin Abd al-Wahhab (bermazhab Hanbali, wafat 1793 M)
Pemikiran beliau ini digelar wahhabi. Sekali lagi saya jelaskan, saya bukan
Wahhabi dan saya tetap menyelisihi fatwa Dr Yusuf Qardhawi ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="background-color: #f3f3f3; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>Adakah Wajib Taat Pemerintah Walau
Punggung (iaitu belakang) Dipukul & Harta Dirampas?</b><br />
<!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br />
<!--[endif]--><o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="background-color: #f3f3f3; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span dir="RTL" lang="AR-SA">قَالَ حُذَيْفَةُ بْنُ الْيَمَانِ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّا كُنَّا
بِشَرٍّ فَجَاءَ اللَّهُ بِخَيْرٍ فَنَحْنُ فِيهِ فَهَلْ مِنْ وَرَاءِ هَذَا
الْخَيْرِ شَرٌّ قَالَ نَعَمْ قُلْتُ هَلْ وَرَاءَ ذَلِكَ الشَّرِّ خَيْرٌ قَالَ
نَعَمْ قُلْتُ فَهَلْ وَرَاءَ ذَلِكَ الْخَيْرِ شَرٌّ قَالَ نَعَمْ قُلْتُ كَيْفَ
قَالَ يَكُونُ بَعْدِي أَئِمَّةٌ لَا يَهْتَدُونَ بِهُدَايَ وَلَا يَسْتَنُّونَ
بِسُنَّتِي وَسَيَقُومُ فِيهِمْ رِجَالٌ قُلُوبُهُمْ قُلُوبُ الشَّيَاطِينِ فِي
جُثْمَانِ إِنْسٍ قَالَ قُلْتُ كَيْفَ أَصْنَعُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنْ
أَدْرَكْتُ ذَلِكَ قَالَ تَسْمَعُ وَتُطِيعُ لِلْأَمِيرِ</span><span dir="RTL" lang="AR-SA"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="color: red;">وَإِنْ ضُرِبَ ظَهْرُكَ وَأُخِذَ مَالُكَ فَاسْمَعْ
وَأَطِعْ</span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="background-color: #f3f3f3; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Hudzaifah bin Yaman berkata, "Saya
bertanya, "Wahai Rasulullah, dahulu saya berada dalam kejahatan, kemudian
Allah menurunkan kebaikan (agama Islam) kepada kami, apakah setelah kebaikan
ini timbul lagi kejahatan?" beliau menjawab: "Ya." Saya bertanya
lagi, "Apakah setelah kejahatan tersebut akan timbul lagi kebaikan?"
beliau menjawab: "Ya." Saya bertanya lagi, "Apakah setelah
kebaikan ini timbul lagi kejahatan?" beliau menjawab: "Ya." Aku
bertanya, "Bagaimana hal itu?" beliau menjawab: "Setelahku nanti
akan ada pemimpin yang memimpin tidak dengan petunjukku dan mengambil sunah
bukan dari sunahku, lalu akan datang beberapa laki-laki yang hati mereka
sebagaimana hatinya setan dalam rupa manusia." Hudzaifah berkata; saya
betanya, "Wahai Rasulullah, jika hal itu menimpaku apa yang anda
perintahkan kepadaku?" beliau menjawab: " Dengar dan taatlah pada
pemerintah <b>walaupun punggung (iaitu belakang)mu dipukul dan
hartamu dirampas</b>! Dengarlah dan taatilah i<b>a</b>.”
(Riwayat Imam Muslim dalam Sahihnya, no. 1847. Daruquthni melaporkan hadis ini
mursal sebagaimana di dalam Syarah Imam Nawawi)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="background-color: #f3f3f3; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>Status hadis</b>: Sanadnya putus dan ianya adalah tambahan lafaz
(ziyadah) yang Munkar iaitu Khata' (silap). Menurut Imam al-Daraqutni sanad
hadis ini Mursal (iaitu putus) kerana Abu Salam Mamthur tidak pernah sama
sekali mendengar dari Huzaifah. Mursal ialah hadis yang diriwayatkan oleh
seorang perawi disandarkan kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam tanpa
menyebutkan nama orang (sahabat) yang menceritakan kepadanya. Di dalam kes
hadis ini, Huzaifah tidak pernah menceritakan kepada Mamthur. Baiklah, ikuti
lagi penjelasan ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="background-color: #f3f3f3; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>Jalur Sanad</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="background-color: #f3f3f3; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Terdapat dua jalan iaitu:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="background-color: #f3f3f3; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><u>Pertama:</u> Hudzaifah bin Al Yaman -
Rawi terputus – Mamthur - Zaid bin Sallam bin Abi Salam Mamthur - Mu'awiyah bin
Salam bin Abi Salam Mamthur - Yahya bin Hassan bin Hayyan - Muhammad bin Sahal
bin<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="background-color: #f3f3f3; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">'Askar<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="background-color: #f3f3f3; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><u>Kedua:</u> Hudzaifah bin Al Yaman -
Rawi terputus – Mamthur - Zaid bin Sallam bin Abi Salam Mamthur - Mu'awiyah bin
Salam bin Abi Salam Mamthur - Yahya bin Hassan bin Hayyan - Abdullah bin 'Abdur<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="background-color: #f3f3f3; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Rahman bin Al Fadhol bin Bihram<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="background-color: #f3f3f3; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Mamthur seorang yang majhul/matsur iaitu
tidak dikenali identitinya. Mamthur (atau digelar juga Abu Sallam Al Habasyi)
adalah orang Syam yang tsiqah. Ada dua faktor hadis ini mursal iaitu:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;">
<span style="background-color: #f3f3f3; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">a. Abu Abdurrahman pula berkata Abi Salam
Mamthur ialah orang Habasyah atau Syam. Sedangkan Huzaifah berada di Madinah
dan Kufah atau;<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="background-color: #f3f3f3; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">b. Antara Mamthur dan Huzaifah mungkin
terdapat seorang lagi perawi dan kerana terputusnya perawi ini, para ulama
muhadditsin mengatakan hadis ini daif kerana mursal. Itu pemahaman saya
mengenai hadis ini. Perawi bernama Mamthur juga boleh ditemui di dalam Hadis
Sahih Muslim, Sunan Abu Daud, Sunan Tirmidzi, Nasai, Ibnu Majah dan Ahmad.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="background-color: #f3f3f3; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Zaid bin Sallam adalah anak kepada Mamthur
dan beliau adalah tabiin yang tidak sempat bertemu sahabat nabi, beliau tinggal
di Syam. Beliau seorang tsiqah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="background-color: #f3f3f3; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Muawiyah bin Sallam pula adalah cucu
Mamthur dan beliau adalah tabi’ at-tabiin, beliau merupakan perawi maqbul dan
hujahnya boleh dipakai.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="background-color: #f3f3f3; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Abu Zakaria Yahya bin Hassan seorang yang
tsiqah merupakan tabi’ at-tabiin.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="background-color: #f3f3f3; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Abu Bakr Muhammad bin Sahal pula tabi’in.
Beliau tsiqah. Dan pada jalur kedua, Abdullah bin 'Abdur<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="background-color: #f3f3f3; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Rahman bin Al Fadhol adalah perawi tsiqah
hafiz di kalangan tabi’ul atba.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="background-color: #f3f3f3; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>Penjelasan Ringkas</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="background-color: #f3f3f3; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">1. Di antara Mamthur dan Huzaifah terdapat
seorang perawi lagi yang dikatakan tabi'in. Disebabkan faktor ini, maka
kemungkinan Imam Muslim memasukkan ke dalam sahihnya (kerana salah satu kaedah
metodologi Imam Muslim sendiri, akan diterangkan kemudian) wallahu a'lam.
Kedua-duanya tinggal di tempat yang berasingan lagi jauh. Berkemungkinan di
antara Mamthur itu juga terdapat seorang perawi yang lemah yang mungkin
menambahkan ayat ini. Dan penjelasan rinci memang agak sukar bagi saya kerana
guru saya juga bersikap mendiamkan diri.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="background-color: #f3f3f3; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">2. Kedudukan Mamthur dan anaknya Zaid bin
Sallam sama-sama tabiin. Hadis dari Mamthur lebih bersifat hadis turun temurun
kepada keluarganya sahaja kerana hadis ini diikuti oleh cucunya Muawiyah bin
Sallam.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="background-color: #f3f3f3; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">3. Ada lebih kurang 5-6 hadis riwayat
Mamthur yang digunakan Imam Muslim dan adalah mustahil Mamthur berdusta dan ada
kemungkinan juga beliau berdusta apabila dilihat faktor latar belakangnya yang
berasal dari seorang hamba yang dibebaskan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="background-color: #f3f3f3; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Di dalam keterangan yang diperoleh,
bahawasanya Imam Muslim memasukkan hadis ini kerana hendak menyampaikan sesuatu
kecacatan pada hadis ini. Logiknya, ia tak sepatutnya berlaku, contohnya Imam
Bukhari juga menulis sebuah kitab adabul mufrad sebagai contoh bagi
mengasingkan hadis yang dhaif tetapi dengan sanad yang baik bagi tujuan yang
kita sedia maklum. Jika Imam Muslim mencampuradukkan yang dhaif di dalam
sahihnya, maka 'downgrade' akan berlaku sejak dulu lagi terhadap kitab sahihnya
dan kemungkinan ia akan menjadi setaraf Sunan Abu Daud. Ada penjelasan yang
panjang di sini yang tidak sampai kepada kita iaitu di dalam Kitab Imam Muslim
seperti al-Tamyiz, Thabaqat Al-Kubra, Al-Musnad Al-Kabir dan lain-lain lagi,
Imam Muslim sendiri ada menyatakan ada beritahu beberapa hadis dhaif yang
beliau masukkan di dalam Kitab Sahihnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="background-color: #f3f3f3; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>Metodologi Penyusunan Hadis Sahih oleh
Imam Muslim</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="background-color: #f3f3f3; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dr. Hamzah al-Malibari di dalam Kitabnya
‘Abqariyyah Imam Muslim, Imam Muslim telah menyatakan metodologi penyusunannya
antaranya membahagikan hadis-hadis marfu’ kepada tiga bahagian dan para perawi
kepada tiga tabaqat (kelas) dan menjelaskan tiga bahagian hadis dan tiga
tabaqat perawi-perawi. Hanya terdapat 12 hadis mu’allaq sahaja di dalam Sahih
Muslim dan beliau menjadikannya sebagai mutaba’at dan syawahid (sokongan).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="background-color: #f3f3f3; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Imam Muslim mempunyai pendekatan
tersendiri dalam memperkenalkan perawi yang disebutkan dalam sanadnya oleh
gurunya tanpa nama bapa atau nisbah dan ini akan menimbulkan kesamaran dalam
menentukan siapakah perawi yang dimaksudkan itu. Sekiranya perawi itu
disebutkan binnya maka beliau akan menjelaskan dengan gaya penerangan bukan
cara memasukkan terus sehingga dianggap itulah yang disebutkan oleh gurunya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="background-color: #f3f3f3; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>Kenapa Berlaku Kecacatan Hadis Ini?</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;">
<span style="background-color: #f3f3f3; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">1. Hadis ini mursal dengan isnad munqathi
(terputus).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;">
<span style="background-color: #f3f3f3; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">2. Ayat “<b>walaupun punggung (iaitu
belakang)mu dipukul dan hartamu dirampas</b>” inilah yang mencacatkan hadis ini
dan jika kita lihat kaedah penyusunan, ia telah didahulukan dengan hadis yang
menyangkal kezaliman pemerintah antaranya dalam tajuk “Keutamaan Imam Yang Adil
(<span dir="RTL" lang="AR-SA">فضيلة الإمام العادل وعقوبة الجائر والحث على الرفق</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>) terlebih dahulu. Ketaatan
kepada pemimpin adalah wajib selagi mana pemimpin itu Islam dan mematuhi
syariat Allah berdasarkan hadis yang lain.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="background-color: #f3f3f3; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">3. Sedangkan wajib ke atas seseorang
Muslim untuk mempertahankan harta dan kehormatan serta maruahnya, dan sekiranya
dia dibunuh (ketika mempertahankan harta dan kehormatan serta maruahnya) maka
dia mati syahid.<br />
<br />
Walau bagaimanapun, hadis lafaz Abu Daud, Ahmad dan al-Hakim pula disahihkan
Zahabi dan Albani yang berbunyi:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="background-color: #f3f3f3; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span dir="RTL" lang="AR-SA">فَإِنْ كَانَ لِلَّهِ يَوْمَئِذٍ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةٌ جَلَدَ ظَهْرَكَ،
وَأَخَذَ مَالَكَ فَالْزَمْهُ</span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="background-color: #f3f3f3; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Jika Allah mempunyai Khalifah di bumi dan
dia memukul belakangmu dan merampas hartamu, maka lazimilah dia (dikeluarkan
al-Hakim dalam al-Mustadrak, Abu Daud dan Ahmad) pada isnadnya terdapat Subai’
bin Khalid (<span dir="RTL" lang="AR-SA">سبيع بن خالد اليشكري</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>) dan dia adalah maqbul menurut
Ibnu Hajar Al-Asqolani, Wallahu a’lam<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="background-color: #f3f3f3; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Fatwa mengenai kedaifan hadis tersebut
boleh dilihat di<a href="http://www.islamweb.net/fatwa/index.php?page=showfatwa&Option=FatwaId&Id=107887"><span style="color: #073763; text-decoration: none;">http://www.islamweb.net/fatwa/index.php?page=showfatwa&Option=FatwaId&Id=107887</span></a></span><span style="background-color: #e9edec; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 8pt;"><o:p></o:p></span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06508620498020062829noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5978821701870881021.post-31316177197509795812013-02-22T02:02:00.001+08:002013-02-22T02:45:19.225+08:00Tafsiran Ringkas Surah al-Hujurat: ayat 9-12<span style="background-color: #f3f3f3;"><br />
</span><br />
<div align="justify" style="font-family: Trebuchet, arial, sans-serif; line-height: 21px; margin-bottom: 1.5em; margin-top: 1.5em; padding: 0px;">
<span style="background-color: #f3f3f3; color: #274e13;"><span style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong>Ayat 9. “Dan jika dua puak dari orang-orang yang beriman berperang, maka damaikanlah di antara keduanya; jika salah satunya berlaku zalim terhadap yang lain, maka lawanlah puak yang zalim itu sehingga ia kembali mematuhi perintah Allah; jika ia kembali patuh maka damaikanlah di antara keduanya dengan adil (menurut hukum Allah), serta berlaku adillah kamu (dalam segala perkara); sesungguhnya Allah mengasihi orang-orang yang berlaku adil.” Al-Hujuraat ayat 9</strong></span><span id="more-226"></span></span></div>
<div align="justify" style="font-family: Trebuchet, arial, sans-serif; line-height: 21px; margin-bottom: 1.5em; margin-top: 1.5em; padding: 0px;">
<span style="background-color: #f3f3f3; color: #274e13; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif;">Sebab-sebab turun (asbabun nuzul):</span></div>
<div align="justify" style="font-family: Trebuchet, arial, sans-serif; line-height: 21px; margin-bottom: 1.5em; margin-top: 1.5em; padding: 0px;">
<span style="background-color: #f3f3f3; color: #274e13; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif;">Dilapurkan oleh Anas satu ketika Rasulullah (SAW) dijemput untuk melawat Abdullah bin Ubay, baginda menaiki keldainya dan diikuti oleh sekumpulan sahabat sambil berjalan. Apabila Rasulullah (SAW) menghampiri Abdullah bin Ubay beliau berada betul-betul di hadapan rombongan Rasulullah (SAW) sambil mencemuh “Jauhkan dirimu, demi Allah, bau untamu menyakitkan hidungku”, lalu salah seorang sahabat dari golongan Ansar menjawab “Demi Allah, bau unta Rasulullah (SAW) adalah lebih harum dari bau mu”. Maka pergaduhan tercetus dan turunlah ayat “Dan jika dua puak dari orang-orang yang beriman berperang, maka damaikanlah di antara keduanya.” (riwayat Muslim dan Imam Ahmad).</span></div>
<div align="justify" style="font-family: Trebuchet, arial, sans-serif; line-height: 21px; margin-bottom: 1.5em; margin-top: 1.5em; padding: 0px;">
<span style="background-color: #f3f3f3; color: #274e13; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif;">(Nota: Abdullah bin Ubay adalah ketua golongan munafik, dan bukanlah sesuatu yang aneh untuk golongan munafik dan musyrik menggunakan lafaz “demi Allah” di zaman Jahiliyah kerana mereka masih mengakui keesaan Allah sebagai Rabb yang berbeza cuma mereka syirik terhadap Allah dalam sembahan-sembahan mereka)</span></div>
<div align="justify" style="font-family: Trebuchet, arial, sans-serif; line-height: 21px; margin-bottom: 1.5em; margin-top: 1.5em; padding: 0px;">
<span style="color: #274e13; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong style="background-color: #f3f3f3;">Pengajaran ayat:</strong></span></div>
<div align="justify" style="font-family: Trebuchet, arial, sans-serif; line-height: 21px; margin-bottom: 1.5em; margin-top: 1.5em; padding: 0px;">
<span style="background-color: #f3f3f3; color: #274e13; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif;">Ayat ke-9 ini menekankan prinsip mendamaikan dua golongan Muslim yang bergaduh atau berperang.</span></div>
<div align="justify" style="font-family: Trebuchet, arial, sans-serif; line-height: 21px; margin-bottom: 1.5em; margin-top: 1.5em; padding: 0px;">
<span style="background-color: #f3f3f3; color: #274e13; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif;">Langkah pertama ialah kedua pihak yang berperang mesti menghentikan kekerasan ke atas satu sama lain. Siapa yang memulakan kekerasan tidak penting, apa yang penting perdamaian dan persefahaman harus segera dicapai.</span></div>
<div align="justify" style="font-family: Trebuchet, arial, sans-serif; line-height: 21px; margin-bottom: 1.5em; margin-top: 1.5em; padding: 0px;">
<span style="background-color: #f3f3f3; color: #274e13; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif;">Langkah kedua, jika satu pihak berkeras untuk berperang dan tidak mahukan penyelesaian maka pihak yang mahukan damai hendaklah disokong supaya pihak yang degil dapat ditundukkan kepada undang-undang dan ketetapan Allah (berdamai). Keutamaan menghentikan kekerasan sesama muslim adalah dari hadis Rasulullah (SAW):</span></div>
<div align="justify" style="font-family: Trebuchet, arial, sans-serif; line-height: 21px; margin-bottom: 1.5em; margin-top: 1.5em; padding: 0px;">
<span style="color: #274e13; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong style="background-color: #f3f3f3;">“Bantulah saudaramu samada yang zalim atau dizalimi”. Seorang sahabat Anas r.a. terkejut lalu bertanya “Wahai Rasulullah, membantu yang dizalimi itu jelas tetapi bagaimana kami membantu mereka yang zalim?” Rasulullah (SAW) menjawab “Bantulah dia dengan menghentikannya dari menzalimi” (riwayat Bukhari dan Muslim)</strong></span></div>
<div align="justify" style="font-family: Trebuchet, arial, sans-serif; line-height: 21px; margin-bottom: 1.5em; margin-top: 1.5em; padding: 0px;">
<span style="background-color: #f3f3f3; color: #274e13; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif;">Langkah ketiga, apabila pihak yang degil sudah berjaya ditundukkan, maka rundingan damai bolehlah segera dibuat untuk mencari penyelesaian kepada perselisihan dan mencapai kesefahaman semula.</span></div>
<div align="justify" style="font-family: Trebuchet, arial, sans-serif; line-height: 21px; margin-bottom: 1.5em; margin-top: 1.5em; padding: 0px;">
<span style="color: #274e13; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong style="background-color: #f3f3f3;">Ayat 10. “Sebenarnya orang-orang yang beriman itu adalah bersaudara, maka damaikanlah di antara dua saudara kamu (yang bertelingkah) itu; dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu beroleh rahmat..” Al-Hujuraat ayat 10</strong></span></div>
<div align="justify" style="font-family: Trebuchet, arial, sans-serif; line-height: 21px; margin-bottom: 1.5em; margin-top: 1.5em; padding: 0px;">
<span style="background-color: #f3f3f3; color: #274e13; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif;">Sebab-sebab turun (asbabun nuzul):</span></div>
<div align="justify" style="font-family: Trebuchet, arial, sans-serif; line-height: 21px; margin-bottom: 1.5em; margin-top: 1.5em; padding: 0px;">
<span style="background-color: #f3f3f3; color: #274e13; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif;">Sama dengan ayat ke-9</span></div>
<div align="justify" style="font-family: Trebuchet, arial, sans-serif; line-height: 21px; margin-bottom: 1.5em; margin-top: 1.5em; padding: 0px;">
<span style="color: #274e13; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong style="background-color: #f3f3f3;">Pengajaran ayat:</strong></span></div>
<div align="justify" style="font-family: Trebuchet, arial, sans-serif; line-height: 21px; margin-bottom: 1.5em; margin-top: 1.5em; padding: 0px;">
<span style="background-color: #f3f3f3; color: #274e13; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif;">Ayat ke-10 ini adalah lanjutan kepada ayat ke-9. Ayat ini menegaskan bahawa orang-orang yang beriman itu adalah bersaudara. Orang-orang yang beriman sedar bahawa konsep persaudaraan (brotherhood) dalam Islam itu penting dan adalah sesuatu yang ‘integral’ kepada kekuatan ummah. Ikatan persaudaraan dalam Islam haruslah diutamakan dan kedudukannya mestilah di atas ikatan-ikatan lainnya.</span></div>
<div align="justify" style="font-family: Trebuchet, arial, sans-serif; line-height: 21px; margin-bottom: 1.5em; margin-top: 1.5em; padding: 0px;">
<span style="background-color: #f3f3f3; color: #274e13; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif;">Ikatan persaudaraan dalam Islam adalah yang terbaik sifatnya yang merangkumi aspek kasih-sayang, tolong-menolong tanpa diskriminasi kelas, pangkat dan kedudukan juga tanpa tipu-menipu dan tindas-menindas.</span></div>
<div align="justify" style="font-family: Trebuchet, arial, sans-serif; line-height: 21px; margin-bottom: 1.5em; margin-top: 1.5em; padding: 0px;">
<span style="background-color: #f3f3f3; color: #274e13; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif;">Sabda Rasulullah (SAW) dalam beberapa buah hadis Baginda (SAW) mengenai persaudaraan:</span></div>
<div align="justify" style="font-family: Trebuchet, arial, sans-serif; line-height: 21px; margin-bottom: 1.5em; margin-top: 1.5em; padding: 0px;">
<span style="background-color: #f3f3f3; color: #274e13; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif;">Tolong menolong:</span></div>
<div align="justify" style="font-family: Trebuchet, arial, sans-serif; line-height: 21px; margin-bottom: 1.5em; margin-top: 1.5em; padding: 0px;">
<span style="background-color: #f3f3f3;"><br /></span></div>
<div align="justify" style="font-family: Trebuchet, arial, sans-serif; line-height: 21px; margin-bottom: 1.5em; margin-top: 1.5em; padding: 0px;">
<span style="color: #274e13; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong style="background-color: #f3f3f3;">“Allah membantu hambaNya selama mana dia membantu saudaranya” (riwayat Muslim).</strong></span></div>
<div align="justify" style="font-family: Trebuchet, arial, sans-serif; line-height: 21px; margin-bottom: 1.5em; margin-top: 1.5em; padding: 0px;">
<span style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong><span style="background-color: #f3f3f3; color: #274e13;">Dari Abu Musa Al-Asha’ri, Rasulullah (SAW) bersabda “Orang beriman itu ibarat sebuah bangunan, setiap satu menyokong yang lainnya” (riwayat Bukhari dan Muslim)</span></strong></span></div>
<div align="justify" style="font-family: Trebuchet, arial, sans-serif; line-height: 21px; margin-bottom: 1.5em; margin-top: 1.5em; padding: 0px;">
<span style="background-color: #f3f3f3; color: #274e13; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif;">Kasih-sayang:</span></div>
<div align="justify" style="font-family: Trebuchet, arial, sans-serif; line-height: 21px; margin-bottom: 1.5em; margin-top: 1.5em; padding: 0px;">
<span style="color: #274e13; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong style="background-color: #f3f3f3;">Dari Anas bin Malik, Rasulullah (SAW) bersabda “Tidak beriman (dengan iman yang sempurna) sesiapa di antara kamu sehingga dia mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya” (riwayat Bukhari dan Muslim).</strong></span></div>
<div align="justify" style="font-family: Trebuchet, arial, sans-serif; line-height: 21px; margin-bottom: 1.5em; margin-top: 1.5em; padding: 0px;">
<span style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-color: #f3f3f3; color: #274e13;">Tidak tindas-menindas:</span></span></div>
<div align="justify" style="font-family: Trebuchet, arial, sans-serif; line-height: 21px; margin-bottom: 1.5em; margin-top: 1.5em; padding: 0px;">
<span style="color: #274e13; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong style="background-color: #f3f3f3;">Dari Abu Hurairah, Rasulullah (SAW) bersabda “Sesiapa yang menipu kita adalah bukan di kalangan kita (muslim yang benar beriman)” (riwayat Muslim).</strong></span></div>
<div align="justify" style="font-family: Trebuchet, arial, sans-serif; line-height: 21px; margin-bottom: 1.5em; margin-top: 1.5em; padding: 0px;">
<span style="background-color: #f3f3f3; color: #274e13; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif;">Tidak berlama-lama dalam perselisihan faham:</span></div>
<div align="justify" style="font-family: Trebuchet, arial, sans-serif; line-height: 21px; margin-bottom: 1.5em; margin-top: 1.5em; padding: 0px;">
<span style="background-color: #f3f3f3;"><br /></span></div>
<div align="justify" style="font-family: Trebuchet, arial, sans-serif; line-height: 21px; margin-bottom: 1.5em; margin-top: 1.5em; padding: 0px;">
<span style="color: #274e13; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong style="background-color: #f3f3f3;">Dari Abu Ayub Al-Ansari bahawa Rasulullah (SAW) bersabda: “Tidak boleh seorang muslim itu memutuskan hubungan dengan saudaranya lebih dari tiga malam dengan berpaling daripadanya bila bertemu, sesungguhnya yang terbaik antara keduanya adalah yang dahulu memberi salam” (riwayat Bukhari dan Muslim).</strong></span></div>
<div align="justify" style="font-family: Trebuchet, arial, sans-serif; line-height: 21px; margin-bottom: 1.5em; margin-top: 1.5em; padding: 0px;">
<span style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong><span style="background-color: #f3f3f3; color: #274e13;">Ayat 11. “Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah sesuatu puak (dari kaum lelaki) nencemuh dan merendah-rendahkan puak lelaki yang lain, (kerana) harus puak yang dicemuhkan itu lebih baik daripada mereka; dan janganlah pula sesuatu puak dari kaum perempuan mencemuh dan merendah-rendahkan puak perempuan yang lain, (kerana) harus puak yang dicemuhkan itu lebih baik daripada mereka; dan janganlah setengah kamu menyatakan keaiban setengahnya yang lain; dan janganlah pula kamu panggil-memanggil antara satu dengan yang lain dengan gelaran yang buruk. (Larangan-larangan yang tersebut menyebabkan orang yang melakukannya menjadi fasik, maka) amatlah buruknya sebutan nama fasik (kepada seseorang) sesudah ia beriman. Dan (ingatlah), sesiapa yang tidak bertaubat (daripada perbuatan fasiknya) maka merekalah orang-orang yang zalim.” Al-Hujuraat ayat 11</span></strong></span></div>
<div align="justify" style="font-family: Trebuchet, arial, sans-serif; line-height: 21px; margin-bottom: 1.5em; margin-top: 1.5em; padding: 0px;">
<span style="background-color: #f3f3f3;"><br /></span></div>
<div align="justify" style="font-family: Trebuchet, arial, sans-serif; line-height: 21px; margin-bottom: 1.5em; margin-top: 1.5em; padding: 0px;">
<span style="background-color: #f3f3f3; color: #274e13; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif;">Sebab-sebab turun (asbabun nuzul):</span></div>
<div align="justify" style="font-family: Trebuchet, arial, sans-serif; line-height: 21px; margin-bottom: 1.5em; margin-top: 1.5em; padding: 0px;">
<span style="background-color: #f3f3f3; color: #274e13; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif;">Sebab turunnya bahagian awal ayat ini ialah bila sekumpulan sahabat dari bani Tamim mempersendakan Bilal, Salman dan Ammar yang kesemuanya adalah bekas hamba. Dalam ayat ini Allah (SWT) menegaskan kepada orang beriman bahawa di sisi Allah (SWT) Bilal, Salman dan Ammar adalah lebih mulia dari golongan yang mempersendakan mereka. Allah (SWT) tidak memandang asal keturunan mereka tapi pengorbanan mereka untuk agama-Nya.</span></div>
<div align="justify" style="font-family: Trebuchet, arial, sans-serif; line-height: 21px; margin-bottom: 1.5em; margin-top: 1.5em; padding: 0px;">
<span style="background-color: #f3f3f3; color: #274e13; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif;">Sebab turunnya bahagian “…dan janganlah pula kamu panggil-memanggil antara satu dengan yang lain dengan gelaran yang buruk” dalam ayat ke-11 ini adalah sebagaimana yang terdapat dalam sebuah hadis yang dilapurkan oleh Abu Jubayrah ibn Ad-Dahhaak di mana satu ketika Rasulullah (SAW) pernah memanggil seorang sahabat dengan nama yang biasa beliau dipanggil, maka beberapa sahabat yang lain memberitahu Rasulullah (SAW) sebenarnya sahabat yang dipanggil itu tidak berapa menyukai panggilan tersebut. Maka bahagian ayat ini pun diturunkan tidak lama kemudian. Hadis diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Abu Daud.</span></div>
<div align="justify" style="font-family: Trebuchet, arial, sans-serif; line-height: 21px; margin-bottom: 1.5em; margin-top: 1.5em; padding: 0px;">
<span style="color: #274e13; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong style="background-color: #f3f3f3;">Pengajaran ayat:</strong></span></div>
<div align="justify" style="font-family: Trebuchet, arial, sans-serif; line-height: 21px; margin-bottom: 1.5em; margin-top: 1.5em; padding: 0px;">
<span style="background-color: #f3f3f3; color: #274e13; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif;">Dalam ayat ke-11 ini Allah (SWT) menetapkan dua larangan dalam konsep persaudaraan dalam Islam.</span></div>
<div align="justify" style="font-family: Trebuchet, arial, sans-serif; line-height: 21px; margin-bottom: 1.5em; margin-top: 1.5em; padding: 0px;">
<span style="background-color: #f3f3f3; color: #274e13; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif;">1. Janganlah memandang rendah kerana sifat ini lahir dari perasaan riya’ dan ujub (bangga dan sombong serta menilai diri lebih tinggi dari orang lain dari sudut harta, pangkat, ilmu dan sebagainya). Namun begitu ada riya’ dan bangga diri yang dibenarkan iaitu bangga menganuti agama Islam dan mendokong segala prinsip dan syariat Islam dan berasa ujub (superior) dengan lengkap dan syumulnya Islam berbanding dengan agama yang lain, dan tidak merasa malu-malu atau rendah-diri mengenainya. Inilah bangga diri yang dibenarkan dan digalakkan.</span></div>
<div align="justify" style="font-family: Trebuchet, arial, sans-serif; line-height: 21px; margin-bottom: 1.5em; margin-top: 1.5em; padding: 0px;">
<span style="background-color: #f3f3f3; color: #274e13; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif;">2. Janganlah mengamalkan tabiat gemar mempersendakan orang lain. Termasuk empersendakan ialah menghina, memalukan, melekehkan, mengutuk, mencaci dan seumpamanya. Tabiat memannggil dengan panggilan yang buruk, ‘character assassination’ dan sebagainya sudah menjadi lumrah dalam suasana hidup zaman sekarang. Tidak mustahil kalau ianya berjaya dibuang dalam kehidupan sehari-hari maka tidak banyaklah benda yang hendak dicakap atau dituliskan.</span></div>
<div align="justify" style="font-family: Trebuchet, arial, sans-serif; line-height: 21px; margin-bottom: 1.5em; margin-top: 1.5em; padding: 0px;">
<span style="background-color: #f3f3f3; color: #274e13; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif;">Beberapa buah hadis Rasulullah (SAW) sebagai pesanan:</span></div>
<div align="justify" style="font-family: Trebuchet, arial, sans-serif; line-height: 21px; margin-bottom: 1.5em; margin-top: 1.5em; padding: 0px;">
<span style="background-color: #f3f3f3;"><br /></span></div>
<div align="justify" style="font-family: Trebuchet, arial, sans-serif; line-height: 21px; margin-bottom: 1.5em; margin-top: 1.5em; padding: 0px;">
<span style="color: #274e13; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong style="background-color: #f3f3f3;">Dilapurkan oleh Saalim berkata ayahnya bahawa Nabi (SAW) bersabda “Sesiapa yang menutup aib saudara muslimnya maka Allah akan menutup aibnya di akhirat” (riwayat Tirmizi disahihkan oleh Al-Albani).</strong></span></div>
<div align="justify" style="font-family: Trebuchet, arial, sans-serif; line-height: 21px; margin-bottom: 1.5em; margin-top: 1.5em; padding: 0px;">
<strong><span style="background-color: #f3f3f3; color: #274e13; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif;">Dilapurkan oleh Abu Hurairah bahawa Rasulullah (SAW) “Seorang muslim itu ibarat cermin kepada yang lainnya, bila dia melihat sebarang kekotoran maka segera dia menyapunya” (riwayat Tirmizi dan Abu Daud).</span></strong></div>
<div align="justify" style="font-family: Trebuchet, arial, sans-serif; line-height: 21px; margin-bottom: 1.5em; margin-top: 1.5em; padding: 0px;">
<strong><span style="background-color: #f3f3f3; color: #274e13; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif;">Ayat 12. “Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah kebanyakan dari sangkaan (supaya kamu tidak menyangka sangkaan yang dilarang) kerana sesungguhnya sebahagian dari sangkaan itu adalah dosa; dan janganlah kamu mengintip atau mencari-cari kesalahan dan keaiban orang; dan janganlah setengah kamu mengumpat setengahnya yang lain. Adakah seseorang dari kamu suka memakan daging saudaranya yang telah mati? (Jika demikian keadaan mengumpat) maka sudah tentu kamu jijik kepadanya. (Oleh itu, patuhilah larangan-larangan yang tersebut) dan bertaqwalah kamu kepada Allah; sesungguhnya Allah Penerima taubat, lagi Maha mengasihani.” Al-Hujuraat ayat 12</span></strong></div>
<div align="justify" style="font-family: Trebuchet, arial, sans-serif; line-height: 21px; margin-bottom: 1.5em; margin-top: 1.5em; padding: 0px;">
<span style="background-color: #f3f3f3; color: #274e13; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif;">Sebab-sebab turun (asbabun nuzul):</span></div>
<div align="justify" style="font-family: Trebuchet, arial, sans-serif; line-height: 21px; margin-bottom: 1.5em; margin-top: 1.5em; padding: 0px;">
<span style="background-color: #f3f3f3; color: #274e13; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif;">Sebagai lanjutan kepada ayat ke-11</span></div>
<div align="justify" style="font-family: Trebuchet, arial, sans-serif; line-height: 21px; margin-bottom: 1.5em; margin-top: 1.5em; padding: 0px;">
<span style="color: #274e13; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong style="background-color: #f3f3f3;">Pengajaran ayat:</strong></span></div>
<div align="justify" style="font-family: Trebuchet, arial, sans-serif; line-height: 21px; margin-bottom: 1.5em; margin-top: 1.5em; padding: 0px;">
<span style="background-color: #f3f3f3; color: #274e13; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif;">Dalam ayat ke-12 ini Allah (SWT) menetapkan satu lagi larangan dalam konsep pembinaan persaudaraan dalam Islam. Dua larangan awal dalam ayat ke-11 adalah berbentuk zahir berbeza dengan sifat prasangka dan mengintip-intip dalam ayat ke-12 yang bersifat tersembunyi.</span></div>
<div align="justify" style="font-family: Trebuchet, arial, sans-serif; line-height: 21px; margin-bottom: 1.5em; margin-top: 1.5em; padding: 0px;">
<span style="background-color: #f3f3f3; color: #274e13; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif;">3. Ayat dimulakan dengan larangan Allah (SWT) terhadap sifat bersangka-sangka (dengan persangkaan buruk – su’ul dzan). Persaudaraan yang kukuh mustahil dapat dibentuk kalau wujudnya sikap bersangka-sangka buruk terhadap satu sama lain. Dari Abu Hurairah, Rasulullah (SAW) bersabda “Jauhilah bersangka-sangka kerana ianya satu penipuan dalam berkata-kata” (riwayat Bukhari, Muslim dan Abu Daud). Syak wasangka yang dizahirkan dengan ucapan mudah tergelincir kepada fitnah dan mengumpat (ghibah). Dapatlah disimpulkan bahawa keburukan fitnah dan mengumpat (ghibah) itu sebenarnya adalah berakar umbi dari sifat-sifat syak-wasangka.</span></div>
<div align="justify" style="font-family: Trebuchet, arial, sans-serif; line-height: 21px; margin-bottom: 1.5em; margin-top: 1.5em; padding: 0px;">
<span style="background-color: #f3f3f3;"><br /></span></div>
<div align="justify" style="font-family: Trebuchet, arial, sans-serif; line-height: 21px; margin-bottom: 1.5em; margin-top: 1.5em; padding: 0px;">
<span style="color: #274e13; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong style="background-color: #f3f3f3;">Seorang Islam yang beriman seharusnya tidak menzahirkan sebarang anngapan buruk terhadap saudaranya sebagaimana pesan sebuah hadis dari Rasulullah (SAW) yang dilapurkan oleh Abu Hurairah “Allah (SWT) tidak akan melihat niat buruk seseorang itu sehinggalah dia menyuarakannya atau melakukannya”. (riwayat Bukhari dan Muslim).</strong></span></div>
<div align="justify" style="font-family: Trebuchet, arial, sans-serif; line-height: 21px; margin-bottom: 1.5em; margin-top: 1.5em; padding: 0px;">
<span style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong><span style="background-color: #f3f3f3; color: #274e13;">Dilapurkan, berkata Umar Al-Khattab “Bila saudaramu berkata sesuatu yang mencurigakan, fikirkanlah tentang yang baik-baik sahaja dan engkau akan mendapat penjelasan yang baik-baik juga” (riwayat Ibnu Katsir dan Imam Malik)</span></strong></span></div>
<div align="justify" style="font-family: Trebuchet, arial, sans-serif; line-height: 21px; margin-bottom: 1.5em; margin-top: 1.5em; padding: 0px;">
<span style="background-color: #f3f3f3; color: #274e13; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif;">Ayat ke-12 ini diakhiri dengan larangan mengumpat (ghibah, berbicara buruk) yang lahir dari perasaan syak-wasangka. Perbuatan ghibah ini adalah antara faktor utama yang meruntuhkan persaudaraan (ukhwah) sesama Islam. Rasulullah (SAW) pernah ditanya “Wahai Rasulullah, apa sebenarnya Ghibah itu?” Rasulullah (SAW) menjawab, “Iaitu berkata sesuatu tentang saudaramu yang dia tidak suka”, ditanya lagi “Bagaimana kalau ianya benar?” Rasulullah (SAW) menjawab “Sekiranya apa yang kau katakan itu benar engkau telah melakukan ghibah dan sekiranya tidak engkau telah melakukan fitnah”.</span></div>
<div align="justify" style="font-family: Trebuchet, arial, sans-serif; line-height: 21px; margin-bottom: 1.5em; margin-top: 1.5em; padding: 0px;">
<span style="background-color: #f3f3f3; color: #274e13; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif;">AlhamduliLlah, sekian saja tafsir ringkas untuk ayat 9-12 dari surah Al-Hujuurat, semoga ada manfaat untuk yang bertanya dan warga fikrah lainnya.</span></div>
<div align="justify" style="font-family: Trebuchet, arial, sans-serif; line-height: 21px; margin-bottom: 1.5em; margin-top: 1.5em; padding: 0px;">
<span style="color: #274e13; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif;"><em style="background-color: #f3f3f3;">Sumber : Tafseer Soorah Al-Hujuraat, Abu Ameenah Bilal Philips,<br />Tawheed Publications, Riyadh.</em></span></div>
<div>
<span style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><em><br /></em></span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06508620498020062829noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5978821701870881021.post-5792816754352345482013-02-20T21:44:00.001+08:002013-02-20T21:44:30.112+08:00Jauhi Perasangka Buruk<br />
<div style="line-height: 13.3pt; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #444444;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dalam hadist riwayat Muslim
Rasulullah SAW pernah bersabda:<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="line-height: 13.3pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><em><span style="border: 1pt none windowtext; color: #444444; padding: 0cm;">Rasulullah saw pernah bertanya:
"Tahukah kamu, apakah ghibah itu?" Para sahabat menjawab; ‘Allah dan
Rasul-Nya lebih tahu.’ Kemudian Rasulullah saw bersabda: ‘Ghibah adalah kamu
membicarakan saudaramu mengenai sesuatu yang tidak ia sukai.’ Seseorang
bertanya; ‘Ya Rasulullah, bagaimanakah menurut engkau apabila orang yang saya
bicarakan itu memang sesuai dengan yang saya ucapkan? ‘ Rasulullah saw berkata:
‘Apabila benar apa yang kamu bicarakan itu ada padanya, maka berarti kamu telah
mengumpatnya. Dan apabila yang kamu bicarakan itu tidak ada padanya, maka
berarti kamu telah membuat-buat kebohongan terhadapnya.’</span></em><span style="color: #444444;"> (MUSLIM
– 4690)<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="line-height: 13.3pt; margin: 0cm 0cm 12pt; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #444444;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dan dalam Al Qur’an Allah SWT berfirman:<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="line-height: 13.3pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><em><span style="border: 1pt none windowtext; color: #444444; padding: 0cm;">… dan janganlah sebagian kalian
mengghibahi sebagian yang lain. Sukakah salah seorang dari kalian memakan
daging bangkai saudaranya yang telah mati? Tentulah kamu merasa jijik
kepadanya. Dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima
taubat lagi Maha Penyayang</span></em><span class="apple-converted-space"><span style="color: #444444;"> </span></span><span style="color: #444444;">(QS 49
:12).<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="line-height: 13.3pt; margin: 0cm 0cm 12pt; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #444444;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Kita dapat membaca dan memahami makna jelas hadist dan ayat
Al-Qur’an tersebut secara jelas, yakni, ia berbicara tentang suatu aktiviti
yang sentiasa dilakukan, ditayangkan, dipromosikan oleh kita pada umumnya dan
media pada khususnya, ya … itu adalah gosip atau perkataan orang atau kalau
boleh kita katakan ghibah/gosip ialah hobi memakan bangkai manusia.
Nau’dzubillah!<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="line-height: 13.3pt; margin: 0cm 0cm 12pt; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #444444;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Namun makna yang tersirat dalam hadist ini yang juga sangat
penting; disatu sisi ialah Rasulullah saw ingin melindungi kehormatan diri
seorang muslim dari segala prasangka dan tuduhan yang tak berdasar. Dan disisi
lain ingin menegaskan bahwa tidak akan ada keharmonian/ukhuwah dalam masyarakat
islam manakala prasangka dibiarkan merebak ditengah-tengah masyarakat.<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="line-height: 13.3pt; margin: 0cm 0cm 12pt; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #444444;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Namun apa yang terjadi akhir-akhir ini sangatlah membuat hati
kita menjadi sedih. Peranan media yang memberitakan manfaat video susila dengan
sangat sengit membuat kebanyakan kaum muslimin lupa akan peringatan tersebut.
Untuk menarik para penonton paparan berita atau ghibah ini dikemas dengan
sangat menarik ; dipaparkan secara penyiasatan, variasi dan tentu saja kesat.
Yang tanpa disadari akan menimbulkan rasa ingin tahu di masyarakat. Walhasil
-seolah-olah- yang pada awal tujuannya sekedar memberitakan akhirnya berubah
menjadi mempromosikan. Ekses dari pemberitaan itu ialah –setidaknya- ada dua
kemaksiatan yang dilakukan masyarakat muslim, pertama bagi yang belum melihat
terasa ingin melihat, kedua bagi sudah melihat akan timbul prasangka, “wahh itu
sememangnya benar-benar dia pelakunya.” Astagfirullah!<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="line-height: 13.3pt; margin: 0cm 0cm 12pt; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #444444;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Berkenaan dengan menuduh seseorang melakukan zina, penulis ingin
agar kita renungkan sejenak QS. An-Nuur : ayat 4-5 dimana Allah SWT berfirman:<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="line-height: 13.3pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><em><span style="border: 1pt none windowtext; color: #444444; padding: 0cm;">“Dan orang-orang yang menuduh
wanita-wanita yang baik-baik (berbuat zina) dan mereka tidak mendatangkan empat
orang saksi, maka deralah mereka (yang menuduh itu) lapan puluh kali dera, dan
janganlah kamu terima kesaksian mereka buat selama-lamanya. dan mereka itulah
orang-orang yang fasik. Kecuali orang-orang yang bertaubat sesudah itu dan
memperbaiki (dirinya), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.”</span></em><span class="apple-converted-space"><span style="color: #444444;"> </span></span><span style="color: #444444;">(QS. An
Nuur : 4-5)<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="line-height: 13.3pt; margin: 0cm 0cm 12pt; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #444444;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Harga diri dan kehormatan ia sebagai muslim sangat lah dijunjung
tinggi didalam islam. Selagi orang-orang yang diprasangkakan itu seorang muslim
maka haram jika seorang muslim menuduh muslim lain nya –khususnya zina- tanpa
haq (dengan menghadirkan saksi-saksi). Bahkan kesaksian ini pun harus diberikan
oleh empat orang laki-laki yang adil, merdeka dari kalangan kaum muslimin yang
mengatakan, ’Aku menyaksikan lelaki itu memasukkan kemaluannya ke kemaluan
perempuan ini seperti masuknya alat celak mata ke dalam botolnya.”<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="line-height: 13.3pt; margin: 0cm 0cm 12pt; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #444444;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dalam hadist tersebut secara eksplisit bahwa daripada hukum
seseorang telah melakukan zina ialah manakala ada 4 orang yang secara langsung melihat
kejadian tersebut. Daripada melakukan zina tidak boleh terjadi dikeranakan
banyaknya pendapat awan yang pro atau dugaan-dugaan pihak-pihak tertentu yang
dianggap ada kebenaran (e.g. dalam acara talkshow) apalagi komentar pakar IT
yang hanya menduga-duga dari kesahehan sebuah video tanpa melihat secara
langsung. Yang mana sepatutnya hal itu semua hanya boleh di lakukan di mahkamah
syariah dalam rangka meminta fatwa.<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="line-height: 13.3pt; margin: 0cm 0cm 12pt; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #444444;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Sekarang … adakah dari orang-orang yang berprasangka itu mampu
berbuat demikian?<span class="apple-converted-space"> </span><br />
Dalam suatu hadist riwayat Muslim sub bab “penjelasan tentang sebesar-besar
dosa besar” Rasulullah bersabda:<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="line-height: 13.3pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><em><span style="border: 1pt none windowtext; color: #444444; padding: 0cm;">Dari Abu Hurairah bahwa
Rasulullah saw bersabda: "Hendaklah kalian menghindari tujuh dosa yang
dapat menyebabkan kebinasaan." Dikatakan kepada beliau, "Apakah
ketujuh dosa itu wahai Rasulullah?" Beliau menjawab: "Dosa
menyekutukan Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah untuk
dibunuh kecuali dengan haq, memakan harta anak yatim, memakan riba, lari dari
medan pertempuran, dan menuduh wanita mukminah baik-baik berbuat zina."</span></em><span style="color: #444444;"> (MUSLIM
– 129)<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="line-height: 13.3pt; margin: 0cm 0cm 12pt; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #444444;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Didalam QS. An-Nuur : 23<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="line-height: 13.3pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><em><span style="border: 1pt none windowtext; color: #444444; padding: 0cm;">“Sesungguhnya orang-orang yang
menuduh wanita yang baik-baik, yang lengah lagi beriman (berbuat zina), mereka
kena lak’nat di dunia dan akhirat, dan bagi mereka azab yang besar.”</span></em><span class="apple-converted-space"><span style="color: #444444;"> </span></span><span style="color: #444444;">(QS. An Nuur : 23)<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="line-height: 13.3pt; margin: 0cm 0cm 12pt; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #444444;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Boleh kita renungkan bahwa menuduh wanita mukmin baik-baik
berbuat zina masuk dalam urutan ke tujuh dosa-dosa besar. Menurut para ulama
dosa besar tidak bisa dihapuskan dengan cara “biasa” namun ia harus melakukan
taubat Nasuha (sebenar-benar taubat)<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="line-height: 13.3pt; margin: 0cm 0cm 12pt; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #444444;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dalam artikel singkat ini penulis tidak ingin membela mana-mana
pihak pun, namun kami memandang penting bagaimana agar seorang boleh bersikap
sebagai seorang muslim dalam tuntunan Islam-nya. Islam menginginkan kesucian
dan kebersihan jiwa bagi tiap-tiap individunya dari segala prasangka yang
buruk, yang Islam juga menginginkan hidup masyarakat yang suci dan bersih;
bukan dibangun atas dasar prasangka dan dugaan semata.<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="line-height: 13.3pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><em><span style="border: 1pt none windowtext; color: #444444; padding: 0cm;">“Barangsiapa yang beriman
kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia berkata yang baik atau diam.”</span></em><span style="color: #444444;">(Shahih,
HR. Al-Bukhari dan Muslim dari shahabat Abu Hurairah)<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="line-height: 13.3pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><em><span style="border: 1pt none windowtext; color: #444444; padding: 0cm;">"Hai orang-orang yang
beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka
itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain. Dan janganlah
sebahagian kamu mengumpat sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara
kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa
jijik. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat
lagi Maha Penyayang."</span></em><span class="apple-converted-space"><span style="color: #444444;"> </span></span><span style="color: #444444;">(QS.
Al-Hujurat : 12)<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="line-height: 13.3pt; margin: 0cm 0cm 12pt; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #444444;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Oleh karena itu mari kita tinggalkan prasangka buruk dalam
pikiran kita (apalagi kepada sesama kaum muslimin siapapun dia), berkata benar
atau diam.<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="line-height: 13.3pt; margin: 0cm 0cm 12pt; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #444444;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Wallahua’alam,</span><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06508620498020062829noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5978821701870881021.post-11654937079363179752013-02-18T21:07:00.002+08:002013-02-18T21:07:41.818+08:00Sunnah Yang Ditinggalkan!<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br style="background-color: white; color: #333333; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 17px;">Assalamualaikum. Hari ini saya nak kongsikan kisah daripada ustaz kawan saya. Kisahnya begini. Ketika ustaz berada di tingkatan 3 kalau tidak silap kawan saya, dia bersekolah di sekolah maahad @ pondok.. Pada ketika itu, kerajaan memberikan sumbangan buku yang banyak. Ustaz belek-beleklah buku yang ada di situ. Dalam leka membelek buku-buku yang ada di situ, ustaz terjumpa sebuah buku yang tajuknya lebih kurang ’20 amalan sunnah yang telah dilupakan’. Nampak menarik. Ustaz pun baca. Alangkah terkejutnya ustaz apabila buku itu mengatakan lambang A itu adalah sunnah Yahudi. Terus ustaz kawan saya simpan soalan ini dalam otak untuk bertanyakan kepada mereka yang alim.</span><br style="background-color: white; color: #333333; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 17px;">Ditakdirkan Allah, ustaz dapat menyambung pelajaran di Universiti Al-Azhar, Mesir. Pada malam itu, selepas habis pengajian daripada syeikh (kawan saya tak ingat namanya siapa) di situ, ustaz mengambil peluang untuk bertanyakan soalan itu kepada syeikh yang m</span></span><span class="text_exposed_show" style="background-color: white; color: #333333; display: inline; line-height: 17px;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">engajar tadi. Dilihat syeikh bersama Syeikh Yusuf Al-Qaradawi sedang duduk bersembang. Ustaz meminta kebenaran dan syeikh itu memberi kebenaran.<br /><br />“Syeikh, apa hukum kalau kita buat begini? (sambil membuat lambang A)”<br /><br />Syeikh menepis tangan ustaz saya. Syeikh Yusuf Al-Qaradawi terkejut.<br /><br />“Biadap kamu.” kata syeikh itu sambil menuding tangan kepada ustaz saya.<br /><br />“Kenapa syeikh? Kalau diikutkan kebiasaan orang Malaysia, kalau kami nak menunjukkan sesuatu, macam itulah yang kami guna.”<br /><br />Syeikh menggeleng kepala. “Kalau kamu nak tau, itulah amalan Yahudi yang telah di ajarkan kepada kamu, warga Malaysia. Yahudi tidak akan boleh duduk senang selagi mana kamu tidak mengikut mereka. Jadi ini adalah tugas kamu untuk beritahukan hal ini kepada penduduk Malaysia.” ujar syeikh.<br /><br />“Jadi, macam mana kami nak tukar daripada menggunakan lambang A itu?”<br /><br />“Kamu gunakanlah begini, (sambil menunjukkan seperti lambang B). Itulah sunnah Rasulullah s.a.w.”<br /><br />Ustaz mengangguk dan beredar.</span></span><br />
<span class="text_exposed_show" style="background-color: white; color: #333333; display: inline; line-height: 17px;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1cjl8dmLzHOVW8NNcEwroYRibUGr6T6ecFIndkdGR-3tTEHGztN662z9aYCj2NJTqF-sW-JlZhO8R4-frZD6mPUzBUEdrDkt_l8_Vvbo5t318zhyphenhyphenn27MBtHHPWGQblUROUwjy1gxp0gU/s1600/A+dan+Bb.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1cjl8dmLzHOVW8NNcEwroYRibUGr6T6ecFIndkdGR-3tTEHGztN662z9aYCj2NJTqF-sW-JlZhO8R4-frZD6mPUzBUEdrDkt_l8_Vvbo5t318zhyphenhyphenn27MBtHHPWGQblUROUwjy1gxp0gU/s1600/A+dan+Bb.JPG" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: #333333; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 17px;"><br /></span></div>
<span class="text_exposed_show" style="background-color: white; color: #333333; display: inline; line-height: 17px;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">------------------------------<wbr></wbr><span class="word_break" style="display: inline-block;"></span>------------------------------<wbr></wbr><span class="word_break" style="display: inline-block;"></span>---<br />Harapnya atas perkongsian saya yang tidak seberapa itu dapat memberikan pencerahan kepada anda semua. Sebabnya kita sekarang kalau nak tunjukkan sesuatu menggunakan lambang B, orang kata kita ni biadap. Dah terbalik, sunnah Rasulullah dikatakan biadap, sunnah Yahudi kita kata baik.<br /><br />Moga dapat dikongsikan kepada rakan-rakan yang lain. Perkara ini penting untuk saya sampaikan. Takutnya kita di Padang Mahsyar nanti kita terlepas daripada syafaat Rasulullah hanya disebabkan kita tidak sebarkan perkara yang besar ini kepada orang lain.<br /><br />#Sebar-sebarkanlah. Moga dirimu mendapat keredhaan daripada Allah#</span></span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06508620498020062829noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5978821701870881021.post-29453791176171338622013-02-14T23:17:00.000+08:002013-02-14T23:23:20.239+08:00Salah Faham Terhadap Hudud<br />
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="font-size: 10pt;">Salah faham yang pertama ialah apabila
ada menganggap bahawa persoalan Hudud merupakan persoalan yang hanya dikaitkan
secara ekslusif dengan golongan ekstrimis Islam. Padahal Hudud merupakan
perkara asas dalam persoalan keimanan dan tauhid kepada Allah SWT. Hukum
Hudud telah dinyatakan secara jelas di dalam Quran dan Sunnah. Setiap muslim
wajib menerima kewajiban Hudud untuk dilaksanakan di kalangan masyarakat Islam.</span><span style="font-size: 10pt;"><br />
<br />
</span><span style="font-size: 10pt;">Hujjah yang mengatakan bahawa Hudud
tidak lagi sesuai dengan perkembangan zaman moden adalah hujjah yang dangkal.
Sekiranya Hudud ketinggalan zaman, maka begitu jugalah halnya dengan semua
hukum syariat yang lain seperti hukum solat, puasa, haji, nikah kahwin, dan
jual beli. Kesemua hukum-hukum ini juga dinyatakan secara jelas oleh Al-Quran
dan Sunnah. </span><span style="font-size: 10pt;"><br />
<br />
</span><span style="font-size: 10pt;">Contohnya, lelaki yang adil bukan hanya
perlu sebagai saksi-saksi dalam pengendalian kes-kes jenayah Hudud, tetapi juga
sebagai wali nikah dan imam solat. Maka itu, andaian yang mengatakan bahawa
amat sukar untuk mendapatkan saksi yang adil untuk menjadi saksi kes Hudud
sebenarnya juga seolah-olah mengandaikan bahawa hukum nikah kahwin dan solat
berjemaah tidak lagi perlu dipraktikkan oleh umat Islam sekarang.
Tentunya ini merupakan andaian yang liar dan tidak benar.</span><span style="font-size: 10pt;"><br />
<br />
</span><span style="font-size: 10pt;">Sekiranya Hudud mahu dilabelkan sebagai
agenda golongan ekstrimis Islam, maka apakah semua orang yang bernikah kahwin
mengikut syariat dan bersolat jamaah juga perlu dilabelkan sebagai ekstrimis
Islam? Maka, siapa lagi sebenarnya di kalangan umat Islam yang bukan ekstrimis
melainkan kesemua muslim yang baik akan digelar ekstrimis Islam belaka. </span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="font-size: 10pt;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMWEuwGgynXhN5x7D6rdfwy12vQ8jYzwv12IvPmuhE5pTEHpNu2yllSYEyeQLbCIp9xVH8Tood4Qjsmy_0UUNSu2P5nigrYTOHURR4_3_e1x0KRjV63w4PQuzm9l6f4u0KM_9OSvUjh7A/s1600/hudud1.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="290" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMWEuwGgynXhN5x7D6rdfwy12vQ8jYzwv12IvPmuhE5pTEHpNu2yllSYEyeQLbCIp9xVH8Tood4Qjsmy_0UUNSu2P5nigrYTOHURR4_3_e1x0KRjV63w4PQuzm9l6f4u0KM_9OSvUjh7A/s400/hudud1.JPG" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: 13px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="font-size: 10pt;">
<br />
</span><span style="font-size: 10pt;">Salah faham seterusnya ialah apabila
kita melihat hukum Hudud dalam bentuknya yang juz'i (stand alone) yang terpisah
dari sistem jenayah syariah Islam secara keseluruhan. Islam adalah sistem
yang lengkap dan saling melengkapi (kamil wa mutakamil). Setiap elemen dari
ajaran Islam tidak boleh diceraikan dari keseluruhan batang tubuh Islam itu
sendiri, dan begitu jugalah halnya dengan hukum Hudud. Hukum Hudud dalam
bentuknya yang juz'i (stand alone) tidak akan mampu melahirkan keadilan, dan
keadaan ini telah dipergunakan sepenuhnya oleh golongan penentang Hudud untuk
menggambarkan bahawa Hudud adalah zalim. Mereka menilai Hudud dalam bentuknya
yang terpisah dari keseluruhan sistem kehakiman dan perundangan Islam, dan
sememangnya Hudud yang diambil secara juz'i ini boleh disifatkan sebagai tidak
adil atau zalim.</span><span style="font-size: 10pt;"><br />
<br />
</span><span style="font-size: 10pt;">Contoh yang selalu dikemukakan adalah
persoalan rogol. Dalam hukum Hudud, jenayah rogol adalah disamakan dengan
jenayah zina. Tahap kesaksian dan hukumannya juga sama. Dalam Hudud juga,
menuduh seseorang yang dikenali sebagai orang baik melakukan zina tanpa
mendatangkan saksi yang berwibawa merupakan suatu kesalahan Qazaf yang boleh
membawa hukuman sebanyak 80 rotan. Lalu diambil peruntukan-peruntukan hudud ini
secara terpisah oleh penentang Hudud untuk menggambar betapa mangsa rogol akan
dizalimi.Mereka mengandaikan bahawa seorang mangsa rogol perlu mendatang 4
orang saksi lelaki yang adil untuk membuat pengaduan atau menghadapi risiko
kesalahan Qazaf. Ini, menurut andaian mereka, adalah menzalimi mangsa rogol dan
melindungi perogol. Padahal, undang-undang yang melibatkan kes rogol perlu
dirujuk kepada keseluruhan peruntukan undang-undang jenayah syariah secara
lengkap (Hudud, Qisas, Takzir, Undang-undang keterangan, siasah syari'ah) dan
tidak boleh dinilai dari perspektif hukum Hudud secara terhad dan terpisah.</span><span style="font-size: 10pt;"><br />
<br />
</span><span style="font-size: 10pt;">Seseorang yang mengadu dirinya dirogol,
sepertimana kes-kes biasa, perlu membuat lapuran polis dan melakukan
pemeriksaan doktor. Ini prosedur biasa. Polis atau pegawai penyiasat akan
melakukan penyiasatan berdasarkan lapuran dan keterangan yang diberikan.
Sekiranya terdapat bukti yang kukuh bahawa kes rogol sememangnya telah berlaku,
pegawai penyiasat akan menyerahkan lapuran kepada pihak pendakwa. </span><span style="font-size: 10pt;"><br />
<br />
</span><span style="font-size: 10pt;">Sekiranya tahap kesaksian untuk
pendakwaan dilakukan dalam hukum Hudud tidak mencukupi (tiada 4 orang saksi
yang melihat kejadian tersebut), pihak pendakwa masih boleh mendakwanya di
bawah undang-undang Takzir. Melalui peruntukan Takzir, beban pembuktian adalah
lebih longgar dan hukumannya juga lebih ringan berbanding Hudud. Pemeriksaan
doktor dan keterangan-keterangan serta bukti-bukti yang dikumpulkan oleh polis
ini (DNA test, lapuran kesihatan, penilaian psychology, dll) dinamakan sebagai
Qarinah. Qarinah boleh digunakan sebagai bahan bukti yang boleh mensabitkan
kesalahan takzir ke atas perogol. Qarinah ini juga boleh mengelakkan mangsa
rogol dari dakwaan Qazaf, kerana Qazaf merupakan kesalahan Hudud dan sebarang
keraguan yang boleh ditimbulkan (melalui Qarinah) dalam kes Hudud boleh
menggugurkan kes tersebut. Hukuman Hudud boleh dilakukan ke atas seseorang
hanya apabila tiada sebarang keraguan langsung (beyond any shadow of
doubt). Manakala untuk kesalahan yang boleh dibuktikan secara jelas oleh
Qarinah, tetapi tidak mencapai tahap kesaksian yang diperlukan oleh Hudud,
hukum Takzir boleh dikenakan terhadap penjenayah tersebut.</span><span style="font-size: 10pt;"><br />
<br />
</span><span style="font-size: 10pt;">Mengaitkan Qazaf dengan kes rogol secara
mutlak adalah suatu andaian yang liar dan tidak adil. Hukum Qazaf berfungsi
untuk melindungi maruah seseorang individu yang baik dari sebarang tuduhan
melulu yang boleh menjatuhkan maruah diri dan keluarganya. Sekiranya, seseorang
itu menuduh dirinya dirogol oleh seseorang, sedangkan bukti dan keterangan
(Qarinah) yang dibawa menunjukkan sebaliknya, barulah ia boleh didakwa di bawah
Qazaf. Contohnya, Minah menuduh Ali merogolnya sehingga mengandung, tetapi
ujian DNA menunjukkan bahawa anak tersebut bukanlah dari benih Ali, maka Minah
akan menghadapi risiko dakwaan Qazaf melainkan ada 4 orang saksi yang berwibawa
yang melihat kejadian rogol tersebut, ataupun dapat dibuktikan secara Qarinah
bahawa dia dirogol oleh ramai orang dan Ali adalah salah seorang daripada
mereka. Tetapi, sekiranya ujian DNA mengesahkan bahawa anak tersebut memang
jelas dari benih Ali, maka Ali boleh didakwa di bawah peruntukan Takzir,
manakala Minah tidak akan dihukum di bawah Qazaf. Dalam kes ini, Ali
tidak didakwa di bawah Hudud kerana tahap kesaksian tidak menepati kehendak
hukum Hudud, sebaliknya beliau akan dihukum di bawah undang-undang Takzir.</span><span style="font-size: 10pt;"><br />
<br />
</span><span style="font-size: 10pt;">Dalam kata lain, sekiranya perkara ini
dirujuk kepada keseluruhan rang undang-undang Hudud, Qisas, Takzir,
Undang-Undang Keterangan, dan ditambah dengan kefahaman terhadap konsep Siasah
Syariah, maka segala keraguan dan andaian liar terhadap Hudud atau mana-mana
peruntukan dalam hukum Jenayah Syariah tidak sepatutnya berlaku. </span><span style="font-size: 10pt;"><br />
<br />
</span><span style="font-size: 10pt;">Ibarat kata Tun Salleh Abbas, bekas
Ketua Hakim Negara, yang juga salah seorang ahli panel Jawatankuasa Penyediaan
Rang Undang-Undang Hudud dan Qisas, " Sekiranya undang-undang ini
dilaksanakan dengan mendapatkan kerjasama semua pihak, kebanyakan masalah yang
melibatkan sistem Perundangan dan Kehakiman negara dapat diselesaikan, di
samping mencapai matlamat mengurangkan kadar jenayah dan kerosakan
akhlak."</span><span style="font-size: 10pt;"><br />
<br />
</span><span style="font-size: 10pt;">Kesilapan melihat peruntukan hukum
jenayah syariah dalam bentuknya yang stand alone (juz'i) ini juga berlaku
kepada pengkritik hukum Qisas. Mengikut peruntukan hukum Qisas, seorang
pembunuh itu wajib dibalas bunuh melainkan beliau mendapat persetujuan dari
waris mangsa untuk membayar diyat (gantirugi), ataupun pengampunan terus dari
waris mangsa. Andaian yang sering dibuat oleh penentang Qisas ialah bahawa
seorang pembunuh yang kejam dan merbahaya akan terlepas dari hukuman sekiranya
waris mangsa bersetuju mendapat bayaran ganti rugi atau mengampunkan pembunuh
tersebut. Sekiranya ini berlaku, pembunuh itu boleh terus membunuh
mangsa-mangsa yang lain.</span><span style="font-size: 10pt;"><br />
<br />
</span><span style="font-size: 10pt;">Sekiranya kita membaca peruntukan
tersebut secara lengkap dan bersama dengan peruntukan-peruntukan yang lain,
sebenarnya Hakim masih boleh menjatuhkan hukuman Takzir ke atas pembunuh itu,
di samping hukum Qisas sekiranya pihak Mahkamah bersetuju bahawa pembunuh
tersebut perlu dihukum bagi menjamin ketenteraman awam. Dalam kata lain,
walaupun pembunuh tersebut mendapat pengampunan dari waris mangsa dari
dijatuhkan hukuman bunuh balas (Qisas), beliau masih boleh dihukum penjara atau
hukuman-hukuman lain yang setimpal dengan kesalahannya. Jadi, tidak timbul persoalan
samada seseorang penjenayah itu dengan mudah boleh melepaskan diri dengan
memberi rasuah kepada waris mangsa.</span><span style="font-size: 10pt;"><br />
<br />
</span><span style="font-size: 10pt;">Seperkara lagi yang sering diabaikan
dalam perbahasan berkenaan Hudud ialah peri pentingnya kefahaman terhadap
Siasah Syar'iah di dalam perlaksanaan Undang-Undang Jenayah Syariah.
Kebanyakan mereka yang menentang Undang-Undang Hudud dan Qisas adalah terdiri
dari kalangan mereka yang mempunyai kefahaman yang sangat terhad terhadap
Siasah Syari'ah. Siasah Syar'iah amat penting bagi menghadapi kes-kes yang
rumit dan spesifik. Para Hakim dan Peguam Syari'ah adalah mereka yang
terlatih di dalam ilmu Siasah Syari'ah. Ini penting agar keadilan sistem
perundangan Islam dapat dilaksanakan.</span><span style="font-size: 10pt;"><br />
<br />
</span><span style="font-size: 10pt;">Umpamanya penentang Hudud mempersoalkan
tentang keperluan saksi lelaki di dalam kes-kes Hudud, dan bagaimana sekiranya
kejadian rogol dilakukan di asrama wanita. Kes seperti ini boleh dirujuk
kembali kepada perbicaraan terhadap pembunuhan Osman bin Affan, salah seorang
Khalifah Islam. Saksi kepada pembunuhan tersebut ialah isteri Osman sendiri,
dan tiada saksi lelaki. Hakim, menggunakan kaedah Siasah Syari'ah bagi
membenarkan kesaksian dari kaum wanita kerana kes-kes tersebut memerlukan
kesaksian mereka. Oleh kerana kesaksian beliau cukup kukuh dan tidak dapat dicabar
di mahkamah, maka kesaksian tersebut diterima di dalam perbicaraan itu.</span><span style="font-size: 10pt;"><br />
<br />
</span><span style="font-size: 10pt;">Begitulah juga dengan peristiwa yang
berlaku di zaman pemerintahan Islam di mana terdapat seorang gadis yang
mengandung lalu dibawa ke muka pengadilan. Gadis itu mempertahankan dirinya
menyatakan bahawa beliau tidak tahu sesiapa yang merogolnya, tetapi menyebut
bahawa beliau adalah seorang yang terlalu kuat tidur sehingga tidak sedar jika
diperlakukan sesuatu yang tidak baik ke atasnya. Memandangkan kes ini
jarang berlaku, hakim telah membenarkan tertuduh mengemukakan beberapa saksi
yang boleh mengesahkan dakwaannya bahawa beliau adalah seorang yang terlalu
kuat tidur. Setelah hakim berpuas hati dengan kesaksian bahawa gadis
tersebut memang dikenali sebagai seorang wanita yang taat beragama serta
berakhlak baik, dan kesaksian bahawa beliau memang seorang yang terlalu kuat
tidur sehingga tidak sedar diperlakukan sesuatu ke atasnya ketika sedang tidur,
maka hakim telah menggugurkan kes tersebut kerana terdapat keraguan yang munasabah
bahawa gadis tersebut telah berzina secara sukarela.</span><span style="font-size: 10pt;"><br />
<br />
</span><span style="font-size: 10pt;">Bagi mereka yang memahami persoalan
Siasah Syar'iah secara mendalam, Hukum Hudud merupakan suatu sistem perundangan
yang adil dan dinamik yang mampu menangani persoalan semasa selari dengan
kemajuan saintifik dan perkembangan sosio-ekonomi masyarakat. Sebenarnya,
terlalu banyak kes-kes penghakiman di dalam sistem perundangan Islam yang mempu
membuktikan bahawa sistem ini merupakan sistem yang adil dan dinamik, di
samping menepati kehendak syara' seperti yang telah digariskan oleh Al-Quran
dan Sunnah.</span><span style="font-size: 10pt;"><br />
<br />
</span><span style="font-size: 10pt;">Umpamanya, kes rogol mungkin tidak
berlaku paksaan secara fizikal semata-mata. Ia juga boleh berlaku melalui tipu
muslihat lain seperti kaedah tekanan mental, perasaan, dan lain-lain. Seorang
mangsa rogol umpamanya mungkin terpaksa menyerahkan dirinya kepada seseorang
yang dianggap lebih berkuasa dan berpengaruh serta boleh menjejaskan kehidupan
keluarganya dalam pelbagai sudut. Pembuktian kes-kes seperti tentunya lebih
rumit dan memerlukan pendekatan Siasah Syari'ah yang lebih mendalam.
Bagaimanapun, tentulah dangkal dan tidak benar untuk mengatakan bahawa
hukum Islam telah ketinggalan zaman sedangkan ianya telah terbukti mampu
menjadi tunggak kehakiman ummah selama lebih seribu tahun sejak terdirinya kerajaan
Islam di Madinah sehinggalah kepada kejatuhan Khalifah Othmaniah pada tahun
1924.</span><span style="font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></span><br />
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Apa
yang menjadi masalah ialah ramai umat Islam hari ini yang sudah terpisah dengan
pengamalan syariat Islam sehingga merasa cukup asing dan melihat hukum syariah
dengan penuh prejudis dan kecurigaan, sedangkan mereka tidak mempunyai
kefahaman yang mendalam berkenaan ilmu tersebut. Apatah lagi apabila masyarakat
bukan Islam yang juga cuba menilai hukum ini dengan keilmuan sifar, secara
tidak beradab mencela dan menghina hukum Islam. Wallahua'lam.</span></span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06508620498020062829noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5978821701870881021.post-56062173657818653992013-02-12T15:35:00.002+08:002013-02-12T15:37:40.339+08:00Coklat Kurangkan Risiko Strok<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
Coklat mengandungi flavonoid yang bertindak sebagai antioksida.<br />
<br />
SUAMI, bapa, abang atau adik lelaki anda penggemar coklat? Jangan risau, coklat memberikan manfaat buat lelaki yang 'mencintainya'.<br />
<br />
Kajian yang dilakukan oleh sekumpulan penyelidik di Sweden menunjukkan lelaki yang kerap makan coklat kurang risiko diserang strok.<br />
<br />
Hasil kajian itu telah diterbitkan dalam satu jurnal neurologi, yang mana ia membabitkan kajian lebih sedekad terhadap lebih 37,000 lelaki yang gemar makan coklat.<br />
<br />
Sukatan coklat yang dimakan lelaki terbabit dalam kajian itu adalah bersamaan dengan satu pertiga cawan yang dipenuhi dengan cip coklat.<br />
<br />
Dengan pengambilan kerap padaan sukatan sebanyak itu telah mengurangkan 17 peratus risiko diserang strok berbanding lelaki yang langsung tidak makan coklat.<br />
<br />
Ini bukanlah kajian pertama yang menyatakan manfaat coklat pada kesihatan kardiovaskular manusia.<br />
<br />
Sebelum ini banyak kajian lain menunjukkan penggemar coklat mempunyai risiko rendah mendapat penyakit berkaitan sistem tersebut seperti penyakit jantung, strok dan tekanan darah tinggi.<br />
<br />
"Apa yang mengurangkan risiko penggemar coklat ini kepada penyakit strok adalah kandungan flavonoid yang terdapat di dalamnya," kata Susanna Larsson, penyelidik dari Institut Karolinska di Stockholm yang juga ketua kepada penyelidikan terbabit.<br />
<br />
Larsson turut melakukan kajian yang sama terhadap golongan wanita tahun lalu dan turut menemukan hasil yang sama.<br />
<br />
Menurut kajian tersebut, flavonoid adalah satu kompaun yang bertindak sebagai antioksida.<br />
<br />
Ia mempunyai kesan yang amat baik terhadap tekanan darah, kolesterol dan fungsi saluran darah.<br />
<br />
Dalam kajian tersebut, lelaki Sweden berusia lingkungan 49 hingga 75 tahun dilaporkan makan seperti biasa dan juga makan coklat sebagai makanan sampingan mereka.<br />
<br />
Selepas 10 tahun tempoh pemantauan, hanya 1,995 daripada jumlah keseluruhan lelaki yang terbabit dalam kajian tersebut mengalami serangan strok buat pertama kali.<br />
<br />
Kumpulan penyelidik Larsson itu juga menyenaraikan faktor-faktor lain yang terlibat dalam kajian mereka seperti berat badan, cara pemakanan dan sama ada mereka mempunyai tekanan darah tinggi atau sebaliknya.<br />
<br />
"Walaupun faktor yang dinyatakan di atas telah diambil kira tetapi lelaki yang makan banyak coklat mendapat pengurangan risiko sebanyak 17 peratus diserang strok," jelasnya.<br />
<br />
Sementara itu, seorang penyelidik, Richard Libman, yang juga Naib Pengerusi Jabatan Neurologi di Institut Cushing Neuroscience Manhasset, New York, Amerika Syarikat berkata, flavanoid bukan saja terdapat dalam coklat malah makanan lain seperti epal, brokoli, soya, teh dan kekacang.<br />
<br />
"Begitupun dengan fakta yang didapati di atas bukan bermakna orang ramai boleh makan coklat sesuka hati.<br />
<br />
"Fikirkan juga kesan negatif akibat pengambilan coklat tersebut seperti obesiti dan diabetes jenis 2," tegasnya.</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06508620498020062829noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5978821701870881021.post-17062086372948236882013-02-09T07:38:00.002+08:002013-02-09T07:38:54.888+08:00Agenda Jahat Yahudi<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">ADALAH SANGAT JELAS orang Yahudi berusaha supaya orang Islam menjadi sesat dan kafir. Antaranya cara hidup mer<span class="text_exposed_show">eka
yang kita terima dengan terang dan jelas sekali iaitu teori-teori
politik, ekonomi, pendidikan yang dilaksanakan pada hari ini atau yang
dipanggil sosialisme, kapitalisme, pragmatisme, demokrasi dan
seumpamanya, Jika dikaji teori-teori ini adalah dilahirkan oleh orang
Yahudi atau Nasrani. Siapakah Karl Max, Charles dan Erasmus Darwin,
Lenin, Stalin, Ataturk dan sebagainya? Mereka semua yahudi
laknatullahdan ahli-ahli freemason yang berusaha keras untuk merosakkan
Islam dan Muslim.<br /> <br /> Merekalah yang mencipta teori-teori dan
falsafah ini, di mana kebanyakan orang Islam percaya kepada teori ini
sehingga sanggup menolak Islam sekali gus tidak menyedari diri telah
menjadi kafir. Inilah apa yang dikehendaki oleh orang kafir yang Allah
Taala sebut di dalam ayat yang kita mesti menyedarinya.<br /> <br /> Apa
yang berlaku itu adalah kerana hasad dengki mereka selepas ternyata bagi
mereka kebenaran. Mereka sudah mengetahui bahawa Islam itu agama yang
benar. Memang ramai kita mendengar orang yang tidak percaya kepada Islam
dengan mengaku bahawa Islam itulah yang betul.<br /> <br /> Kalau ditanya
mengapa tidak mahu ikut Islam? Mereka menjawab Islam tidak boleh dan
tidak sesuai dilaksanakan pada zaman sekarang. Kenyataan itu serupa
dengan apa yang disebut di dalam ayat al-Quran.<br /> <br /> Kepada ahli
kitab pada zaman Nabi, Allah memerintahkan supaya memaafkan mereka dan
membiarkan mereka sehingga Allah Taala mendatangkan perintah-Nya
sesungguhnya Allah Maha Berkuasa di atas tiap-tiap sesuatu, maksud ayat
109 surah al-Baqarah.<br /> <br /> Ayat memaafkan mereka dimansukhkan
hukumnya. Kalau kita lihat Allah menyatakan di dalam ayat itu Sehingga
Allah mendatangkan perintah-Nya. Apakah perintah-Nya? Perintah-Nya ialah
firman Allah Taala dalam ayat 29 surah at-Taubah, maksudnya: Perangilah
orang-orang yang tidak beriman dengan Allah.<br /> <br /> Firman Allah
Taala yang bermaksud: Dan dirikanlah oleh kamu akan sembahyang dan
tunaikanlah zakat dan apa jua yang kamu dahulukan daripada kebaikan
untuk diri kamu, tentulah kamu akan mendapat balasan pahalanya di sisi
Allah. Sesungguhnya Allah sentiasa melihat segala yang kamu kerjakan.<br /> <br />
Dan mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata pula: "Tidak sekali-kali akan
masuk syurga melainkan orang-orang yang beragama Yahudi atau Nasrani."
Yang demikian itu hanyalah angan-angan mereka sahaja. Katakanlah (Wahai
Muhammad): "Bawalah kemari keterangan-keterangan yang (membuktikan
kebenaran) apa yang kamu katakan itu, jika betul kamu orang-orang yang
benar."<br /> <br /> (Apa yang kamu katakan itu tidaklah benar) bahkan
sesiapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah (mematuhi perintah-Nya)
sedang ia pula berusaha supaya baik amalannya, maka ia akan beroleh
pahalanya di sisi Tuhannya dan tidaklah ada kebimbangan (daripada
berlakunya kejadian yang tidak baik) terhadap mereka, dan mereka pula
tidak akan berdukacita.<br /> <br /> Dan orang-orang Yahudi berkata:
"Orang-orang Nasrani itu tidak mempunyai sesuatu pegangan (agama yang
benar)"; dan orang-orang Nasrani pula berkata: "Orang-orang Yahudi tidak
mempunyai sesuatu pegangan (agama yang benar)"; padahal mereka membaca
Kitab suci masing-masing (Taurat dan Injil). Demikian juga orang-orang
(musyrik dari kaum Jahiliah) yang tidak berilmu pengetahuan, mengatakan
seperti yang dikatakan oleh mereka itu. maka Allah akan menghukum
(mengadili) di antara mereka pada hari kiamat mengenai apa yang mereka
berselisihan padanya.<br /> <br /> Di dalam ayat di atas, Allah SWT
menceritakan tentang kesesatan Yahudi dan Nasrani serta kebingungan
mereka di mana di antara kesesatan dan kejahatan mereka antara lain
ialah mereka berkata bahawa tidak akan masuk syurga melainkan orang
Yahudi. Ertinya selain Yahudi, tidak akan boleh sama sama sekali
memasuki syurga Allah SWT.<br /> <br /> Nukilan daripada buku 'Usaha jahat Yahudi' Kuliyyah Tafsir Tuan Guru Haji Abdul Hadi Awang, halaman 13-17 bab 124</span></span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06508620498020062829noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5978821701870881021.post-10740357972933745912013-02-08T22:58:00.000+08:002013-02-08T22:58:23.172+08:00Jenis-jenis Nafsu<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br /> Imam al-Ghazali dalam kitabnya Ihya' 'Ulum al-Din
dan Mukhtashar Ihya' 'Ulum al-Din menyebut nafsu itu ada tiga Martabat
iaitu:-</span> <span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br /> 1) Nafsu al-<span class="text_exposed_show">Ammarah<br /> <br /> <br />
Iaitu nafsu yang menyuruh melakukan segala maksiat dan kejahatan, dan
tidak pernah menyuruh melakukan kebaikan serta tidak pula mencela
(kesal) melakukan kejahatan. Pada tahap ini hati nurani tidak akan mampu
untuk memancarkan sinarnya kerana hijab-hijab dosa yang melekat tebal.
Dan tidak ada usaha untuk mencari jalan menyucikannya. Kerana itulah
hatinya terus kotor dan diselaputi oleh pelbagai penyakit. Inilah
martabat nafsu yang rendah sekali.<br /> <br /> 2. Nafsu al-Lawwamah<br /> <br />
Nafsu lawwamah ialah nafsu yang selalu mengkritik diri sendiri bila
berlaku suatu kejahatan dosa atas dirinya. Ianya lebih baik sedikit dari
nafsu amarah. Kerana ia tidak puas atas dirinya yang melakukan
kejahatan lalu mencela dan mencerca dirinya sendiri. Bila buat silap dia
lebih cepat sedar dan terus kritik dirinya sendiri. Perasaan ini
sebenarnya timbul dari sudut hatinya sendiri bila buat dosa, secara
automatik terbitlah semacam bisikan dilubuk hatinya. Inilah yang di
katakan lawwamah. Golonagn ini baramal tetapi masih ada riak, hasad
dengki dan sebagainya.<br /> <br /> <br /> 3. Nafsu al-Muthmainnah<br /> <br />
Seseorang yang telah istiqamah dalam melakukan ibadah dan tidak lagi
tergerak hati untuk melakukan maksiat, sama ada zahir atau batin,
hatinya telah suci dan nafsunya telah fana daripada terdorong kearah
perkara keji. Mereka mendapat ketenangan dan hilang gelisah di jiwa,
mereka adalah wali kecil.<br /> <br /> <br /> Antara sifat-sifat maqam ini adalah:<br /> 1. Taqwa yang benar.<br /> 2. Arif<br /> 3. Syukur yang benar<br /> 4. Tawakkal yang hakiki<br /> 5. Kuat beribadat<br /> 6. Redha dengan ketentuan Allah<br /> 7. Murah hati dan seronok bersedekah.<br /> 8. Dan lain-lain sifat mulia yang tidak dibuat-buat.<br /> <br />
Al-'Arif Billah Syaikh Qasim al-Halaby dalam kitabnya Sair al-Suluk,
menyebut nafsu itu ada 7 martabat, selain tiga yang di atas ditambah 4
lagi iaitu:-<br /> <br /> 4. Nafsu Mulhamah.<br /> <br /> Nafsu mulhamah ini
ialah nafsu yang sudah menerima latihan beberapa proses kesucian dari
sifat-sifat hati yang tercemar melalui beberapa latihan. Sifat orang
yang telah sampai pada tahap ini ialah rindu, menangis, susah hati
enggan terhadap semua makhluk, sibuk beribadah. <br /> <br /> Antara sifat-sifat yang bernafsu mulhamah:<br /> <br /> 1. Sifat-sifat ketenangan,lapang dada dan tidak putus asa.<br /> 2.. Tak sayangkan harta<br /> 3. Qanaah.<br /> 4. Berilmu laduni<br /> 5. Merendah diri/ tawwadu’<br /> <br /> 5. Nafsu al-Radhiyah<br /> <br />
Maqam ini dinamakan radhiyah kerana perasaan keredhaan pada segala
ketentuan dan hukuman Allah. Pada maqam ini sudah tidak ada rasa takut
dengan pada bala Allah dan tak tahu gembira dengan nikmatNya. Sama
sahaja. Apa yang penting Allah redha padaNya. Itu kalau sakitpun dah tak
perlu kepada ubat, sebab bagi dia sakit itulah nikmat kerana dia merasa
makin dekat dengan tuhannya. Wang ringgit sudah sama dengan daun kayu.
Emas sama dengan tanah. Dunia sudah dipandang kecil , malah sudah tidak
dipandang lagi sebaliknya dunia yang datang kepadanya. <br /> <br /> Sifat-sifatnya:<br /> <br /> 1. Ikhlas<br /> 2. Warak<br /> 3. Zahid<br /> 4. Dan lain-lain lagi yang baik yang ada pada maqam sebelum ini<br /> <br /> 6. Nafsu al-Mardhiyyah<br /> <br />
Pada peringkat ini segala yang keluar darinya semuanya telah diredhai
Allah. Perilakunya, kata-katanya, diamnya semuanya dengan keredaan dan
keizinan Allah belaka. Akan keluar keramat yang luar biasa. Mereka sudah
menanam ingatan pada Allah diteras lubuk hati mereka menerusi cara
"khafi-filkhafi", maknanya secara penyaksiaan 'basitiah' iaitu
penyaksian sifat ma'ani Allah yang nyata dan dizahirkan oleh diriNya
sendiri. Af'al diri mereka sudah dinafi dan diisbahkan secara langsung
kepada af'al Allah semata-mata.Jiwa mereka betul-betul sebati, ingatan
mereka terhadap Allah tidak sesaatpun berpisah darinya. Penyaksiaan
terhadap hak sifat Allah jelas baginya sehingga hilang dirinya nya
sendiri.<br /> Sifat-sifatnya:<br /> <br /> 1.. Redha dan rela dengan apa-apa pemberian Allah<br /> 2. Lemah lembut pergaulannya<br /> 3. Elok dan tingginya budi<br /> 4. Lain-lain sifat terpuji maqam sebelum ini.<br /> <br /> 7. Nafsu al-Kamaliah<br /> <br />
Maqam ini adalah tertinggi. Maqam ini digelar sebagai "baqa billah",
Kamil Mukamil", Al Insan kamil kerana ia dapat menghimpunkan antara
zahir dan batin, yakni ruh dan hatinya kekal kepada Allah tetapi zahir
tubuh kasarnya tetap dengan manusia. Hati mereka kekal dengan Allah tak
kira masa dan tempat, tidur atau jaga sentiasa mereka bermusyahadah
kepada Allah. Ini adalah maqam khawas al khawas. Semua gerak geri mereka
sudah jadi ibadat. Hatta berak kencing mereka, tidur mereka dan
sebagainya.</span></span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06508620498020062829noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5978821701870881021.post-4403844793570340052013-02-06T20:01:00.003+08:002013-02-06T20:19:17.199+08:00Larangan Meninggalkan Rumah Bagi Wanita Yang Baru Kematian Suami<span style="font-weight: normal;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Wanita yang kematian suami hendaklah beriddah selama 4 bulan 10 hari.
Tetapi jika dia mengandung, maka hendaklah dia beriddah sehingga
bersalin. Tempoh ini digunakan untuk memastikan rahim kosong (bersih)
dan digunakan oleh wanita untuk menyatakan kesedihan atas kematian
suami. Ia juga merupakan fasa perubahan yang sukar dan perlu disokong
oleh kaum keluarga, rakan-taulan dan jiran tetangga.<br />
<br />
Terdapat LIMA larangan yang dikenakan ke atas wanita yang kematian suami:<br />
<br />
1. bertunang (secara berterus-terang)<br />
2. berkahwin<br />
3. berhias pada diri atau pakaian<br />
4. tidur di rumah selain rumah yang biasa didiami semasa hayat suami<br />
5. keluar dari rumah tanpa ada tujuan penting yang tertentu<br />
<br />
KELIMA: KELUAR DARI RUMAH TANPA TUJUAN (KEPERLUAN TERTENTU)<br />
<br />
Larangan tidur di rumah lain mempunyai kaitan dengan larangan yang
kelima iaitu tidak dibenarkan keluar dari rumah jika tiada keperluan
atau tujuan tertentu yang penting. Hal ini disepakati oleh majoriti
fuqaha.<br />
<br />
Hadis sahih yang diriwayatkan oleh Muslim menjelaskan bahawa Jabir bin
Abdullah berkata, maksudnya: “Ibu saudaraku telah diceraikan, kemudian
dia mahu memetik nakhil (buah kurma) maka seorang lelaki telah
melarangnya (daripada keluar memetik nakhil), maka ibu saudaraku pergi
bertemu Rasulullah s.a.w., maka baginda bersabda: Bahkan pergilah
memetik buah tersebut mungkin kamu dapat bersedekah dengannya atau
melakukan perkara yang baik.”<br />
<br />
Para fuqaha mengqiyaskan hadis ini dengan wanita yang dalam iddah
kematian suami bahawa lebih utama lagi untuk membenarkan mereka keluar
rumah terutamanya untuk mencari nafkah kerana tidak ada orang yang
menanggung nafkah mereka. [Sila ambil perhatian bahawa wanita yang
diceraikan, nafkahnya semasa dalam iddah masih ditanggung oleh suami
yang menceraikan. Jika suami engkar, buatlah aduan dan tuntutan di
Mahkamah Syariah].<br />
<br />
Dalam satu hadis yang lain, isteri-isteri para syuhada Perang Uhud yang
tinggal berjiran bertemu Rasulullah s.a.w. dan bertanya, maksudnya:
“Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami berasa gusar di malam hari,
bolehkah kami tidur di rumah jiran kami? Apabila siang kami akan pulang
ke rumah kami.” Rasulullah s.a.w. menjawab, “Bercakaplah sesama kamu
tetapi apabila kamu mahu tidur maka kembali setiap wanita ke rumah
masing-masing.”<br />
<br />
Dalam kitab-kitab fiqh banyak disebutkan tentang keharusan wanita dalam
iddah kematian suami untuk keluar dari rumah pada waktu siang tetapi
dengan syarat terdapat tujuan tertentu dan penting. Menurut para fuqaha,
antara perkara tersebut ialah seperti untuk mencari nafkah dan membeli
barang keperluan rumah. Dalam mazhab Maliki pula ditambah penjelasan
bahawa perempuan yang berada dalam iddah dilarang keluar untuk ziarah
menziarahi, dilarang keluar berdagang (berniaga) (kecuali jika itu
sumber nafkahnya), dilarang keluar untuk mengucapkan tahniah (seperti
menghadiri majlis perkahwinan, pertunangan, hari jadi dan kelahiran
bayi), dilarang keluar untuk mengucapkan takziah (seperti menziarahi
orang sakit atau kematian) dan dilarang tidur kecuali di dalam rumahnya
sendiri. Majoriti fuqaha juga berpendapat bahawa wanita yang dalam iddah
dilarang mengerjakan haji atau umrah.</span></span></span><br />
<br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><b><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-weight: normal;">"</span><span style="font-weight: normal;"><span id="verse_241_language_28_content"><b>Dan orang-orang yang</b> <b>meninggal</b>
<b>dunia di antara kamu,</b> </span></span></b></span><span style="font-size: small;"><span style="font-weight: normal;"><span id="verse_241_language_28_content"><b>sedang</b> </span></span></span></span><span style="font-size: small;"><span style="font-weight: normal;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><b><span id="verse_241_language_28_content">mereka meninggalkan isteri-isteri hendaklah
isteri-isteri itu menahan diri mereka (beridah) selama empat bulan
sepuluh hari. Kemudian apabila telah habis masa idahnya itu maka tidak
ada salahnya bagi kamu mengenai apa yang dilakukan mereka pada dirinya
menurut cara yang baik (yang diluluskan oleh Syarak). Dan (ingatlah),
Allah sentiasa mengetahui dengan mendalam akan apa jua yang kamu
lakukan.</span>." (Surah al-Baqarah: 234)</b></span><br />
</span></span></b></span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06508620498020062829noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-5978821701870881021.post-86441845032026093332013-02-05T07:36:00.002+08:002013-02-05T07:36:21.955+08:00♥ KHUTBAH TERAKHIR RASULULLAH SAW ♥<span class="fbPhotosPhotoCaption" id="fbPhotoSnowliftCaption" tabindex="0"><span class="hasCaption"> ...Tarikh : 9hb. Zulhijjah Tahun 10 Hijriah...<br /> ...Tempat : Lembah Uranah, Gunung Arafah...<br /> <br />
" Wahai manusia, dengarlah baik baik apa yang hendakku katakan. Aku
tidak mengetahui apakah aku dapat bertemu lagi dengan kamu semua selepas
tahun ini. Wahai manusia, sepertimana kamu menganggap bulan ini, dan
kota ini sebagai suci, maka anggaplah jiwa dan harta setiap<span class="text_exposed_show"> orang Muslim sebagai amanah suci. Kembalikan harta yang diamanah kepada kamu kepada pemiliknya yang berhak."<br /> <br />
" Janganlah sakiti sesiapa pun, agar orang lain tidak menyakiti kamu
pula.Ingatlah bahawa sesungguhnya kamu akan menemui TUHAN kamu, dan dia
pasti membuat perhitungan di atas segala amalan kamu. ALLAH telah
mengharamkan riba', oleh itu segala urusan yang melibatkan riba' di
batalkan mulai sekarang."<br /> <br /> " Berwaspada lah terhadap syaitan
demi keselamatan agama kamu. Dia telah berputus asa untuk menyesatkan
kamu dalam perkara perkara besar, maka berjaga jagalah supaya kamu tidak
mengikutinya dalam perkara perkara kecil."<br /> <br /> " Wahai manusia ,
sebagaimana kamu mempunyai hak atas para isteri kamu, mereka juga
mempunyai hak di atas kamu.Sekiranya mereka menyempurnakan hak mereka ke
atas kamu, maka mereka juga berhak untuk diberi makan dan pakaian dalam
suasana kasih sayang.Layanilah wanita-wanita kamu dengan baik dan
berlemah lembutlah terhadap mereka kerana sesungguhnya mereka adalah
teman dan pembantu kamu yang setia. Dan hak kamu ata mereka ialah mereka
sama sekali tidak boleh memasukkan orang yang tidak kamu sukai ke dalam
rumah kamu dan dilarang melakukan zina."<br /> <br /> " Wahai manusia
dengarlah bersungguh-sungguh kata-kataku ini,sembahlah ALLAH, dirikan
sembahyang lima kali sehari, berpuasalah di bulan Ramadhan,dan tunaikan
zakat dari harta kekayaan kamu, kerjakan ibadah Haji sekiranya kamu
mampu. Ketahuilah bahawa setiap Muslim adalah saudara kepada Muslim yang
lain. Kamu semua adalah sama, tidak saorang pun yang lebih mulia dari
yang lainnya kecuali dalam Taqwa dan Beramal Solleh."<br /> <br /> "
Ingatlah, bahawa kamu akan mengadap ALLAH pada suatu hari untuk di
pertanggungjawabkan di atas segala apa yang telah kamu kerjakan. Oleh
itu, awasilah agar jangan sekali-kali kamu terkeluar dari landasan
kebenaran selepas ketiadaanku. Wahai maanusia, tidak ada lagi Nabi dan
Rasul yang akan datang selepasku dan tidak akan lahir agama baru. Oleh
itu wahai manusia, nilailah dengan betul dan fahamilah kata-kataku yang
telah disampaikan kepada kamu."<br /> <br /> " Sesunguhnya, aku tinggalkan
kepada kamu dua perkara, yang sekiranya kamu berpegang teguh dan
mengikut kedua keduanya, nescaya kamu tidak akan tersesat
selama-lamanya, itulah Al-Quran dan Sunnahku. hendaklah orang-orang yang
mendengar ucapanku, menyampaikannya kepada orang lain, dan hendaklah
orang lain itu menyampaikan pula kepada yang lain. Semoga yang terakhir
lebih memahami kata-kataku dari mereka yang mendengar terus dariku."<br /> <br /> Saksikan ya-ALLAH, bahawasanya telah aku sampaikan risalahMU kepada hamba hamba-MU<br /> </span></span></span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06508620498020062829noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5978821701870881021.post-58902492568927964842013-02-04T15:03:00.003+08:002013-02-04T20:08:02.825+08:00Persamaan Syi'ah dan Yahudi1. Yahudi telah mengubah-ubah Taurat, begitu pula Syi'ah mereka punya Al-Qur'an hasil kerajinan tangan mereka iaitu "Mushaf Fathimah" yang tebalnya 3 kali Al-Qur'an kaum Muslimin.Mereka menganggap ayat Al-Quran yang diturunkan berjumlah 17.000 ayat, dan menuduh Sahabat menghapuskan sepuluh ribu lebih ayat.<br />
<br />
2. Yahudi menuduh Maryam yang suci berzina [QS. Maryam: 28], Syi'ah melakukan hal yang sama terhadap isteri Rasulullah 'Aisyah Radhiallahu' anha sebagaimana yang diungkapkan Al-Qummi (pembesar Syi'ah) dalam "Tafsir Al-Qummi (II 34)"<br />
<br />
3. Yahudi mengatakan, "kami tidak akan disentuh oleh api neraka melainkan hanya beberapa hari saja". [QS. Al-Baqarah: 80] Syi'ah lebih dahsyat lagi dengan mengatakan, "Api neraka telah diharamkan membakar setiap orang Syiah" seperti yang dinyatakan dalam kitab mereka yang dianggap suci "Fashl Kitab (hal.157)"<br />
<br />
4. Yahudi meyakini bahawa, Allah mengetahui sesuatu setelah tadinya tidak tahu, begitu juga dengan Syiah<br />
<br />
5. Yahudi beranggapan bahawa ucapan "amin" dalam solat adalah membatalkan solat. Syi'ah juga beranggapan yang sama.<br />
<br />
6. Yahudi itu berkata, "Allah mewajibkan kita lima puluh solat" Begitu pula dengan Syi'ah.<br />
<br />
7. Yahudi keluar dari solat tanpa salam, cukup dengan mengangkat tangan dan memukulkan pada lutut. Syi'ah juga mengamalkan perkara yang sama.<br />
<br />
8. Yahudi miring sedikit dari kiblat, begitu pula dengan Syi'ah.<br />
<br />
9. Yahudi itu berkata "Tidak layak (tidak sah) kerajaan itu melainkan di tangan keluarga Daud". Syi'ah berkata, "tidak layak Imamah itu melainkan pada 'Ali dan keturunanannya"<br />
<br />
10. Yahudi mengakhirkan Solat hingga bertaburnya bintang-bintang di langit. Syi'ah juga mengakhirkan Solat sebagaimana Yahudi.<br />
<br />
11. Yahudi mengkultuskan Ahbar ('ulama) dan Ruhban (para pendeta) mereka sampai peringkat ibadah dan menuhankan.Syi' ah begitu pula, bersifat Ghuluw (melampaui batas) dalam mencintai para Imam mereka dan mengkultuskannya hingga di atas kelas manusia.<br />
<br />
12. Yahudi mengatakan Ilyas dan Finhas bin 'Azar bin Harun akan kembali (reinkarnasi) setelah mereka bedua meninggal dunia. Syi'ah lebih seru, mereka menyuarakan kembalinya (reinkarnasinya) 'Ali, Al-Hasan, Al-Husain, dan Musa bin Ja'far yang dikhayalkan itu.<br />
<br />
13. Yahudi tidak Solat melainkan bersendirian, Syi'ah juga beranggapan yang sama, ini kerana mereka meyakini bahawa tidak ada Solat berjama'ah sebelum datangnya "Pemimpin ke-dua belas" iaitu Imam Mahdi.<br />
<br />
14. Yahudi tidak melakukan sujud sebelum menundukkan kepalanya berkali-kali, mirip ruku. Syi'ah Rafidhah juga demikian.<br />
<br />
15. Yahudi menghalalkan darah setiap muslim. Demikian pula Syi'ah, mereka menghalalkan darah Ahlussunnah.<br />
<br />
16. Yahudi mengharamkan makan arnab(kelinci) dan limpa dan jenis ikan yang disebut jariudan marmahi. Begitu pula orang-orang Syiah.<br />
<br />
17. Yahudi tidak menghitung Talak sedikitpun melainkan pada setiap Haid. Begitu pula Syi'ah.<br />
<br />
18. Yahudi dalam syari'at Ya'qub membolehkan nikah dengan dua orang wanita yang bersaudara sekaligus. Syi'ah juga membenarkan penggabungan (dalam akad nikah) antara seorang wanita dengan bibinya.<br />
<br />
19. Yahudi tidak menggali liang lahad untuk jenazah mereka. Syi'ah Rafidhah juga demikian.<br />
<br />
20. Yahudi memasukkan tanah basah bersama-sama jenazah mereka dalam kain kafannya demikian juga Syi'ah Rafidhah.<br />
<br />
21. Yahudi tidak menetapkan adanya jihad hingga Allah mengutus Dajjal. Syi'ah Rafidhah mengatakan, "tidak ada jihad hingga Allah mengutus Imam Mahdi datang.<br />
<br />
<i><b>Sedangkan Alus Sunnah melarang sama sekali menyamai golongan Yahudi dalam menjalankan ibadah</b></i><br />
<br />
<br />
Semoga ALLAH SWT menyelamatkan Malaysia dari cengkaman SYIAH!!Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06508620498020062829noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5978821701870881021.post-37925078252903985532013-02-04T14:59:00.003+08:002013-02-04T16:24:27.641+08:00ISRAEL DAN IRAN CUBA MAIN WAYANG.<br />
<br />
Ramai sedia maklum berkenaan isu Israel menyerang Syria yang dilaporkan oleh media-media Barat sebagai untuk melemahkan rejim Basyar. Di sini sedikit pencerahan mengenai isu tersebut<br />
<br />
<br />
1) Serangan tersebut hanya secebis yang dilakukan oleh Israel sebagai untuk mengalihkan perhatian umat Islam agar bersimpati kepada pihak rejim. Jangan lupa sejarah kejatuhan Khilafah Turki Uthmaniyah, yang mana musuh sanggup mencipta satu peperangan antara Kamal Attaturk dan tentera Yunani dengan tujuan untuk membersihakan Kamal pada pandangan rakyat Turki.<br />
<br />
2) Jika sekiranya benar rejim dan Israel bermusuhan, mengapa sejak dahulu isu bukit Golan yang diserahkan oleh Hafiz Asad kepada Israel tidak pernah diselesaikan oleh rejim Basyar.<br />
<br />
3) Berita melaporkan berkenaan bantuan yang diterima oleh rejim Basyar oleh Isreal sebelum ini apabila tentera mereka dikepung oleh mujahidin di sempadan Bukit Golan. Jika mereka bermusuh, mengapa bantuan tersebut diterima oleh rejim Basyar?<br />
<br />
4) Persoalan yang ditimbulkan oleh Syaikh Muaz Khatib iaitu mengapa rejim tidak menghantar satu pun pesawat untuk menangkis serangan tersebut? Malahan, mereka membiarkan pesawat Israel tersebut memasuki ruang udara Syria.<br />
<br />
5) Walau bagaimanapun, kita seharusnya mengutuk segala campurtangan kuasa luar dalam menangani isu yang berlaku di Syria sebagaimana campurtangan yang dilakukan oleh Iran, Iraq, Russia dan pakatan Syiah Teluk yang lain.<br />
<br />
Hati-hati dengan musuh Islam(Ahlus Sunnah) yang cuba mengelirukan umat Islam.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06508620498020062829noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5978821701870881021.post-26084164563484177402013-02-04T14:48:00.003+08:002013-02-04T14:52:44.430+08:00Syiah Bukan Mahzab<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEho0CefJCX1UHyH4UzQbWHJcZJTa5NMaZEBhGNWrmJg2FOnAHPhMZQHO3QAAOpK8cHu0TNZvt9wFXQvFglmVkiysSNYWIlDyVvNKBoD6K3PJ404GMgxl-mQVEuDKH7QgNvF8CvWcbOxzMg/s1600/lengkap.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="233" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEho0CefJCX1UHyH4UzQbWHJcZJTa5NMaZEBhGNWrmJg2FOnAHPhMZQHO3QAAOpK8cHu0TNZvt9wFXQvFglmVkiysSNYWIlDyVvNKBoD6K3PJ404GMgxl-mQVEuDKH7QgNvF8CvWcbOxzMg/s320/lengkap.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiaDPnSVf1mVXnvyU7OD27Hy-dEfny2gTNqzK8z2DrEAJl54jz1Vn3mKdbpTcESAjG67_HjIuRuKic_0X8AZhzJHnxJgarTunM_jyi5rpDGpjNkic2C1IVhELUWvfdMnKJNuTBbxA2gGXU/s1600/kekejam+basar.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiaDPnSVf1mVXnvyU7OD27Hy-dEfny2gTNqzK8z2DrEAJl54jz1Vn3mKdbpTcESAjG67_HjIuRuKic_0X8AZhzJHnxJgarTunM_jyi5rpDGpjNkic2C1IVhELUWvfdMnKJNuTBbxA2gGXU/s320/kekejam+basar.jpg" width="224" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06508620498020062829noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5978821701870881021.post-20767486588320015652013-02-03T11:06:00.001+08:002013-02-03T11:06:50.285+08:00Doa Senjata Mukmin<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfrupojeaTI3qcVs3l9xbPS9dwE4-cm0i_2QPSV39kIcOZWqydsQh9ovwx4Mwk5qlrUYxxfp0gMazH4J-kT-D1uWsJVchjC7fF8xH-KaajGREneiSrt4x3h4OwKLm6OCoLrkAywZ7j9Kk/s1600/Selawat.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="236" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfrupojeaTI3qcVs3l9xbPS9dwE4-cm0i_2QPSV39kIcOZWqydsQh9ovwx4Mwk5qlrUYxxfp0gMazH4J-kT-D1uWsJVchjC7fF8xH-KaajGREneiSrt4x3h4OwKLm6OCoLrkAywZ7j9Kk/s320/Selawat.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2VGS-CK9wKNYqxCkRUFOprri-wD_bkQ940hAKWqNSWJj1mybwDYsD6IPE1qxCLlpp8B6bGe68bM2lmx3n-_ZX4QyQd97RsiDL1o3sRiwBzh8jHuvaiNnY0LZADbAHCb1XLxlYLjQSF0M/s1600/murah+rezeki.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="198" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2VGS-CK9wKNYqxCkRUFOprri-wD_bkQ940hAKWqNSWJj1mybwDYsD6IPE1qxCLlpp8B6bGe68bM2lmx3n-_ZX4QyQd97RsiDL1o3sRiwBzh8jHuvaiNnY0LZADbAHCb1XLxlYLjQSF0M/s320/murah+rezeki.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpw5eWrtITphrsDbvX3Y8ViFv-dCHlsACKv1n9913VKkMLN592Q1W7hQmEyQGaf0l-LDI3XNtL3MDQDtwwyjoTRF0AVWO2P14iRyKavttKbsGXhRSxg-x2PsfsOLJH0Aix-a3ZXDO6Zgc/s1600/murah+rezeki+2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="152" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpw5eWrtITphrsDbvX3Y8ViFv-dCHlsACKv1n9913VKkMLN592Q1W7hQmEyQGaf0l-LDI3XNtL3MDQDtwwyjoTRF0AVWO2P14iRyKavttKbsGXhRSxg-x2PsfsOLJH0Aix-a3ZXDO6Zgc/s320/murah+rezeki+2.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiy4bYwgOZmRp_9jjuRPO39tQoRyVZ7pUbapD9Ln3vHv97wRbo-2jUpvS22qSO5C3UMzZd_2hIvwQFnIk4i6y17WxiRlsYpPqhROJwmvXSAVBAhkpq1xpxH6oQE0Hrm8lh92W9Y5V5IQ7o/s1600/pembatal.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="202" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiy4bYwgOZmRp_9jjuRPO39tQoRyVZ7pUbapD9Ln3vHv97wRbo-2jUpvS22qSO5C3UMzZd_2hIvwQFnIk4i6y17WxiRlsYpPqhROJwmvXSAVBAhkpq1xpxH6oQE0Hrm8lh92W9Y5V5IQ7o/s320/pembatal.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhA6wUJYW3487d_Klym8qrSuxmPybow6UZ_X6gJDD7kzmVRTn0sbYbPojmEdi9TauLgzIgayulxhMcMgI_2x_yuOP945rC_n3Q7lNiijKOkF7xKgk8P0EPZnJUzCQnHtzjR863wayWTgas/s1600/doa+pendinding.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="139" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhA6wUJYW3487d_Klym8qrSuxmPybow6UZ_X6gJDD7kzmVRTn0sbYbPojmEdi9TauLgzIgayulxhMcMgI_2x_yuOP945rC_n3Q7lNiijKOkF7xKgk8P0EPZnJUzCQnHtzjR863wayWTgas/s320/doa+pendinding.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGqkTLz8aof5wmHDk9VXaH7qxGjQIW2Zhd0ercKxPKKoD4LM3HLXxqzyroAeVqstFPzsf5UElaH9uTHbZERREx_su1q024jXMLtjTjbuIR7RLrvvvwJnuPDW2WE2JqxASiBaT_uhAIEtA/s1600/hajat+dunia+dan+akhirat.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="232" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGqkTLz8aof5wmHDk9VXaH7qxGjQIW2Zhd0ercKxPKKoD4LM3HLXxqzyroAeVqstFPzsf5UElaH9uTHbZERREx_su1q024jXMLtjTjbuIR7RLrvvvwJnuPDW2WE2JqxASiBaT_uhAIEtA/s320/hajat+dunia+dan+akhirat.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBK-Nxvf3aH1CrWIZWx5seuukoX9EErR3qo3FTez0bw7fMv8ZMal47S4O2Mz0COyulGyCNHzM2wHfCrl6ghrn4tfwcls4zX6Y45EpZjS4qssIV0n9fwps-JRHYZtpnzwWNt66Wp3-qvKw/s1600/segala+penawar.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="158" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBK-Nxvf3aH1CrWIZWx5seuukoX9EErR3qo3FTez0bw7fMv8ZMal47S4O2Mz0COyulGyCNHzM2wHfCrl6ghrn4tfwcls4zX6Y45EpZjS4qssIV0n9fwps-JRHYZtpnzwWNt66Wp3-qvKw/s320/segala+penawar.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfrupojeaTI3qcVs3l9xbPS9dwE4-cm0i_2QPSV39kIcOZWqydsQh9ovwx4Mwk5qlrUYxxfp0gMazH4J-kT-D1uWsJVchjC7fF8xH-KaajGREneiSrt4x3h4OwKLm6OCoLrkAywZ7j9Kk/s1600/Selawat.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="236" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfrupojeaTI3qcVs3l9xbPS9dwE4-cm0i_2QPSV39kIcOZWqydsQh9ovwx4Mwk5qlrUYxxfp0gMazH4J-kT-D1uWsJVchjC7fF8xH-KaajGREneiSrt4x3h4OwKLm6OCoLrkAywZ7j9Kk/s320/Selawat.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2VGS-CK9wKNYqxCkRUFOprri-wD_bkQ940hAKWqNSWJj1mybwDYsD6IPE1qxCLlpp8B6bGe68bM2lmx3n-_ZX4QyQd97RsiDL1o3sRiwBzh8jHuvaiNnY0LZADbAHCb1XLxlYLjQSF0M/s1600/murah+rezeki.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="198" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2VGS-CK9wKNYqxCkRUFOprri-wD_bkQ940hAKWqNSWJj1mybwDYsD6IPE1qxCLlpp8B6bGe68bM2lmx3n-_ZX4QyQd97RsiDL1o3sRiwBzh8jHuvaiNnY0LZADbAHCb1XLxlYLjQSF0M/s320/murah+rezeki.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpw5eWrtITphrsDbvX3Y8ViFv-dCHlsACKv1n9913VKkMLN592Q1W7hQmEyQGaf0l-LDI3XNtL3MDQDtwwyjoTRF0AVWO2P14iRyKavttKbsGXhRSxg-x2PsfsOLJH0Aix-a3ZXDO6Zgc/s1600/murah+rezeki+2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="152" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpw5eWrtITphrsDbvX3Y8ViFv-dCHlsACKv1n9913VKkMLN592Q1W7hQmEyQGaf0l-LDI3XNtL3MDQDtwwyjoTRF0AVWO2P14iRyKavttKbsGXhRSxg-x2PsfsOLJH0Aix-a3ZXDO6Zgc/s320/murah+rezeki+2.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiy4bYwgOZmRp_9jjuRPO39tQoRyVZ7pUbapD9Ln3vHv97wRbo-2jUpvS22qSO5C3UMzZd_2hIvwQFnIk4i6y17WxiRlsYpPqhROJwmvXSAVBAhkpq1xpxH6oQE0Hrm8lh92W9Y5V5IQ7o/s1600/pembatal.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="202" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiy4bYwgOZmRp_9jjuRPO39tQoRyVZ7pUbapD9Ln3vHv97wRbo-2jUpvS22qSO5C3UMzZd_2hIvwQFnIk4i6y17WxiRlsYpPqhROJwmvXSAVBAhkpq1xpxH6oQE0Hrm8lh92W9Y5V5IQ7o/s320/pembatal.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhA6wUJYW3487d_Klym8qrSuxmPybow6UZ_X6gJDD7kzmVRTn0sbYbPojmEdi9TauLgzIgayulxhMcMgI_2x_yuOP945rC_n3Q7lNiijKOkF7xKgk8P0EPZnJUzCQnHtzjR863wayWTgas/s1600/doa+pendinding.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="139" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhA6wUJYW3487d_Klym8qrSuxmPybow6UZ_X6gJDD7kzmVRTn0sbYbPojmEdi9TauLgzIgayulxhMcMgI_2x_yuOP945rC_n3Q7lNiijKOkF7xKgk8P0EPZnJUzCQnHtzjR863wayWTgas/s320/doa+pendinding.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGqkTLz8aof5wmHDk9VXaH7qxGjQIW2Zhd0ercKxPKKoD4LM3HLXxqzyroAeVqstFPzsf5UElaH9uTHbZERREx_su1q024jXMLtjTjbuIR7RLrvvvwJnuPDW2WE2JqxASiBaT_uhAIEtA/s1600/hajat+dunia+dan+akhirat.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="232" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGqkTLz8aof5wmHDk9VXaH7qxGjQIW2Zhd0ercKxPKKoD4LM3HLXxqzyroAeVqstFPzsf5UElaH9uTHbZERREx_su1q024jXMLtjTjbuIR7RLrvvvwJnuPDW2WE2JqxASiBaT_uhAIEtA/s320/hajat+dunia+dan+akhirat.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiV4YMkS-L9yDFd1sXFA5gNOY5nhcs60lEu1oPD8DCd5CUtrh_KM6SIaupbAr3qbn22W6-KUslRQxDUO0DfO7GQ896F5LpsTTEnbfd2sY5wuVaVV5i6fvLjXJujguu_59aMTfRRynqfTkw/s1600/di+permudahkan+bayar+hutang.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="162" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiV4YMkS-L9yDFd1sXFA5gNOY5nhcs60lEu1oPD8DCd5CUtrh_KM6SIaupbAr3qbn22W6-KUslRQxDUO0DfO7GQ896F5LpsTTEnbfd2sY5wuVaVV5i6fvLjXJujguu_59aMTfRRynqfTkw/s320/di+permudahkan+bayar+hutang.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXlnUFZeRXPX47E-OuAsoUehcVx9Qhl9p3bfAjfHvcc8itzrvt28B1uV01B6c_vaEDPKPlxzamboVE7E1jOS08x9P7fblxOUPNMS7SAXmFwUjKi0_ZmaUlse1vLaHpY5sxU0NSfczYiSA/s1600/di+jauhkan+dari+maksiat.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="175" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXlnUFZeRXPX47E-OuAsoUehcVx9Qhl9p3bfAjfHvcc8itzrvt28B1uV01B6c_vaEDPKPlxzamboVE7E1jOS08x9P7fblxOUPNMS7SAXmFwUjKi0_ZmaUlse1vLaHpY5sxU0NSfczYiSA/s320/di+jauhkan+dari+maksiat.jpg" width="320" /></a></div>
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06508620498020062829noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5978821701870881021.post-88637558034763923652013-02-02T08:07:00.002+08:002013-02-02T08:07:50.818+08:0010 CONTOH BAGAIMANA RASULULLAH SAW MELAYANI ISTERINYA<h5 class="uiStreamMessage userContentWrapper" data-ft="{"type":1,"tn":"K"}">
<span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"><span class="userContent"><span style="font-size: small;"><span style="font-weight: normal;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br />
1. Kalau ada pakaian yang koyak, Rasulullah menambalnya sendiri tanpa
perlu menyuruh isterinya. Beliau juga memerah susu kambing untuk
keperluan keluarga maupun untuk dijual.<br /> <br /> 2. Setiap kali pulang
ke rumah, bila dilihat tiada makanan yang sudah siap di masak untuk
dimakan, sambil tersenyum baginda menyingsingkan lengan bajunya untuk
membantu isterinya di dapur. Sayidatina ‘Aisyah menceritakan kalau Nabi
berada di rumah, beliau selalu membantu urusan rumah tangga.</span></span></span><span class="text_exposed_show"><span style="font-size: small;"><span style="font-weight: normal;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"> <br /> 3. Jika mendengar azan, beliau cepat-cepat berangkat ke masjid,<br /> dan cepat-cepat pula kembali sesudah selesai sembahyang.<br /> <br />
4. Pernah baginda pulang pada waktu pagi. Tentulah baginda teramat
lapar waktu itu. Tetapi dilihatnya tiada apa pun yang ada untuk sarapan.
Yang mentah pun tidak ada kerana Sayidatina ‘Aisyah belum ke pasar.
Maka Nabi bertanya, ‘Belum ada sarapan ya Humairah?’ (Humairah adalah
panggilan mesra untuk Sayidatina ‘Aisyah yang berarti ‘Wahai yang
kemerah-merahan’) Aisyah menjawab dengan agak serba salah, ‘Belum ada
apa-apa wahai Rasulullah. ’Rasulullah lantas berkata, ‘Jika begitu aku
puasa saja hari ini. ’tanpa sedikit tergambar rasa kesal di raut wajah
baginda.<br /> <br /> 5. Sebaliknya baginda sangat marah tatkala melihat
seorang suami sedang memukul isterinya.Rasul ullah menegur, ‘Mengapa
engkau memukul isterimu?’ Lantas dijawab dengan agak gementar, ‘Isteriku
sangat keras kepala! Sudah diberi nasihat dia tetap begitu juga, jadi
aku pukul lah dia.’ ‘Aku tidak menanyakan alasanmu,’ sahut Rasulullah
Shallahu 'alaihi wassalam. ‘Aku menanyakan mengapa engkau memukul teman
tidurmu dan ibu kepada anak-anakmu?’<br /> <br /> 6. Pernah baginda
bersabda, ’sebaik-baik lelaki adalah yang paling baik, kasih dan lemah
lembut terhadap isterinya.’ Prihatin, sabar dan rendah hati baginda
dalam menjadi ketua keluarga langsung tidak sedikitpun menurunkan
kedudukannya sebagai pemimpin umat.<br /> <br /> 7. Kecintaannya yang tinggi
terhadap ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala dan rasa kehambaan yang sudah
melekat dalam diri Rasulullah Shallahu 'alaihi wassalam menolak sama
sekali rasa kesombongan.<br /> <br /> 8. Seolah-olah anugerah kemuliaan dari
ALLAH langsung tidak dijadikan sebab untuknya merasa lebih dari yang
lain, ketika di depan ramai maupun dalam kesendiriannya.<br /> <br /> 9.
Pintu Syurga telah terbuka seluas-luasnya untuk baginda, baginda masih
lagi berdiri di waktu-waktu sepi malam hari, terus-menerus beribadah
hinggakan pernah baginda terjatuh lantaran kakinya sudah
bengkak-bengkak.<br /> <br /> 10. Bila ditanya oleh Sayidatina ‘Aisyah, ‘Ya
Rasulullah, bukankah engaku telah dijamin Syurga? Mengapa engkau masih
bersusah payah begini?’ Jawab baginda dengan lunak, ‘Ya ‘Aisyah, apakah
aku tak boleh menjadi hamba-Nya yang bersyukur.</span></span></span><br /> </span></span></span></h5>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06508620498020062829noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5978821701870881021.post-44888986824969146872013-02-01T10:52:00.001+08:002013-02-01T10:57:51.102+08:0010 Syarat Pelik dan Sukar Di lakukanWartawan Tabloid Warta Perdana - Zuraidah bte Abdul Halim mengatakan
bahawa Ustazah Sahidah mengenakan 10 syarat pelik dan sukar di lakukan
kepada perserta yang ingin belajar menjahit langsir daripada beliau.<br />
<br />
10 syarat pelik seperti mana yg di perkatakan oleh Zuraidah adalah sebagai yang berikut :<br />
<br />
<ol>
<li>Solat Sunat Istiqarah</li>
<li>Solat lima waktu pada awal waktu </li>
<li>Baca Al-Quran, sekurang-kurangnya 1 juzuk pada setiap hari</li>
<li>Bersedekah walaupun hanya dengan senyuman</li>
<li>Jangan suka mengungkit</li>
<li>Berazam utk menjadi sebahagian dari pembayar zakat</li>
<li>Istiqamah solat malam</li>
<li>Ingat Allah saw sentiasa bersama</li>
<li>Sanggup berkorban pada agama</li>
<li>Sentiasa berzikir</li>
</ol>
<br />
Timbul persoalan di minda saya, adakah syarat
sebegini boleh di anggap pelik.. Ustazah Sahidah hanya menjalankan
amanah beliau sebagai umat islam, agar beliau tidak di persoalkan
mengapa tidak berdakwah di hadapan Allah Azza Wajjallah nanti... Sebagai
umat yang mengaku cintakan Rasulullah adakah kita menganggap ianya
sebagai syarat pelik..?? Pada saya ianya tidak pelik langsung, kerana
ianya menjadi tuntutan dalam agama Islam.. Jika kita rasa ianya sukar
utk melaksanakannya, usahlah menganggapnya sebagai pelik.. Apa sebenarnya yang Zuraidah bte Abdul Halim ingin sampaikan daripada artikal tersebut...? Bagaimana
pula pendapat saudara saudari sekelian...??Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06508620498020062829noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5978821701870881021.post-77480392067418032452013-01-31T22:19:00.003+08:002013-02-01T11:21:40.788+08:00Asal Usul Dajjal dan Peranannya<div class="post-header">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: left;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="line-height: 115%;">Dajjal adalah seorang manusia dari keturunan Yahudi. Dia bukan Jin atau apa jua makhluk lain selain ia sebagai manusia <acronym>yg</acronym> ditangguhkan ajalnya "MinalMunzharin" seperti halnya Nabi Isa as <acronym>yg</acronym>
di angkat oleh Allah swt ke atas langit dan di tangguhkan kematiannya
sehingga beliau nantinya turun semula ke atas muka bumi ini lalu beliau
akan mati dan di kuburkan di Madinah Al Munawwarah. Sama juga halnya dgn
Iblis <acronym>yg</acronym> di tangguhkan kematiannya sehingga kiamat nanti.<br />
<br />
Dajjal; ayahnya seorang <acronym>yg</acronym> tinggi dan gemuk.
Hidungnya seperti Paruh burung. Sedangkan Ibunya pula seorang perempuan
gemuk dan banyak dagingnya. Menurut Imam Al Barzanji ada pendapat
mengatakan bahawa asal keturunan bapanya ialah seorang Dukun Yahudi <acronym>yg</acronym>
di kenali dgn "syaqq" manakala ibunya adalah dari bangsa Jin. Ia hidup
di zaman Nabi Sulaiman as dan mempunyai hubungan dengan makhluk halus.<span style="font-size: small;"> Di sebabkn oleh itu,</span> ia akhirnya ditangkap dan dimasukkan ke dalam
penjara oleh </span></span></span><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="line-height: 115%;">Nabi Sulaiman</span></span></span><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="line-height: 115%;">. Walau bagaimanapun kelahiran dan kehidupan masa kecil tidak
diketahui dgn jelas.<br />
<br />
Sifat Badannya:<br />
<br />
Hadis Huzaifah r.a katanya: Rasulullah s.a.w. telah bersabda: Dajjal
ialah orang yang buta matanya sebelah kiri, lebat (panjang) rambutnya
serta dia mempunyai Syurga dan Neraka. Nerakanya itu merupakan Syurga dan
Syurganya pula ialah Neraka (Hadis Sahih Muslim)<br />
<br />
Ada beberapa ciri perawakan Dajjal <acronym>yg</acronym> disebutkan dalam Hadis Rasulullah saw, diantaranya:<br />
Seorang <acronym>yg</acronym> kelihatannya masih muda<span style="font-size: small;">, </span>Berbadan Besar dan
agak kemerah-merahan<span style="font-size: small;">, </span>Rambutnya kerinting dan tebal. Kelihatan dari
belakang seolah-olah dahan kayu <acronym>yg</acronym> rimbun.<br />
<br />
Dan tandanya <acronym>yg</acronym> paling ketara sekali ada dua. </span></span></span><br />
<ol>
<li><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="line-height: 115%;">Buta mata kirinya dan kelihatan seperti buah kismis <acronym>yg</acronym>
kecut,manakala mata kanannya tertonjol keluar kehijau-hijauan
berkelip-kelip laksana bintang. Jadi kedua-dua matanya adalah
cacat.</span></span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="line-height: 115%;">Tertulis di dahinya tulisan "Kafir (Kaf-Fa-Ra)". Tulisan
ini dapat dibaca oleh setiap <acronym>org</acronym> Islam, sama ada ia
pandai membaca atau tidak. Mengikut hadis riwayat At-Thabrani, kedua-dua
tanda ini menjelma dalam diri Dajjal setelah ia mengaku sebagai Tuhan.
Adapun sebelum itu, kedua-dua tanda <acronym>yg</acronym> terakhir ini belum ada pada dirinya.</span></span></span></li>
</ol>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="line-height: 115%;">
<br />
Tempat Tinggalnya Sekarang:<br />
<br />
Menurut riwayat <acronym>yg</acronym> sahih <acronym>yg</acronym>
disebutkan dlm kitab "Shahih Muslim", bahawa Dajjal itu sudah wujud
sejak beberapa lama. Ia di rantai di sebuah pulau dan di tunggu oleh
seekor binatang <acronym>yg</acronym> bernama "Al-Jassasah". Terdapat hadis mengenainya.. (tetapi terlalu panjang <acronym>utk</acronym>
ditulis.. anda boleh membaca terus dari buku). Daripada Hadis ini
jelaslah bagi kita bahawa Dajjal itu telah ada dan ia menunggu masa <acronym>yg</acronym>
di izinkan oleh Allah swt utk keluar menjelajah permukaan bumi ini dan
tempat "transitnya" itu ialah disebelah Timur bukan di Barat.<br />
<br />
Berapa lama ia akan hidup setelah kemunculannya:</span></span></span><br />
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: left;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="line-height: 115%;">Dajjal
akan hidup setelah ia memulakan cabarannya kepada umat ini, selama
empat puluh hari sahaja. Namun begitu, hari pertamanya adalah sama dgn
setahun dan hari kedua sama dengan sebulan dan ketiga sama dengan satu
minggu dan hari-hari baki lagi sama seperti hari-hari biasa.
Jadi keseluruhan masa Dajjal membuat fitnah dan kerosakan itu ialah 14
bulan dan14 hari. </span></span></span><br />
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: left;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="line-height: 115%;">Dalam Hadis riwayat Muslim ada disebutkan:</span></span></span><br />
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: left;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="line-height: 115%;">Kami
bertanya: "Wahai Rasulullah! Berapa lamakah ia akan tinggal di muka bumi
ini? Nabi saw, menjawab: Ia akan tinggal selama empat puluh hari. </span></span></span><br />
<ol>
<li><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="line-height: 115%;">Hari
yg pertama seperti setahun</span></span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="line-height: 115%;"><span style="font-size: small;">H</span>ari berikutnya seperti sebulan </span></span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="line-height: 115%;">Hari ketiga seperti seminggu. </span></span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="line-height: 115%;">Kemudian hari <acronym>yg</acronym> masih tinggal lagi (iaitu 37hari) adalah sama seperti hari kamu <acronym>yg</acronym> biasa<span style="font-size: small;">.</span></span></span></span></li>
</ol>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="line-height: 115%;">Lalu kami bertanya lagi: Wahai Rasulullah saw! Di hari <acronym>yg</acronym>
panjang seperti setahun itu, apakah cukup bagi kami hanya sembahyang
sehari sahaja (iaitu 5waktu sahaja). Nabi saw menjawab: Tidak cukup.
Kamu mesti mengira hari itu dgn menentukan kadar <acronym>yg</acronym> bersesuaian bagi setiap sembahyang.."</span></span></span><br />
<br />
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="line-height: 115%;">
Maksud Rasulullah saw, ini ialah supaya kita mengira jam <acronym>yg</acronym>
berlalu pada hari itu. Bukan mengikut perjalanan matahari seperti
biasanya kita<span style="font-size: small;"> </span>lakukan. Misalnya sudah berlalu tujuh jam selepas
sembahyang Subuh pada hariitu maka masuklah waktu sembahyang Zohor, maka
hendaklah kita sembahyang Zohor, dan apabila ia telah berlalu selepas
sembahyang Zohor itu tiga jam setengah misalnya, maka masuklah waktu
Asar, maka wajib kita sembahyang Asar. Begitulah seterusnya waktu
Sembahyang Maghrib, Isyak dan Subuh seterusnya hingga habis hari <acronym>yg</acronym>
panjang itu sama panjangnya dgn masa satu tahun dan bilangan sembahyang
pun pada sehari itu sebanyak bilangan sembahyang setahun yg kita
lakukan. Begitu juga pada hari Kedua dan ketiga.<br />
<br />
Fitnah Dajjal:<br />
<br />
Dajjal telah diberi peluang oleh Allah swt <acronym>utk</acronym> menguji umat ini. Oleh kerana itu, Allah memberikan kepadanya beberapa kemampuan <acronym>yg</acronym> luar biasa. Di antara kemampuan Dajjal ialah:<br />
<br />
1. Segala kesenangan hidup akan ada bersama dengannya. Benda-benda beku
akan mematuhinya. Sebelum kedatangan Dajjal, dunia Islam akan diuji
dahulu oleh Allah dgn kemarau panjang selama 3 tahun berturut-turut.
Pada tahun pertama hujan akan kurang sepertiga dari biasa dan pada tahun
kedua akan kurang 2/3 dari biasa dan tahun ketiga hujan tidak akan
turun langsung. Umat akan di landa kebuluran dan kekeringan. Di saat itu
Dajjal akan muncul membawa ujian. Maka daerah mana <acronym>yg</acronym>
percaya Dajjal itu Tuhan, ia akan berkata pada awan: Hujanlah kamu di
daerah ini! Lalu hujan pun turunlah dan bumi menjadi subur. Begitujuga
ekonomi, perdagangan akan menjadi makmur dan stabil pada <acronym>org</acronym> ygbersekutu dgn Dajjal. Manakala penduduk <acronym>yg</acronym> tidak mahu bersekutu dgn Dajjal..mereka akan tetap berada dlm kebuluran dan kesusahan.</span></span></span><br />
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="line-height: 115%;"><br />
Dan ada diriwayatkan penyokong Dajjal akan memiliki segunung roti (makanan) sedangkan <acronym>org</acronym> yg tidak percaya dengannya berada dalam kelaparan dan kebuluran.</span></span></span><br />
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="line-height: 115%;"><br />
Dalam hal ini, para sahabat Rasullullah s.a.w. bertanya:"Jadi apa <acronym>yg</acronym> di makan oleh <acronym>org</acronym> Islam <acronym>yg</acronym>
beriman pada hari itu wahai Rasulullah?"Nabi menjawab:"Mereka akan
merasa kenyang dengan bertahlil, bertakbir, bertasbih danbertaubat. Jadi
zikir-zikir itu yang akan menggantikan makanan." H.R IbnuMajah<br />
<br />
2. Ada bersamanya seumpamanya Syurga dan Neraka:</span></span></span><br />
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: left;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="line-height: 115%;">Di
antara ujian Dajjal ialah kelihatan bersama dengannya seumpama syurga
dan neraka dan juga sungai air dan sungai api. Dajjal akan menggunakan
kedua-duanya ini untuk menguji iman <acronym>org</acronym> Islam kerana hakikat <acronym>yg</acronym> benar adalah sebalik dari apa <acronym>yg</acronym> kelihatan. Apa <acronym>yg</acronym> dikatakan Syurga itu sebenarnya Neraka dan apa <acronym>yg</acronym> dikatakannya Neraka itu adalah Syurga.<br />
<br />
3. Kepantasan perjalanan dan Negeri-Negeri yang tidak dapat dimasukinya:</span></span></span><br />
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: left;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="line-height: 115%;"> Kepantasan <acronym>yg</acronym> dimaksudkan ini tidak ada pada kenderaan <acronym>org</acronym> dahulu. Kalau hari ini maka bolehlah kita mengatakan kepantasan itu seperti kepantasan jet-jet tempur <acronym>yg</acronym>
di gunakan oleh tentera udara atau lebih pantas lagi daripada kenderaan
tersebut sehinggakan beribu-ribu kilometer dapat ditempuh dalam satu
jam"… Kami bertanya: Wahai Rasulullah! Bagaimana kepantasan
perjalanannya di atas muka bumi ini?Nabi menjawab:"Kepantasan
perjalanannya adalah seperti kepantasan "Al Ghaist" (hujan atau awan)
yang dipukul oleh angin yang kencang." H.R Muslim </span></span></span><br />
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="line-height: 115%;"><br />
Namun demikian, Dajjal tetap tidak dapat memasuki dua Bandar suci umat
Islam iaitu Makkah Al Mukarramah dan Madinah Al Munawwarah.<br />
<br />
4. Bantuan Syaitan-Syaitan untuk memperkukuhkan kedudukannya:</span></span></span><br />
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: left;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="line-height: 115%;">Syaitan juga akan bertungkus-lumus membantu Dajjal. Bagi syaitan, inilah masa <acronym>yg</acronym> terbaik <acronym>utk</acronym> menyesatkan lebih ramai lagi anak cucu Adam a.s.</span></span></span></div>
<br />
<div style="border: none !important; margin: 0 auto; text-align: center; width: 336px;">
<div id="nnadsfoot" style="display: block !important; height: 18px !important; text-align: right !important; width: 336px !important;">
<a href="http://www.nuffnang.com.my/" target="_blank" title="Nuffnang Ads"><img alt="Nuffnang Ads" border="0" src="http://cdn.static.nuffnang.com.my/img/nuffnang_footer.gif" /></a></div>
</div>
<br />
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06508620498020062829noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-5978821701870881021.post-32415633305330801332013-01-31T21:55:00.001+08:002013-01-31T21:55:11.633+08:00Kenapa Tak Jadikan Saya Mangsa<h3 class="post-title entry-title" itemprop="name">
</h3>
<div class="post-header">
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><i><b>Kisah
ini saya ambil dari facebook seorang hamba Allah swt dan kisah ini benar
berlaku di US. Moga ianya dapat memberi menafaat kepada kita semua
terutama kepada kaum muslimah..</b></i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br /></span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Ia tentang seorang wanita dari Malaysia yang bekerja di US. Dia memakai tudung dan memiliki akhlak yang bagus.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br /></span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Suatu malam perempuan ini dalam
perjalanan balik ke rumah dari tempat kerjanya. Kebetulan dia mengambil
jalan singkat untuk pulang. Jalan yang diambil pula agak tersorok dan
tidak banyak orang yang lalu lalang pada masa itu.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br /></span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Disebabkan hari yang agak sudah
lewat, berjalan di jalan yang agak gelap sebegitu membuatkan dia agak
gelisah dan rasa takut. Lebih-lebih lagi dia berjalan bersaorangan.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br /></span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Tiba-tiba dia nampak ada seorang
lelaki (kulit putih Amerika) bersandar di dinding di tepi lorong itu.
Dia sudah mula rasa takut dan tak sedap hati. Apa yang dia boleh buat
waktu tu adalah berdoa ke hadrat Allah memohon keselamatan atas
dirinya. Dia baca ayat Kursi dengan penuh pengharapan agar Allah
membantu dia disaat itu.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br /></span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Masa dia melepasi tempat lelaki
itu bersandar, dia sempat menoleh dan dapat mengecam muka lelaki itu.
Nasib baik lelaki itu buat tidak endah dan perempuan ini selamat sampai
ke rumahnya.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br /></span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Keesokkan paginya, wanita ini
terbaca dalam akhbar yang seorang perempuan telah dirogol oleh seorang
lelaki yang tidak dikenali dekat lorong yang dia jalan semalam hanya 10
minit selepas dia melintasi lorong tersebut. Muslimah ini yakin benar
lelaki kulit putih yang dia lihat semalam adalah perogol itu.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br /></span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Atas rasa tanggungjawab dia terus
ke balai polis dan buat aduan. Wanita ni dapat mengenalpasti suspek
melalui kawad cam dan selepas siasatan dilakukan, polis dapat bukti
bahawa lelaki tersebut adalah perogol yang dicari.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br /></span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Tapi perempuan ini hairan juga
kenapa lelaki tadi tak jadikan dia mangsa ketika dia melalui lorong
tersebut walhal dia keseorangan di masa tu, tetapi lelaki tadi rogol
perempuan yang lalu selepas dia. Wanita ini nak tahu sangat sebabnya.
Jadi dia minta kebenaran polis untuk bercakap dengan perogol tadi
sebelum hukuman dijatuhkan (sebelum lelaki tadi di bawa ke tempat
lain).</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br /></span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br /></span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Dia pun tanya perogol itu..</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">“Why don’t you do anything to me on that night even though you know that I’m alone?”</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">(<i><b>Kenapa awak tak buat apa-apa kat saya malam tu walaupun awak tau saya seorang je masa tu?</b></i>)</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br /></span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Perogol tu jawab:</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">“No,
you are not alone. That night I saw two young man walking with you.
One on your right side and the other one was by your left side. If you
were alone of course you will be my victim.”</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">(<i><b>Tak,
awak bukan berseorangan. Malam tu saya nampak ada 2 orang lelaki
berjalan dengan awak. Seorang sebelah kanan awak dan sorang lagi sebelah
kiri awak. Kalaulah awak sorang2 malam tu, sudah pasti awak jadi
mangsa saya</b>..</i>)</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br /></span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Wanita ni rasa amat terkejut bila
dengar penjelasan perogol tu. Dia bersyukur ke hadrat Allah kerana
memelihara dia malam itu, mungkin juga berkat ayat Kursi yang dia baca
malam itu.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br /></span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><i><b>p/s : MORAL CERITA INI???<br />
<br />
Jika kita sebagai hambaNya menurut segala perintah dan meninggalkan
segala laranganNya, Dia pastinya akan sentiasa dekat dengan kita dan
memelihara kita. Wanita tadi pertama-tamanya menutup aurat di US dan
memang seorang yang menjaga batas-batas yang ditetapkan Islam. Mungkin
dua orang lelaki yang menemani wanita itu adalah malaikat yang diutuskan
Allah untuk menjaga hambaNya yang sentiasa ingat akan diriNya.</b><b><br />
<br />
"...Barang siapa membaca ayat Kursi apabila berbaring di tempat
tidurnya,Allah mewakilkan 2 orang Malaikat memeliharanya hingga subuh.
Barang siapa yang membaca ayat al-Kursi ketika dalam kesempitan nescaya
Allah berkenan memberi pertolongan kepadanya ..."</b><b><br />
[Dari Abdullah bin ‘Amr r.a.]<br />
<br />
Sebuah kisah benar yang sangat sangat menarik pada pandangan ku...</b><b><br />
semoga kite semua mendapat pengajaran dan ilmu yang bermanfat...<br />
sebagai hamba kita seharusnya percaya dengan kemampuan senjata orang mukmin iaitu DOA….<br />
semoga kita sentiasa dipeliara Allah dari kejahatan syaitan yang di rejam…….<br />
<br />
Korang yg bergelar wanita...amalkanlah..</b><b><br />
moga lelaki bermata buaya emas tak ganggu kalian...</b></i></span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06508620498020062829noreply@blogger.com0